Sagi mengintip keadaan kelas 12 IPS 1 karena ia di hari pertama tahun ajaran baru di tahun terakhir SMA-nya ini, Sagi harus hormat di depan koridor depan sekolah—menyapa anak-anak lain dengan ucapan "selamat pagi." Karena Sagi terlambat masuk sekolah.
Kesialan pertama di hari pertama. Setelah memastikan belum ada guru yang masuk, Sagi membuka pintu kelas dan berjalan santai dengan tali tas di bahu kanannya, membiarkan kelas yang masih ramai walaupun Sagi hadir.
Kini Sagi sudah kelas dua belas SMA, dia sudah menginjak tahun terakhir di SMA Cakrawala. Teman-teman sekelasnya juga sudah begitu mengenal Sagi, tidak ada rasa takut maupun sungkan dengan Sagi dan gengnya yang terkenal dan tampan. Mereka semua seperti keluarga.
"Sugeng enjing, ningrat." Sapa Sagi sambil mendorong kepala Raden yang sedang menggoda Sesil pagi ini.
"Anjing." Raden langsung menoleh kearah Sagi. "Kebiasaan lo, telat mulu. Inget kita udah mau lulus. Jadilah kakak kelas yang baik, man."
Sagi tertawa sambil duduk di kursinya, dia hanya menganggap ucapan Raden sebagai angin lalu. Namun tawanya langsung terhenti begitu melihat sebatang cokelat dan yogurt strawberry di kolong mejanya.
Sagi menghela napas malas sambil membaca sticky note yang tertempel di cokelatnya. Semangat belajar di kelas dua belas, Sagi! Suri kasih cokelat biar Sagi nggak badmood di kelas, yogurt biar Sagi melek terus di kelas. Soalnya yogurt asem, bikin melek kaya waktu Suri lihat ketampanan Sagi. Kalau cokelat manis banget, semanis cinta Suri ke Sagi. Lope u!
"Cieee," Omar yang entah darimana langsung duduk di bangku samping Sagi, bangku yang seharusnya di duduki Azka. Tapi seperti biasa, ketua OSIS itu masih sibuk karena belum waktunya lengser. "Buat gue yang mana nih?"
"Cokelat." Sagi memberikan cokelatnya pada Omar. "Kalau yogurtnya gue minum. Aus."
"Tumben." Ujar Omar sambil membuka bungkus cokelat berwarna ungu dari Suri. "Biasanya nggak pernah mau makan atau minum dari Suri."
"Risih gue." Jawab Sagi sambil meneguk yogurt pemberian Suri. "Dua minggu ini untungnya nggak ketemu dia. Bisa stress gue sama dia mulu, Mar. Ribet anaknya. Medsos dia juga gue block semua."
"Anjir, Gi. Jahat banget lo sumpah." Komentar Omar. "Kalau gue yang dikejar-kejar cewek macem Suri nih, langsung gue ajak ijab qabul besoknya!"
"Yakin lo?" Sagi terkekeh sangsi. Mengingat sikap Suri yang pecicilan dan agresif pada Sagi. "Gue aja capek di ikutin terus kemanapun."
"Eh, Azka whatsapp gue nih!" Teriak Raden pada penjuru kelas. "Jam pertama sama jam kedua kosong. Guru-guru pada sibuk sama penyambutan siswa baru!"
"Yey!!!"
"Kantin yok, kantin."
"Laper nih, belum sarapan."
Kelas langsung ribut, pintu kelas juga langsung terbuka dan beberapa anak bergerombolan keluar kelas.
"Kantin mas Jay yok, kangen sama es melonnya mas Jay." Ajak Raden.
Omar menyetujui ajakan Raden. Sedangkan Sagi memilih titip makanan ringan saja karena dia malas turun ke lantai dasar. Nanti bertemu guru dan diomeli tentang dia yang telat tadi, serta Sagi harus repot-repot memasukkan bajunya ke balik celananya dengan rapi.
Karena bosan juga di kelas, Sagi memilih untuk keluar kelas. Bersandar di balkon depan kelasnya di lantai dua ini yang langsung mengarah ke lapangan utama.
![](https://img.wattpad.com/cover/192276530-288-k145863.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanderloved
Novela Juvenilwanderloved (n) person still confused about the feelings and still likes adventure about love. Wanita pasti terkenal dengan sikap jaim dan sungkan mengungkapkan perasaannya pada seseorang yang dia suka. Namun hal itu tak berlaku pada Surinala. Seja...