"Tatianna!"
Albert menghambur ke arah Tatianna yang lehernya nyaris di gigit Thomas. Kedatangan sang putra mahkota sontak memecah fokus Thomas yang telah bangkit kembali dan berubah menjadi mayat hidup. Gigi-gigi tajamnya yang nyaris menggigit kulit mulus sang putri tertahan saat ia menyeringai menyambut kedatangan Albert.
Albert melayangkan sebuah tinjuan ke wajah Thomas seraya berteriak berang, hingga mayat hidup itu terpental menghantam tembok taman istana. Albert tahu jika tinjuannya tidak akan berdampak besar bagi si mayat hidup. Namun, setidaknya, ia dapat melampiaskan amarahnya sekaligus menggagalkan upaya makhluk yang nyaris membunuh adiknya.
Napas Albert terengah. Ia mundur beberapa langkah dan segera merengkuh Tatianna yang menggigil ketakutan ke sisinya.
"Kau baik-baik saja?" tanya Albert dengan kening berkerut.
Tatianna mengangguk pelan. Wajahnya terlihat pucat. Ia menggigil dan memeluk tubuhnya sendiri.
"Tenang, ada kakak-kakakmu di sini!" hibur Albert seraya mengeratkan rangkulannya pada pundak Tatianna.
Sebuah raungan berat terdengar membuat Albert dan Tatianna sontak mengarahkan pandangannya pada asal suara. Mata membulat membulat ketika mendapati sosok Thomas yang bangkit dan berjalan tertatih menuju mereka. Albert terkesiap, sementara Tatianna membuang pandangannya dari sosok itu dan berlindung di balik tubuh Albert.
Albert harus mengakui jika Thomas adalah mayat hidup yang terlihat paling mengerikan di antara mayat hidup lainnya, dengan usus terburai dan beberapa luka menganga di wajahnya. Thomas telah bertarung sekuat tenaga, sebelum akhirnya luka terbukanya terkena percikan darah Hydra.
Albert meraih sebilah pedang sihir yang tergeletak tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia menghunuskan pedang itu, bersiap menangkis kedatangan Thomas.
Thomas merangsek maju. Dengan sekali kibasan pedang Albert, salah satu tangan Thomas terputus dan terpental ke arah Archibald, Elwood dan Claude yang baru saja melewati gerbang taman. Mereka sontak memundurkan langkah agar tak terkena percikan darah Hydra.
Thomas, tidak seperti mayat hidup lainnya. Ia jauh lebih kuat, lebih tangkas dengan gerakan yang lebih gesit. Thomas meraung marah menampakkan gigi-geliginya yang menghitam, dengan liur kehijauan berceceran membasahi sekitar mulut dan dagunya. Dengan cepat, mayat hidup itu melompat ke arah Albert, berusaha menerkamnya.
Dengan gesit, Albert menahan tubuh Thomas yang hanya berjarak beberapa jengkal lagi darinya dengan bilah pedang. Kedua lengan Albert gemetar, seiring bobot tubuh Thomas yang semakin menekan ke arahnya.
Thomas dengan mulut menganga yang menampakkan gigi-geligi yang siap menancap pada salah satu bahu Albert. Beberapa tetes lelehan liur Thomas membasahi salah satu pundak sang pangeran peri.
Albert berteriak nyalang. Urat-urat timbul pada kedua lengan dan lehernya, menandakan besarnya tenaga yang ia keluarkan untuk menahan tubuh Thomas. Namun, salah satu lengannya lambat laun mulai melemah.
Demi melihat kesusahan kakaknya, Putri Tatianna mencoba membantu dengan memukulkan barang apa pun yang dapat ia temukan di sekitarnya pada punggung Thomas. Mayat hidup itu bergeming, bahkan semakin mengeratkan cengkeramannya pada tubuh Albert.
Albert kepayahan. Bulir-bulir keringat mengalir deras di pelipisnya. Lengannya bergetar hebat dan genggamannya mulai mengendur.
Tiba-tiba, suara raungan Thomas terdengar keras diiringi suara tusukan pada jantungnya yang terdengar brutal. Tubuh mayat hidup itu roboh nyaris menghantam Albert yang terhuyung. Namun, Tatianna dan Elwood serta merta segera menarik tubuh sang putra mahkota munghindari percikan darah Thomas. Akhirnya sosok Thomas jatuh tertelungkup menghantam tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairyverse: a Fairy Tale
FantasyFantasy - Kingdom - Minor Romance Chiara Wyatt, seorang gadis biasa secara tidak sengaja masuk ke Fairyverse (dunia peri). Chiara melewati gerbang dunia peri yang tiba-tiba terbuka saat bulan purnama merah menggantung di langit. Di Fairyverse, takd...