-PART 5 (revisi)-

76.5K 3.6K 75
                                    

{Cast temen2 devan}☝️☝️☝️

Nayara terus meronta dalam gendongan Devan. Devan menggendongnya secara paksa tanpa memperdulikan ocehannya yang sedari tadi meminta untuk diturunkan.

Devan membawa Nayara ke UKS dan menghempaskan tubuh Nayara kekasur dengan kasar.

"Aww...ishh... Deva lo gk bisa apa gk kasar sama cewek?" ucap Nayara kesal.

"G."

"Ck, Dev,"

"Diem!" intonasi pengucapan Devan yang dingin membuat Nayara langsung terdiam.

Devan melemparkan 1 bungkus berisi roti dan minuman, lengkap dengan obat kepada Nayara.

"Makan!" titah Devan.

Nayara yang mendengar itu pun mengernyit bingung, kenapa Devan terkesan peduli?

"Lo kalau sakit ngerepotin." ucap Devan yang seolah tahu isi pikiran Nayara. Setelah mengatakan itu, ia langsung pergi.

"Ck, dasar aneh!" gumam Nayara.

*****

Devan dan teman-temannya kini sedang berada di roftoop sambil menghisap rokoknya.

"Dev, tumben lo baik?" tanya Ersya.

"Jangan panggil gue Dev!"

"Lah kenapa? Nayara aja boleh masa kita gk boleh" sahut Raka.

"Lah iya bener tuh kata Raka." Ucap Farrel

"Lagi buat rencana apa lo?" tanya Krish secara tiba-tiba. Hal itu membuat keempatnya menolrh kearahnya.

Devan menatap Krish lalu sedetik kemudian dia menunjukkan senyuman miringnya.

"Tunggu aja."

"Jangan kejam-kejam, Al. Dia perempuan. Cantik lagi," ucap Ersya

"Dia sendiri yang mau."

"Tap-"

"Gue nggak suka dibantah!" ucap Devan dengan tatapan tajam yang mengarah pada Ersya.

"Hm, mampus lo! Makan tuh!" ejek Raka.

"Hahaha, Rasain noh! Makanya jangan coba-coba." ucap Farrel dengan tawa mengejek.

Devan yang melihat itu hanya menunjukkan senyuman devil.

"Liat aja, Nayara. Gue bakal hancurin hidup lo, gue pastiin itu. Gue sama sekali nggak suka dibantah dan lo udah ngelanggar perjanjian yang udah kita sepakati.  Ini adalah jesalahan lo sendiri. So, nikmatin semua ini." batin Devan.

*****

Bel pulang pun berbunyi, para murid berhamburan keluar kelas, begitu juga dengan Nayara dan teman-temannya.

"Nay lo pulang sama siapa?" tanya Keysha.

"Dijemput kali,"

"Oh, Yaudah kita duluan ya."

"Iya, hati-hati."

"Ashiaap!"

Teman-teman Nayara pun masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan Nayara. Nayara pun memutuskan duduk di halte dengan mengayun-ayunkan kakiknya untuk menghilangkan rasa bosan.

Supir pribadinya baru mengabarinya bahwa tidak bisa menjemput karena mobilnya mogok. Hal itu membuat Nayara terpaksa harus menunggu angkutan umum. Namun, tidak lama kemudian suara motor terdengar.

Tin!
Tin!

Devan membunyikan klakson motornya, membuat Nayara mendongak menatapnya.

"Naik!" titah Devan datar.

"Apa?" Nayara memang terbiasa bertanya ulang untuk memastikan.

"Ck, naik! Gue anter balik."

"Emm...nggk usah gue bisa-"

"Gue nggak nerima penolakan."

"Lagi?"

"Lo masih jadi babu gue kan? jadi turutin perintah gue, jangan buat gue marah!"

"Ya."

Nayara mendengus lalu menaiki motor Devan, lalu menjalankan motornya dan mengantarkan Nayara pulang ke rumahnya. Jangan tanya dari mana Devan tau. Devan dan Nayara dulu sebenarnya adalah teman baik tapi karena kesalah pahaman yang dibuat oleh musuh Nayara jadilah Devan sangat membenci Nayara. Karena mereka adalah teman baik dulunya, jadi Devan tahu rumah Nayara dan untungnya Nayara tidak pindah rumah.

"Turun!" Nayara turun dari motor Devan.

"Makasih ya,"

"Hm." Devan hanya menjawab dengan deheman singkat lalu langsung pergi.

Nayara yang melihat itu menghembuskan napasnya berat sambil menatap sendu Devan yang mulai menjauh.

"Sampai kapan lo bakal benci gue Dev?" batin Nayara.




Udah ah segini dulu y! Nantikan kelanjutannya dichapter selanjutnya!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT Y!
Salam Author!

BABY KIARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang