16. Berjarak

2K 401 70
                                        

Jarak tak selalu jahat. Karena bisa menyadarkanku akan rindu. 

Song: Gleen Fredly - Kembali Ke Awal



Waktu istirahat sudah berlangsung sejak lima belas menit yang lalu. Di jam istirahat ini, Suri tetap memutuskan untuk ke kelas dua belas ips satu, dia pergi ke kelas Sagi. Namun untuk tujuan yang berbeda kali ini.

Karena sudah sering menghampiri Sagi, Suri seperti biasa ingin langsung masuk kelas begitu saja. Namun langkahnya sontak terhenti ketika berpapasan dengan Omar yang hendak keluar kelas.

"Eee, kaget!" Omar langsung mengerem langkahnya, dia sengaja bersandar di ambang pintu kelas agar Suri tidak bisa masuk. Menahan Suri dengan senyum tengilnya. "Ngapain kesini? Nyariin Sagi, ya?"

Suri hanya diam. Tidak ingin menjawab.

"Sagi nggak masuk tuh tapi." Ujar Omar sambil menegakkan tubuhnya. "Nemenin Naila di rumah sakit. Soalnya Naila kena demam berdarah." Omar memperhatikan raut wajah Suri, yang tetap datar tanpa ekspresi ketika menatapnya.

Suri mengalihkan pandangan sejenak, demi Naila aja Sagi rela nggak masuk sekolah. Batin Suri, sedikit kesal sendiri.

"Lagi musim nih, sakit-sakit begini. Lo jaga kesehatan ya, Suri."

"Omar nggak usah sok perhatian deh sama Suri." Jawab Suri, membuat Omar tersenyum karena merasa Suri sudah kembali menjadi Suri yang biasanya. "Suri nggak sama kayak JCM di luar sana."

"JCM?" Kedua alis Omar tertaut, walaupun dia menahan senyum geli. "Apaan tuh?"

"JCM alias Jajaran Cewek Omar."

Omar sontak terbahak, dan kemudian seseorang menepuk pundak Suri dari belakang. Raden menyengir lebar, dibelakangnya ada Azka yang membawa dua botol minuman soda. Lalu menyerahkan salah satunya pada Omar yang tadi menitip jajan karena dia malas harus meladeni beberapa jajaran cewek Omar kalau nanti turun ke kantin.

"Mau mie lidi, nggak?" Raden tahu-tahu menawari Suri begitu saja.

"Nggak, makasih." Jawab Suri sedikit ketus.

Membuat Raden mencibir. "Coba yang ngasih Sagi. Uh, bakal langsung di embat."

"Plis deh ya, nggak usah Sagi-Sagi." Suri lalu berpaling pada Azka. "Suri kesini mau ketemu sama kak Azka."

Omar menatap bosan, lalu masuk kedalam kelas begitu saja. Di susul dengan Raden yang mengikuti langkah Omar tanpa bilang apa-apa. Mereka tidak ingin menggoda Suri terlalu banyak kalau tanpa Sagi.

Kalau Suri ingin bertemu Azka, paling urusannya dengan osis. Dan hal itu membosankan bagi Omar dan Raden yang mendengarkannya.

"Kenapa, Suri?" tanya Azka sembari membuka botol minuman sodanya dan bersandar di salah satu pilar dekat balkon kelasnya.

Suri menghela napasnya, lalu menatap Azka lagi. "Kak Azka masih mau nyoba satu minggu untuk buat Suri jatuh cinta?"

Azka tersenyum, masih tenang menghadapi Suri. "Bukan cuma coba, tapi kalau memang berhasil bikin kamu buka hati untuk orang selain Sagi, ya aku bakal serius sama perasaan kita. Atau mungkin, hubungan kita."

"Masih SMA, udah ngomong serius-serius aja." Tiba-tiba Sagi yang baru naik tangga melewati mereka berdua dengan santai, dia baru saja tiba di sekolah. Lalu menatap Azka. "Seserius apa lo sama Suri? mau ngajak nikah cepet-cepet kalau Suri mau diseriusin sama lo?"

WanderlovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang