Naga putih menukik turun begitu melewati perbatasan Hutan Larangan.
Para kesatria Elf yang berjajar rapi di depan perbatasan Hutan Larangan serentak melangkah mundur memberi tempat pada naga putih untuk mendarat. Pasukan tersebut adalah pasukan resmi dari kerajaan Avery yang diutus untuk menyisir Hutan Larangan dalam rangka mencari Putra Mahkota Albert dan Ammara yang dinyatakan hilang. Namun, sebelum para kesatria Elf sempat memasuki hutan, naga putih yang membawa Archibald, Albert, Ammara dan Elijah telah tiba di Fairyhill terlebih dahulu.
Dua sosok peri berbaju zirah mendekati naga putih, membantu Archibald dan Elijah membopong turun tubuh putra mahkota Albert yang terlihat lunglai tak sadarkan diri. Mereka adalah Elwood dan Claude.
Claude tampak mengernyit ketika ia melihat tubuh pucat Albert yang mulai membiru dan teraba dingin. Dengan tergopoh, ia merogoh kantung kulit yang terikat di pinggangnya. Ia mengeluarkan segenggam serbuk peri dari kantung itu dan menaburkannya ke sekujur tubuh Albert.
Serbuk peri itu sedikit bercahaya saat menyentuh permukaan kulit Albert. Perlahan tapi pasti kebiruan di kulit Albert mereda. Albert terbangun dengan terbatuk hebat. Setelah itu, tubuhnya kembali terkulai tak sadarkan diri.
"Hampir saja!" desah Claude lega.
"Apa dia akan baik-baik saja?" tanya Ammara khawatir.
"Ya, dia akan baik-baik saja. Racunnya telah sirna. Untung saja kalian segera keluar dari hutan itu. Kalau tidak ... Albert mungkin tidak akan tertolong!"
Claude mengedarkan pandangannya pada Archibald, Elijah, kemudian Ammara. Ia lantas menatap lekat peri perempuan itu.
"Kau baik-baik saja?" tanya Claude.
Ammara mengangguk ragu. Wajahnya terlampau pucat untuk mengaku baik-baik saja. Sesuatu mendesak tenggorokannya. Dalam hitungan detik, peri perempuan itu berlari menjauh dari sisi naga putih, kemudian memuntahkan seluruh isi perutnya.
"Benar-benar peri yang aneh. Aku tidak pernah melihat peri yang begitu lemah sepertimu. Kau muntah hanya karena menunggangi seekor naga?!" cibir Archibald dari balik punggung Ammara. Dengan sigap peri itu menangkap tubuh Ammara yang mendadak limbung.
Ammara terlalu lemah untuk membalas cibiran Archibald tersebut, tetapi dalam hati ia mengumpat. Ia hanya menunduk pasrah, saat Archibald mengarahkan kembali tubuhnya ke sisi naga putih.
"Mari kita pulang, Nak. Biar aku yang merawatmu di rumah," ucap Ailfryd seraya berjalan mendekati Ammara. Rupanya sedari tadi Ailfryd berada dalam rombongan para kesatria Elf.
"Ayah!" sapa Ammara seraya tersenyum lemah. "Aku rindu ibu, aku ingin pulang sekarang."
Ailfryd bergeming sesaat, kemudian ia mengubah ekspresinya dengan cepat. "Tentu saja, putriku. Mari kita pulang sekarang!"
Para pangeran peri saling bertukar pandang. Mereka sama-sama menangkap ketidaktahuan Ammara bahwa ibunya telah ditahan di Kerajaan Avery.
"Aku ikut, Tuan Ailfryd. Kondisi Ammara sangat tidak baik. Tubuhnya penuh luka dan ... makhluk-makhluk terkutuk itu sepertinya masih mengincarnya. Aku dapat melihat mereka mengintip dari balik perbatasan Hutan Larangan. Aku memang tidak semahir Ella dalam pengobatan, tetapi mungkin aku bisa menggunakan sihirku untuk membantu Ammara."
Tanpa membuang waktu lagi, Ailfryd, Ammara, Claude serta beberapa kesatria Elf meninggalkan Fairyhill menuju Fairyfarm. Derap langkah kaki unicorn terdengar makin lama semakin menjauh.
Tak berselang lama, rombongan kesatria Elf yang dipimpin oleh Pangeran Elwood juga meninggalkan Fairyhill. Mereka membawa serta putra mahkota Albert yang masih tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairyverse: a Fairy Tale
FantasyFantasy - Kingdom - Minor Romance Chiara Wyatt, seorang gadis biasa secara tidak sengaja masuk ke Fairyverse (dunia peri). Chiara melewati gerbang dunia peri yang tiba-tiba terbuka saat bulan purnama merah menggantung di langit. Di Fairyverse, takd...