Tatianna duduk termenung di bawah gazebo taman Istana Avery, tempat ia dan saudara-saudaranya biasa bermain, bersenda gurau dan menghabiskan waktu. Netra peraknya menyorot danau dengan permukaan air berwarna kehijauan yang terhampar di depan gazebo. Bunga Lupin berwarna merah muda dan ungu mengelilingi danau itu, menjadi pagar hidup, dengan para Pixie beraneka warna berterbangan di permukaannya.
Tatianna mengingat bahwa di danau itu ia dan kakaknya pernah berlayar dengan perahu sederhana buatan Elwood. Putra Mahkota Albert dengan susah payah mendayung untuk mereka, sementara ia dan Elwood bernyanyi dan bersenang-senang dengan para nimfa penghuni danau.
Tatianna tersenyum sekilas saat bayangan masa lalu yang menyenangkan itu hadir di pandangannya. Namun, wajahnya kembali muram saat teringat bahwa sang kakak kini telah tiada. Bahkan, kini salah satu saudaranya yang lain, Elijah, telah pergi dari istana. Semua tidak sama seperti dulu lagi.
Tatianna mengembuskan napas panjang, merasa sakit setiap kali mengingat kenangan yang pernah ia lalui bersama saudara-saudaranya, terutama Albert, kakak kandungnya. Para nimfa sering mengatakan bahwa semua hal-hal buruk akan menghilang bersama berjalannya waktu. Namun, kali ini Tatianna tidak yakin. Baginya, berjalannya waktu bisa saja malah memperburuk keadaan, seperti saat ini.
Tiba-tiba suara gemerisik daun mengagetkannya. Tatianna memalingkan wajah dari danau dan mendapati sosok sang ibu yang berjalan mendekat. Gaun panjang sang ratu menyapu dedaunan kering di sepanjang jalan yang ia lalui hingga menimbulkan bunyi tersebut.
"Aku mencarimu ke mana-mana, ternyata kau ada di sini," sapa Ratu Serenity seraya duduk di samping putrinya. "Apa yang kau lakukan di sini, Putri? Kau melewatkan pelajaranmu lagi?" tanyanya dengan tatapan menelisik.
Tatianna mendengkus. "Aku merindukan Albert, Bu," sahutnya pelan. Ia kembali melayangkan pandangan pada danau kehijauan di hadapannya.
Ratu Serenity mengikuti arah pandang putrinya. "Ibu juga merindukannya," ucap sang ratu. "Dia pribadi yang sangat menyenangkan, bukan? Ia selalu ingin membuat orang-orang di sekitarnya bahagia."
Hening sesaat. Dua peri perempuan itu sama-sama larut dalam lamunannya masing-masing untuk beberapa saat lamanya.
Tatianna tiba-tiba berpaling pada ibunya. "Ibu, kenapa Pangeran Elijah pergi pada saat pertemuan di balairung? Apa dia marah pada kita? Apa dia membenci Ibu?" tanya Tatianna dengan wajah polos.
Ratu Serenity mengerutkan keningnya. Ia menarik napas dalam-dalam, sebelum membuka suaranya dengan hati-hati. "Kau ingat peri unsheelie yang datang pada saat penaburan abu Albert di Taman Peristirahatan Terakhir?" tanya sang ratu. Setelah Tatianna mengangguk pelan, ia melanjutkan kata-katanya. "Dia merupakan ibu biologis Pangeran Elijah. Peraturan Dewan peri jelas mencantumkan bahwa keturunan peri Unsheelie tidak dapat menjadi Putra Mahkota. Tentu saja Elijah marah dan membenci ibu karena ibu bersikeras menentangnya menjadi putra mahkota. Ibu sudah tahu betapa ambisiusnya Elijah untuk menjadi raja sejak dulu. Ia selalu membayangi Albert, karena pangeran itu ingin menjadi seperti kakakmu. Wafatnya Albert membuat Elijah kembali berharap dan Ibu tidak akan membiarkan itu terjadi," ucapnya panjang lebar dengan pandangan menerawang.
"Bagaimana mungkin Ibu Elijah adalah peri unsheelie? Apakah Raja Brian menikah dengan unsheelie?" tanya Tatianna sambil mengernyitkan alis.
Ratu Serenity menggeleng. "Ibu Elijah berubah menjadi unsheelie setelah menikahi Raja Brian. Banyak yang mengira peri perempuan itu meninggal saat peristiwa pengusiran mantan ratu. Namun, ternyata ia masih hidup dan berubah menjadi peri unsheelie yang sangat kuat," paparnya. Sang Ratu mengembuskan napas panjang. "Kembalinya Minerva sudah pasti ada hubungannya dengan keinginan Elijah untuk menjadi raja. Semuanya pasti sudah ia rencanakan, Tatianna. Semua. Hingga kematian kakakmu!" imbuh sang ratu dengan suara bergetar. Matanya memicing setiap kali menyebut nama Minerva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairyverse: a Fairy Tale
FantasyFantasy - Kingdom - Minor Romance Chiara Wyatt, seorang gadis biasa secara tidak sengaja masuk ke Fairyverse (dunia peri). Chiara melewati gerbang dunia peri yang tiba-tiba terbuka saat bulan purnama merah menggantung di langit. Di Fairyverse, takd...