Orang-orang di mall yang melihat Sagi pasti langsung mengernyitkan dahinya. Pasalnya, kini Suri memaksa Sagi untuk merangkul pundaknya dengan mesra sambil berjalan, dan Naila tanpa malu menggenggam tangan Sagi.
Iyasih tampan, tapi enggak harus gandeng dua cewek cantik sekaligus dong!
Sagi beberapa kali menundukkan kepalanya karena malu, sedangkan dua cewek di kanan dan kirinya ini begitu posesif. Hingga orang-orang yang melihatnya jadi bingung.
Ceweknya yang mana? Masa iya, dua-duanya adalah pacarnya?
"Wah, mas, ceweknya cantik-cantik nih." Goda seorang mas-mas cleaning service yang melintas di samping Sagi.
Sagi meneguk salivanya, hanya membuang muka tak mau tahu. Samar-samar ia mendengar seorang ibu-ibu yang sedang memilih baju berkata pada suaminya, "mas, lihat deh! Heran sama anak muda jaman sekarang, nggak tahu malu."
"Kenapa sih, ma?"
"Itu," ibu-ibu itu menunjuk Sagi. "Masa gandeng cewek dua-duaan. Mentang-mentang ganteng!"
"Ya nggakpapa dong, ma. Pintar itu, sadar dirinya tampan. Bawa dua cewek yang penting akur, kan enak."
Suri langsung menoleh, melihat sang suami di pukul bahunya oleh sang istri yang gendut. Suri seketika langsung melambatkan langkahnya dan melihat Naila yang menggenggam tangan Sagi.
"Naila, kamu ngapain gandeng-gandeng Sagi?" tanya Suri tak suka.
"Kepala Naila agak pusing, kak." Jawab Naila beralasan. Cih, dia juga tidak akan sudi Sagi merangkul-rangkul Suri di depan matanya.
Suri memutar bola matanya malas. "Pusing? Pegangan tuh sama tiang baliho!"
"Udah-udah." Sagi menghentikkan langkah, menarik tangan dari keduanya dan memaksakan sebuah senyuman. "Gue jalan sendiri aja."
"Sagi!" Panggil Naila dan Suri bersamaan ketika Sagi melangkah terlebih dahulu. Kemudian keduanya saling tatap ketika sadar memanggil Sagi bersamaan. Lalu kompak membuang muka satu sama lain.
Sagi menyentakkan kepalanya, kemudian mengusap tengkuknya. Entah kenapa jadi ngeri dengan keadaan ini. Seharusnya ia tidak usah mengajak keduanya makan sekalian.
Mereka bertiga kemudian masuk ke sebuah restoran korea terbaru yang direkomendasikan oleh Suri. Restoran khusus dengan system all you can eat dengan menu utama Tteokbokki—sejenis camilan korea dari tepung beras yang dimasak dengan bumbu khas korea yang bernama gochujang, rasanya pedas dan manis.
"Sagi mau makan apa?" tanya Suri dengan manis setelah Sagi duduk di kursinya.
"Nanti gue ambil sendiri. Lo ambil duluan, gih."
Naila lalu menghampiri sambil membawa nampan untuk mengambil makanan. "Mau odeng nggak, Gi? Gue ambilin buat lo."
Pelayan dan pengunjung di meja sebelah yang melihat itu sampai menatap heran, kaget dan menahan tawa kemudian.
Sagi mengusap wajahnya dan menggertakan gigi. Lalu tersenyum tipis setelah menghela napas. "Naila, Suri, kalian ambil aja dulu sesuka kalian. Nanti gue ambil sendiri, oke? Nggak usah di-am-bi-lin."
"Sagi nyebelin," Suri mengerucutkan bibir sambil menghentakkan kaki, kemudian meninggalkan Sagi untuk mengambil makanan.
Naila masih diam di tempat, Sagi menatapnya. "Gue bisa ambil sendiri, Na. Duluan aja, gue agak capek habis sparing tadi."
"Sori ya, Gi." Naila menekan bibirnya. "Gara-gara gue jadi ngerusak jalan-jalan lo sama kak Suri."
"Eh, apaansih." Sagi langsung berdiri, mengusap bahu Naila. "Nggak, Na. Enggak ada yang lo rusak. Udah dong, jangan sedih gitu. Ambil makan yuk?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Wanderloved
Fiksi Remajawanderloved (n) person still confused about the feelings and still likes adventure about love. Wanita pasti terkenal dengan sikap jaim dan sungkan mengungkapkan perasaannya pada seseorang yang dia suka. Namun hal itu tak berlaku pada Surinala. Seja...