Apakah kamu selalu begitu? membuatku senang, melambungkan harapan tinggi. Kemudian pergi, dan membiarkanku mengubur harapan ini.
- Wanderloved.
Song: Kukira Kau Rumah - Amigdala
---
Sudah berapa kali Sagi bilang jika Suri tidak sama dengan cewek kebanyakan? Selain narsis, banyak tingkah dan tidak tahu malu, Suri juga kekanak-kanakan. Mudah sekali membuat gadis itu tertawa selepas yang Sagi lihat sekarang. Yaitu dengan bermain di wahana mandi bola bersama keponakan Sagi, Raffa dan Tania.
Kakaknya, Naigisa, memilih menitipkan anaknya kepada Sagi, sedangkan Naigisa memilih untuk melihat-lihat tas—tipikal ibu muda sejati penggila tas bermerk. Tadinya Sagi dan Suri juga pergi bersama mama Sagi. Namun Ayaka harus pergi setelah makan bersama karena ikut menghadiri presentasi perusahaan ayahnya.
Lagipula seseorang seperti Sagi tidak mungkin membiarkan dirinya masuk ke area mandi bola. Ikut menjerit riang bersama anak-anak kecil lainnya. Sagi lebih memilih duduk di bangku yang disediakan untuk menunggu. Sambil menamati Suri, Raffa dan Tania.
"Sagi!" Suri berteriak sambil melambaikan tangannya ketika bersiap naik keatas seluncuran. Mengantri untuk gilirannya berseluncur diantara anak kecil lainnya.
Membuat Sagi mengernyit ketika Suri berbincang dengan seorang anak kecil sebelum meluncur ke kolam bola dengan perosotan besar.
"Sagi, videoin Suri, dong!" Teriak Suri lagi.
"Gigi, Gigi!" Raffa menghampiri, di tengah-tengah jaring pembatas antara area mandi bola dengan area tunggu. "Tante cantik mau naik seluncuran."
Sagi mengangguk sambil tersenyum. "Raffa gak naik?"
"Udah, Gigi."
Sagi menatap Suri lagi, gadis itu melambaikan tangannya lagi dengan heboh sambil menyengir lebar. Sagi jadi menggaruk pelipisnya sendiri, kemudian mengeluarkan ponselnya. Merekam Suri yang kekanakan, meluncur di perosotan dan berakhir tenggelam di kolam bola diiringi dengan tawanya.
Bukan hanya Suri yang tertawa. Raffa tertawa, Tania yang ikut melihatnya bertepuk tangan riang, sedangkan Sagi, dia juga tertawa sambil merekam aksi Suri.
"Gila, gila." Kekeh Sagi.
Sagi kemudian menurunkan ponselnya, menatap Suri yang melangkah kearahnya dengan napas terputus-putus. "Capek, Gi."
"Yaudah, istirahat dulu."
"Raffa sama Tania main dulu, ya. Tante cantik mau nemenin om Gigi dulu." Ujar Suri, dan kemudian Raffa dan Tania langsung berlari ke permainan rintangan yang ada di mandi bola.
Sagi hanya menamati Suri. Senyum di bibir gadis itu masih tersisa walaupun dahinya dipenuhi dengan keringat karena lelah bermain. Sagi berasumsi sendiri, menganggap bahwa Suri adalah gadis yang sederhana. Kebahagiaan Suri begitu sederhana, dengan bermain mandi bola saja, setidaknya Sagi bisa melihat senyuman Suri lagi. Setidaknya, hari ini membuat Suri lupa akan segala masalahnya di rumah.
"Tolong usap keringat Suri dong, Gi. Biar romantis, gitu." Ucap Suri sambil memajukan dahinya.
"Dih." Sagi malah mendorong dahi Suri, membuat Suri mencebikkan bibir. "Lemah lo. Main mandi bola doang capek."
"Iya, nih. Kalau udah besar, main mainan anak kecil itu capek. Waktu masih kecil aja energinya banyak. Heran." Suri lalu tersenyum senang ketika Sagi mengulurkan thai tea yang mereka beli tadi pada Suri. "Makasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanderloved
أدب المراهقينwanderloved (n) person still confused about the feelings and still likes adventure about love. Wanita pasti terkenal dengan sikap jaim dan sungkan mengungkapkan perasaannya pada seseorang yang dia suka. Namun hal itu tak berlaku pada Surinala. Seja...