18. Battle of the Dragons

1.9K 277 155
                                    

Tubuh Elijah yang jatuh melayang di atas jurang tiba-tiba disambut oleh sesosok peri yang menunggangi seekor naga putih.

Suara raungan sang naga terdengar dari balik kabut yang menutupi jurang. Naga berwarna putih itu menyeruak keluar dari jurang, setelah tubuh Elijah berada di atasnya.

Albert dan Ammara menatap naga putih itu terkesima. Namun, keterkejutan mereka tidak selesai sampai di situ saja. Di atas punggung sang naga, sesosok peri elf duduk seraya menopang tubuh Elijah. Saat jarak di antara sang naga dan menara Kastel Larangan itu terkikis, sosok penunggan naga putih terlihat jelas.

"Syukurlah, Archibald. Kau datang tepat waktu!" teriak Albert lega.

Archibald memerintahkan naganya mendekati menara tempat Albert dan Ammara berada. Naga itu kemudian mendarat melewati ambang pintu.

Dengan sigap Albert menaikan tubuh Ammara pada punggung sang naga. Sementara Elijah yang telah merasa lebih baik,  membantu dengan menyambut salah satu tangan Ammara. Setelah itu barulah Albert melompat ke atas naga.

Archibald yang mendadak berdiri, nyaris melompat turun dari punggung sang naga. Akan tetapi, Ammara meraih lengannya.

"Kau mau ke mana? kastel ini berbahaya. Ada seekor naga hitam besar dan sesosok peri penyihir!" cegah peri perempuan itu.

"Apa menurutmu aku terlihat lemah hingga tidak mampu menghadapi seekor naga jadi-jadian dan peri unsheelie?" sahut Archibald dengan pongahnya. Ia menepis genggaman tangan Ammara, lalu menghunus pedang perak sihirnya.

"Sungguh keras kepala," gerutu Ammara.

"Kau terdengar seperti membicarakan dirimu sendiri!" balas Archibald sengit.

"Kenapa kalian selalu bertengkar? Bahkan di saat-saat seperti ini!" keluh Albert menengahi kedua peri itu.

Archibald dan Ammara sontak terdiam.

"Aku ikut!" ucap Ammara sejurus kemudian. "Aku ingin menyelamatkan Max." Ia telah berdiri dan akan mengikuti jejak Archibald yang telah mendaratkan kakinya di lantas menara.

"Max?!" Albert mengerutkan alisnya, mengingat nama seekor anjing berbulu keemasan yang ada di Kastel Larangan.

"Lebih baik kau tinggal saja di sini, Ammara. Kau hanya akan menyusahkanku jika kau ikut." Archibald mengukir sebuah senyum asimetris yang meremehkan.

"Aku?! Menyusahkanmu? Wah, lihat apa yang dikatakan peri sombong ini. Aku susah payah datang kemari berniat untuk menyelamatkanmu. Kau bilang aku menyusahkan!" teriak Ammara berang. Ia hendak menerjang ke arah Archibald. Pikiran menghajar sang pangeran peri sombong berkelabat di dalam kepalanya, tetapi Elijah menangkap tubuhnya.

"Kali ini Archibald benar Ammara, jangan membahayakan dirimu," ujar Elijah.

Ammara mendengkus kesal.

"Aku harus memeriksa kastel ini. Kalian tunggulah di sini. Aku harus tahu siapa sebenarnya yang menculik Albert__"

"Seekor naga besar!" seru Albert dan Elijah nyaris bersamaan.

Bunyi raungan yang sangat keras tiba-tiba terdengar dari menara tertinggi Kastel Larangan. Seekor naga hitam terbang melayang mengelilingi kastel itu.

"Apa?!"

Archibald membatalkan rencananya untuk mengecek kastel dan kembali melompat ke atas punggung naga putihnya. Kini mereka duduk berdesakan di atas punggung sang naga.

Suara raungan naga hitam terdengar lagi. Kali ini lebih dekat.

Tubuh naga putih kemudian terangkat perlahan. Sayap besarnya mengepak. Namun, tiba-tiba sebuah semburan api nyaris menyambar salah satu sayapnya. Naga putih berhasil menghindar, kemudian terbang menjauhi dinding kastel yang menghitam terkena semburan api naga hitam.

Fairyverse: a Fairy Tale Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang