'Cause they say home is where your heart is set in stone
Is where you go when you're alone
Is where you go to rest your bones
It's not just where you lay your head
It's not just where you make your bed
As long as we're together, does it matter where we go?
Home, home, home, homeSo when I'm ready to be bolder,
And my cuts have healed with time
Comfort will rest on my shoulder
And I'll bury my future behind
I'll always keep you with me
You'll be always on my mind
But there's a shining in the shadows
I'll never know unless I try(Home - Gabrielle Aplin)
.
.
.Setelah drama perdebatan panjang dengan Albert, Claude dan Elwood yang seolah tak berujung, pendirian Chiara untuk pulang ke dunianya tetap tidak berubah. Gadis keras kepala itu bersikeras ingin pulang apa pun risikonya.
Menurut gadis itu, portal antara dunia manusia dan dunia peri terbuka saat terjadi bulan purnama merah yang hanya akan terjadi setiap 152 tahun sekali. Tentu saja ia tak mungkin menanti selama itu untuk pulang, terlebih perbedaan waktu antara Fairyverse dan dunia manusia yang belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, tongkat sang raja menjadi satu-satunya kunci untuk membuka portal tersebut.
Albert, Claude dan Elwood kemudian membujuk bahkan merengek agar Archibald tidak mengabulkan permintaan gadis manusia itu. Namun, Archibald sudah kadung berjanji untuk mengabulkan apa pun keinginan gadisnya. Ia tak mungkin membatalkannya begitu saja, meskipun jauh di lubuk hati peri laki-laki itu, ia tak rela jika Chiara pergi dari sisinya.
Chiara adalah satu-satunya gadis yang telah meluluhkan kebekuan hatinya. Chiara kecil yang manis telah menghiburnya saat ia mengalami masa sulit hingga harus bersembunyi di dunia manusia. Namun, tampaknya gadis itu tak merasakan hal yang sama dengan apa yang ia rasakan, sehingga Chiara lebih memilih untuk kembali ke dunianya.
Archibald berdecih, entah untuk yang keberapa kali. Ia tak mengingatnya. Pikirannya begitu kalut dan dilematis. Rengekan ketiga pangeran peri yang memintanya untuk menolak keinginan Chiara sungguh tak memberinya kelegaan sedikit pun. Suasana hatinya malah terasa semakin memburuk.
Albert, Claude dan Elwood yang berwajah masam itu lantas mengumpat dan mengatainya sebagai raja yang tak punya hati atas penolakannya. Tentu saja ia punya hati. Satu-satunya hati yang ia miliki sebentar lagi akan dibawa pergi oleh gadis manusia itu. Bagaimanapun, hal terpenting baginya untuk saat ini adalah kebahagiaan Chiara.
Hari itu akhirnya tiba. Hari kepulangan Chiara ke dunia manusia. Pagi-pagi sekali rombongan yang mengantar gadis manusia itu telah berangkat ke Portal Utara.
Chiara terlihat baik-baik saja. Ia pulih begitu cepat, padahal lukanya cukup serius. Ella dan Ailfryd telah merawatnya dengan sangat baik. Gadis itu melangkah riang begitu turun dari kereta unicorn yang membawanya. Wajahnya berseri-seri, meski kantung matanya bengkak. Sementara Max, anjing berbulu keemasan yang mengekor kemana pun Chiara pergi selalu menyalak riang. Kedua makhluk itu tampaknya benar-benar sudah tak sabar untuk pulang.
Di sisi lain, Archibald dengan jubah merah marun berlambang Kerajaan Avery itu berdiri di bawah sebatang pohon Oak dekat Portal Utara. Menyendiri. Ia bersedekap dengan wajah dingin yang menyedihkan. Tatapannya terkunci pada gerak-gerik gadis manusia yang sedang berpamitan pada Ella, Ailfryd, Marybell, Tally, Elwood dan Claude. Entah mengapa gadis itu terlihat lebih cantik hari ini hingga sangat sulit baginya untuk mengalihkan pandang. Gadis itu memeluk dan mencium keluarga angkatnya satu per satu dengan berurai air mata. Sungguh pemandangan yang mengiris hati, terutama saat gadis itu berpelukan lama dengan Ella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairyverse: a Fairy Tale
Viễn tưởngFantasy - Kingdom - Minor Romance Chiara Wyatt, seorang gadis biasa secara tidak sengaja masuk ke Fairyverse (dunia peri). Chiara melewati gerbang dunia peri yang tiba-tiba terbuka saat bulan purnama merah menggantung di langit. Di Fairyverse, takd...