Ammara duduk termenung di bawah sebatang pohon besar. Kelopak matanya tertutup, seolah-olah sedang tidur. Padahal ia sama sekali tidak tertidur, peri perempuan itu sedang menikmati semilir angin yang berembus membelai wajahnya. Rambut pirang keemasan yang terjalin membentuk ekor kuda tersampir di salah satu pundaknya. Di sampingnya, seekor unicorn berwarna putih dengan tanduk keperakan sedang memamah rerumputan hijau tanpa suara.
Beberapa Pixie yang kebetulan terbang melewati peri perempuan itu melirik seraya berbisik atau mengikik menjadikannya lelucon. Pixie lainnya bahkan terang-terangan berusaha menjahili peri perempuan yang berpura-pura tertidur itu dengan memercikan serbuk peri mereka untuk mengejutkannya. Ammara tak peduli. Namun, unicorn yang setia mengawalnya selalu mendelik dan mengusir para pixie jahil itu.
Hampir setiap hari Ammara duduk di tempat yang sama untuk berpikir. Para pixie telah semakin terbiasa dengan keberadaannya dan semakin sering menjahilnya. Terkadang peri perempuan itu bahkan tertidur dan mendadak terbangun karena mimpi-mimpi aneh yang mengganggunya.
Saat bosan merenung, Ammara akan berjalan-jalan mengelilingi kebun buah Ailfryd. Ia akan memetik beberapa buah plum atau jeruk yang ranum dan manis, lalu membawanya ke bawah pohon itu dan membagikannya begitu saja pada para pixie kebun ataupun para dwarf pekerja yang kebetulan melintas di depannya.
Selama di Fairyfarm, Ammara telah berteman dengan beberapa makhluk. Salah satunya adalah unicorn yang selalu menemaninya duduk di kebun ayahnya. Ia menamainya Selly. Selly tidak pernah bicara, tidak seperti unicorn lain yang terkadang terlalu cerewet untuk ukuran seekor makhluk tunggangan. Selly memang tidak dapat berbicara, tetapi bagi Ammara itu tidak masalah. Makhluk indah berwarna putih itu selalu dapat memahami apapun yang ia katakan. Itu sudah cukup bagi mereka untuk dapat berteman baik.
Selain Selly, Ammara juga telah berkenalan dengan sesosok peri pixie kebun yang sangat ramah dan cerewet. Pixie itu bernama Marybell. Ukurannya sangat kecil, hanya sebesar kepalan tangan Ammara. Gerakan Marybell sangat lincah terlebih dengan sepasang sayap serupa sayap kupu-kupu berwarna kecokelatan di belakang punggungnya. Pixie itu selalu berbicara dan berkomentar tentang apapun. Gaun orange menyala milik Marybell yang hanya sepanjang lutut itu bergerak-gerak setiap kali ia berbicara.
Makhluk lainnya yang menjadi teman Ammara adalah sesosok dwarf tua yang umurnya telah mencapai 7 tahun. Menurutnya itu umur yang cukup tua bagi sesosok dwarf. Namanya adalah Tally. Seperti dwarf pada umumnya, Tally memiliki badan kerdil dengan janggut putih panjang yang memenuhi sebagian besar wajahnya. Menurut Ammara, Ia adalah Dwarf yang sangat baik dan ramah, walaupun terkadang sangat suka mengeluh.
Hari itu entah mengapa Tally dan Marybell tak kunjung menampakkan batang hidung mereka sejak pagi. Fairyfarm yang begitu indah seketika kehilangan artinya saat kedua makhluk yang selalu bertengkar itu kini tidak berada di sisi Ammara. Peri perempuan itu menghirup lalu mengembuskan napas berkali-kali berharap kebosanan yang mengungkungnya segera enyah. Ia ingin sekali melihat-lihat pemandangan di luar kebun Ailfryd. Namun, Ella sang ibu selalu memperingatkannya untuk tidak berjalan-jalan keluar dari kebun mereka.
Kebun Ailfryd sebenarnya adalah kebun buah yang sangat luas. Pemandangan yang disuguhkan kebun itu pun sangat indah. Selain pohon-pohon yang berbuah ranum sepanjang musim, kebun itu juga ditumbuhi bunga-bunga liar aneka warna yang sangat indah. Terlebih lagi, kupu-kupu serta serangga-serangga kecil beraneka bentuk yang tak kalah indah berterbangan di antara bunga dan buah. Langit di fairyverse juga ajaibnya selalu cerah dan berpelangi di siang hari, cuaca yang tidak pernah panas membuat Ammara merasa bagaikan tinggal di sebuah tempat tanpa cela yang bernama surga.
Hanya saja, setelah beberapa purnama terlewati, Ammara mulai menjadi terbiasa. Ia merasa sedikit bosan dan sangat ingin melihat tempat-tempat lainnya di luar fairyfarm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairyverse: a Fairy Tale
ФэнтезиFantasy - Kingdom - Minor Romance Chiara Wyatt, seorang gadis biasa secara tidak sengaja masuk ke Fairyverse (dunia peri). Chiara melewati gerbang dunia peri yang tiba-tiba terbuka saat bulan purnama merah menggantung di langit. Di Fairyverse, takd...