-PART 49 (revisi)-

39.6K 2.1K 215
                                    

Happy Reading!

"Oy, Bang! Kenapa lo?"

"Si Alvaro nelpon, katanya suruh nyusulin dia," balas Farrel.

"Kemana?" sahut Raka.

"Nih udah di share loc, kita berangkat sekarang!"

"Loh loh apaan ko mendadak gini?" ucap Ersya.

"Udahlah, ikutin aja perintah Pak bos!" ucap Raka.

"Raka,"

"Apa bang?"

"Lo telfon Krish, suruh ke rumah Nayara!"

"Kenapa?"

"Udah, nurut aja sih! Kalo kek gini pasti ada sesuatu, gak mungkin kalo Alvaro manggil kita tiba-tiba tanpa alasan. Dari tadi keeliatannya dia cemas mulu, kemungkinan besar pasti ada apa-apanya sama Nayara. Lo sama Krish ke rumah Nayara terus suruh dia cek, buat jaga-jaga. Ngerti?"

"Oke!"

"Bagus. Sekarang, Ersya ikut gue!"

"Iya!"

Mereka bertiga pun mengambil kunci mobil dan motor mereka. Farrel dan Ersya akan menaiki mobil yang sama untuk mempersingkat waktu dan Raka yang menaiki motornya untuk segera pergi ke rumah Nayara.

Raka telah menelfon Krish tadi, dan temannya itu bilang ia akan datang secepatnya di rumah Nayara. Mereka semua paham, keadaan darurat sedang terjadi. Alvaro ketua mereka, bukan lah orang yang suka main-main.

*****

Di sisi lain, Devan tengah berusaha melacak dimana Nayara, namun sialnya ponsel Nayara mati. Devan menggeram kesal, ia begitu emosi sekarang.

"Ah sial!"

Pikiran Devan benar-benar kacau, gadis itu benar-benar sudah gila. Ia tak akan mengampuninya lagi, sudah cukup Nayara menderita karenanya, kini tak akan ia biarkan Nayara kembali menderita karena Freya. Bagaimanapun caranya ia harus bisa menemukan Nayara dan membawanya pulang dengan selamat.

Devan meruntuki kebodohannya, kenapa tadi ia tidak bertanya kepada pria itu dimana Freya sekarang? Pikirannya yang kacau, membuatnya tak bisa berpikir jernih. Sekarang, kemana ia harus mencari Nayara?

"Pa-pa...hiks,"

"Kita cari Mama sama-sama ya?" Jangan nangis, sayang!

*****

Hari semakin larut, namun Nayara masih ditempat yang sama. Nayara lelah, ia sangat ingin pulang. Freya membuat keadaan semakin rumit.

Terkadang Nayara berpikir, apa salahnya hingga Freya sangat membencinya? Bukankah mendapat kasih sayang dan cinta itu hak setiap orang? Lalu, kenapa Freya terobsesi untuk merebut itu semua? Baru kali ini, ia bertemu orang segila Freya.

"Sampai kapan gue bakal di sini?" batin Nayara.

Duarrr...

Suara petir mengejutkan Nayara, membuat suasana semakin mencekam. Hujan turun tiba-tiba dengan sangat deras, angin malam ditambah dengan hujan membuat udara semakin dingin.

Freya meninggalkan Nayara sendirian dengan 2 orang bodyguard yang menjaga di luar, tak bisa dipungkiri jika kini Nayara mulai merasa takut. Ia sedang berada di gedung tua yang gelap sendirian, ditambah lagi dengan malam yang srmakin larut disertai hujan deras. Bukankah suasana seperti itu akan membuat siapapun merasa takut?

"Astaga, gue harus apa sekarang? Gak mungkin gue disini terus, gue harus bisa lepas gimanapun caranya." batinnya.

Nayara mulai berusaha melepas ikatan dengan susah payah, namun usahanya sia-sia. Ikatan itu sangat kuat, ia harus mencari benda tajam untuk melepasnya, tapi bagaimana?

BABY KIARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang