Boleh senang, tapi jangan terlalu senang. Takutnya ada kesedihan menunggu di belakang.
Song: Banda Neira - Biru
"Gi, diem aja sih dari tadi?" ucapan Suri membuat Sagi mendecak malas. Sagi hanya diam disamping Suri yang bergelayut mesra di lengannya ketika mereka di Mall untuk mencari kado bagi kak Naigisa.
"Udah buruan, mau beli apa lo?"
"Enaknya ngado apa?"
"Tas kek, kak Naigisa kan demen banget koleksi tas."
Suri langsung menyodorkan tangannya pada Sagi. "Sini, mana atm-nya. Bayarin buat beli tas nya kak Naigisa pakai uang Sagi."
Sagi dan Suri berhenti di depan sebuah toko tas ternama yang begitu terkenal. Suri tersenyum, Sagi meliriknya dan meneguk ludah, "beliin make-up aja kali ya?"
"Ih, nggak berani beliin." Suri terbahak sambil memukul lengan Sagi.
"Ya lo tahu sendiri, tas nya kak Naigisa itu bisa sampai puluhan juta. Males banget duit gue di atm terkuras habis cuma buat beliin tas ke dia."
Suri hanya bisa meringis maklum. Benar saja omongan Sagi. Kak Naigisa adalah salah satu pengurus utama anak cabang perusahaan property milik keluarga Soedirja. Dari atas sampai bawah, semua yang dia kenakan adalah barang-barang branded yang harganya tak main-main.
Sedangkan Sagi, uang juga masih dari orangtuanya. Walaupun terkadang Sagi ikut rapat di perusahaan dan kakeknya memberikan uang.
"Kalau make-up, pasti kak Naigisa udah lengkap. Kalau mau dibeliin skincare, takutnya nanti nggak cocok. Jadinya terbuang sia-sia."
"Ribet banget sih cewek, ya Tuhan." Eluh Sagi sambil menengadahkan kepala sejenak. Mereka berdua masih berjalan-jalan mengelilingi mall, melihat-lihat. Sampai Sagi merasa lelah dan pikirannya terus pada Naila yang sedang sakit dan sendirian di rumah.
"Kok Sagi kayaknya resah banget, kenapa?" Suri ternyata menyadari keresahan Sagi. "Grogi ya, gara-gara deket terus sama Suri?"
"Sok tahu." Sagi menyentil dahi Suri pelan, membuat Suri memekik kecil. "Udah cepetan kasih gue ide mau beliin apa buat kak Naigisa. Kalau lo bisa ngasih ide sekarang, nanti gue kasih hadiah."
"Beneran?"
Sagi mengangguk. Hingga langkah Suri secara tiba-tiba berhenti di depan gerai toko perhiasan ternama, lalu melirik Sagi dengan senyuman kecilnya. "Perhiasan?"
Suri mengangguk. "Daripada uang puluhan juta dibuat beli tas, memang sih nanti bakal di pakai. Tapi cuma beberapa kali aja."
"Perhiasan kan juga gitu."
"Tapi kalau tas, mungkin ada beberapa teman kak Naigisa yang juga ngasih kado tas. Kalau perhiasan? Yang Sagi minta design khusus untuk kak Naigisa?"
"Tapi ulangtahunnya besok."
Suri tetap menyeret Sagi masuk ke toko perhiasan itu. "Dimanapun Sagi berada, orang yang berani bayar lebih akan mendapatkan sesuatu secara lebih juga. Sadar nggak?"
***
Setidaknya harus Sagi akui, sedikit. Kalau pergi dengan gadis bernama Suri, itu jarang mendapatkan momen yang membosankan. Mulutnya ramai, seperti kaleng rombeng yang gemericik ketika diseret bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanderloved
Teen Fictionwanderloved (n) person still confused about the feelings and still likes adventure about love. Wanita pasti terkenal dengan sikap jaim dan sungkan mengungkapkan perasaannya pada seseorang yang dia suka. Namun hal itu tak berlaku pada Surinala. Seja...