Derap langkah kaki unicorn memecah keheningan dini hari di Fairyfarm, sebuah daerah di dekat portal Utara Fairyverse. Empat orang pemuda peri elf menghentikan unicorn mereka tepat di depan portal Utara. Satu per satu pangeran peri itu melompat turun dari punggung unicorn masing-masing lalu berjalan mendekati para Pixie kerajaan yang tergeletak tak sadarkan diri di atas tanah.
"Seorang unsheelie telah menyihir tempat itu," ucap salah seorang pangeran ketika ia melihat para Pixie kerajaan yang tertidur dalam keadaan tidak wajar. Pangeran bersurai gelap itu bernama Claude, pangeran termuda di kerajaan Avery. Ia memiliki beberapa jenis keahlian di bidang sihir serta kemampuan melihat masa lalu. Wajah rupawannya memiliki rahang berbentuk tirus sempurna. Surai hitamnya yang berkilat terpantul cahaya bulan malam itu. Iris mata obsidiannya menyisir keadaan di sekitar. Ia merasakan aura tak biasa yang menyelimuti tempat itu.
"Apa kau juga merasakan kehadiran seorang manusia di sini?" tanya pangeran Archibald yang menyadari perubahan raut wajah Claude. Salah satu tangan peri laki-laki bersurai keemasan itu menghunus sebilah pedang perak yang berkilat. Dalam remang cahaya bulan purnama, iris mata hazel green sang peri berkilat memindai sekeliling Portal Utara. Rahang persegi sang pangeran peri mengeras dengan tubuh tegapnya berdiri waspada merespon keheningan yang seolah menyimpan misteri.
"Entahlah. Aura bekas sihir unsheelie ini terlalu pekat. Aku tidak bisa merasakan yang lainnya," sahut Claude dengan kening berkerut. Entah mengapa pandangannya menumpu pada gundukan akar yang muncul ke permukaan tanah tepat di bawah pohon oak. Padahal, Ia tak melihat apapun di bawah sana. Berulang kali peri laki-laki itu mencoba menajamkan mata batinnya untuk melihat tempat itu, tetapi sia-sia. "Seperti ada yang aneh di sini ..." gumam pangeran peri itu pada akhirnya.
Untuk beberapa saat lamanya para pangeran peri hanya berdiam diri dalam keheningan dengan pandangan yang menjelajahi tempat itu.
Claude memunculkan sebilah tongkat sihir di genggamannya lalu mengarahkan bola kristal bening di puncaknya pada tubuh para Pixie kerajaan. Bibirnya merapalkan mantra singkat. Dalam sepersekian detik kemudian, cahaya biru berpendar dari bola kristal di puncak tongkat sihir menuju tubuh-tubuh para Pixie kerajaan hingga mereka sontak terbangun saat cahaya biru memasuki tubuh mereka.
Makhluk-makhluk kecil itu terkejut dan merasa sangat bingung demi melihat para pangeran peri Kerajaan Avery yang telah berdiri di hadapan mereka. "Ampun tuanku, kami lalai dalam bertugas," ucap salah satu dari mereka. Pixie itu membungkukkan badannya diikuti oleh Pixie lainnya. Wajah mereka tertunduk karena merasa bersalah.
"Lanjutkan saja tugas kalian. Kami hanya sedang melihat-lihat di sekitar sini." Claude mengibaskan tangannya acuh hingga para peri pixie itu mengangkat wajah mereka dengan bingung. Pangeran peri itu sama sekali tidak marah dengan para Pixie kerajaan karena ia telah memahami situasinya.
Demi mendengar itu, para Pixie sontak membungkuk takzim memberi hormat, kemudian terbang dan kembali ke posisi mereka masing-masing. "Baik, tuanku!" sahut mereka bersamaan.
"Apa menurutmu saat ini purnama merah sedang berlangsung di dunia manusia?" Salah seorang pangeran peri bermata biru bertanya kepada Claude. Wajah tirusnya yang sepucat pualam menengadah menatap bulan purnama yang bercahaya kekuningan di langit Fairyverse. Elwood seolah sedang mempertimbangkan sesuatu. "Harusnya saat ini dunia manusia juga sedang purnama," ucapnya pelan.
"Kau terlalu banyak membaca buku, Elwood," sela salah seorang pangeran bersurai gelap bergelombang sambil terkekeh. Pangeran Elijah merasa apa yang diucapkan saudaranya sangat menggelikan. Ia tak dapat menahan tawanya terlebih saat mengamati wajah tegang pangeran peri yang lain. Netra birunya berkilat penuh pesona, sementara sepasang piercing di bibirnya bergetar seirama dengan suara tawanya yang mengalun memecah hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairyverse: a Fairy Tale
Viễn tưởngFantasy - Kingdom - Minor Romance Chiara Wyatt, seorang gadis biasa secara tidak sengaja masuk ke Fairyverse (dunia peri). Chiara melewati gerbang dunia peri yang tiba-tiba terbuka saat bulan purnama merah menggantung di langit. Di Fairyverse, takd...