19 Kisah Lama

1.8K 158 2
                                    

-Perasaan yang bias tidak akan pernah membohongi relung hati yang tulus-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Perasaan yang bias tidak akan pernah membohongi relung hati yang tulus-

"Mbak Shafa!" Shafa langsung menoleh saat baru saja keluar dari lift ada seorang wanita memanggilnya, dia memilih berhenti di tepi pintu lift, sedikit mundur ke arah dinding selasar rumah sakit kala pasien melintas di hadapannya, tidak lupa senyum...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mbak Shafa!" Shafa langsung menoleh saat baru saja keluar dari lift ada seorang wanita memanggilnya, dia memilih berhenti di tepi pintu lift, sedikit mundur ke arah dinding selasar rumah sakit kala pasien melintas di hadapannya, tidak lupa senyum dan sapa pada siapapun yang melintas sebagai etika dalam profesinya. 

Wajah wanita itu menunjukkan tanya saat Nayla sudah di hadapannya.

"Kenapa, Nay?"

"Mbak, berarti bulan ini buat laporan ya?" tanyanya langsung, tanpa basa-basi, wanita ini sepertinya sangat buru-buru.

"Iya Nay," jawab Shafa setelah mengingat tugas-tugasnya di rumah sakit ini sejenak.

"Aku mau nyampein pesan dokter Kalila, contoh laporan bulan kemarin bisa minta aku, kebetulan ada di ruangan aku sekarang, nanti aku email aja ya, Mbak." Shafa mengangguk lalu, berterima kasih pada rekan sejawat barunya itu. Shafa sangat bersyukur di tempat barunya ini dia sangat diterima walau sebenarnya dia hanya sementara bertugas di Rumah Sakit Pratama.

"Eh Shafa, Nayla."

Kedua wanita itu kompak menoleh kepada lelaki yang baru keluar dari lift. Althaf sedang bersama seorang wanita dengan pakaian kantoran. Nayla sontak mengernyitkan dahinya, sudah hampir sebulan ini dia mengklaim bahwa dia sudah move on tapi nyatanya melihat mantan gebetan sama yang lain tetap saja bikin penasaran setengah mati, ujung-ujungnya move on hanya akan jadi wacana. 

Shafa sendiri tampak lebih biasa, wanita itu tahu siapa yang kini sedang bercengkerama bersama Althaf, Shafa tidak ingin bilang kenal, karena pada kenyataannya mereka tak pernah sekalipun berkenalan, tapi ayolah siapa yang tidak tahu wanita yang berada di sisi Althaf?

Setelah sedikit bercakap basa-basi, wanita yang bersama Althaf tadi pun pergi, tidak lupa melempar senyum pamit pada Nayla dan Shafa yang diyakininya rekan kerja Althaf di rumah sakit. Sekarang hanya tinggal Althaf, Shafa dan Nayla, jujur saja suasana sangat canggung saat itu. Mantan pacar dan mantan gebetan bertemu secara perdana!

Menjemput Tulang RusukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang