4 bulan kemudian...
Kini sudah memasuki bulan ke-7 kehamilan Nayara. Ia menjalani kehidupannya dengan baik-baik saja, walaupun terkadang bayangan masa lalu masih mengusik pikirannya.
Dan Devan, ia juga menjalani kehidupannya di asrama dengan lancar. Devan menjadi sosok yang lebih dingin dari sebelumnya bahkan tidak tersentuh, waktunya lebih banyak ia habiskan dengan melamun dan merenungkan kesalahannya. Mungkin sudah sekitar 2 bulan ini ia menjadi pribadi seperti itu.
Itu semua karena Nayara, entah kenapa tiba-tiba Devan menjadi sangat merasa bersalah pada Nayara. Ada teman barunya di asrama yang membicarakan tentang dirinya yang hampir digugurkan oleh Ayahnya sendiri ketika dikandungan ibunya, dan Devan merasa tersindir atas ucapan temannya itu. Saat temannya bercerita tentang kehidupannya. Ia tiba-tiba merasa bahwa apa yang dibicarakan oleh temannya itu ialah dirinya sendiri. Ia juga hampir menggugurkan janin yang ada diperut Nayara, bahkan ingin membunuh Nayara juga.
Harusnya Devan mendapat hukuman dari pihak berwajib. Tapi, atas kebaikan Nayara, Devan tidak dituntut. Jika tidak, bisa dipastikan Devan akan masuk penjara dengan tuduhan percobaan pembunuhan dan pemerkosaan.
*****
Hari ini adalah hari tasyakuran acara 7 bulanan kandungan Nayara. Ia dan orang tuanya mengundang banyak orang termasuk sahabat-sahabat Nayara.
Nayara masih bersiap didalam kamarnya. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa waktu begitu cepat berlalu dan kini kehamilannya sudah menginjak angka 7 bulan yang kurang lebih 2 bulan lagi bayi yang ada dalam kandungannya akan lahir ke dunia.
"2 bulan lagi, baik-baik didalem ya nak." ucap Nayara sambil mengelus perutnya.
Citt
Suara decitan pintu membuat Nayara menoleh. Ternyata yang datang adalah para sahabatnya yang sudah lama tidak ia temui.
"Nayara," Bella lalu langsung berlari memeluk Nayara, begitupun dengan Gisel dan Aurel.
Nayara tersenyum. Akhirnya ia kembali bertemu dengan para sahabatnya. Dengan senang hati Nayara pun membalas pelukan para sahabatnya.
"Woy! Kegencet tuh perut, Nayara." tegur Keysha.
"Ehehe, maaf gue lupa, gue kan pikunan. Abisnya kita kangen banget sama lo Nay." ucap Bella dengan cengirannya..
"Naya lo nggak papa kan? Maaf, Mereka tuh emang gitu. Rada gila emang." ucap Keysha.
"Nggak papa. Lagian gue juga kangen lagi sama lo semua." balas Nayara.
Keysha tersenyum lega. Ia berjalan mendekat pada Nayara, kemudian memeluknya. Nayara pun membalas pelukan Keysha.
"Eh, gimana sekolah kalian gimana?" Tanya Nayara
"Biasa-biasa aja." ucap Aurel
"Lo tau nggak sih? Kita tuh sepi tanpa lo tau." ucap Bella
"Sepi apaan? Orang lo udah punya pacar gitu, nggak mungkin lo kesepian." sahut Gisel.
"Ck! Ember banget." gumam Bella kesal.
"Lo pacaran, Bel? Sama siapa? Kok lo nggak kasih tau gue sih?" tanya Nayara
"Boro-boro ngasih tau lo, Nay. orang kita aja baru tau tadi padahal dia udah pacaran 3 bulan yang lalu." sahut Keysha.
"Mana ada gue pacaran? Andai kalian tahu yang sebenernya." batin Bella.
"I-iya gue udah punya. Tapi kalo cowoknya kek gitu ya sama aja gue tetep ngerasa kesepian." balas Bella
"Emang Lo pacaran ma siapa sih, Bell?" Ucap Nayara
"Sama... Krish" ucap Bella
"Hah? Kok bisa lo pacaran ama Krish yang dinginnya sebelas dua belas sama Devan?" tanya Nayara.
"Ya bisa." ucap Bella
"Ck! Lo mah kebiasa... argh,"
"Eh-eh, Nay. lo kenapa? Ada yang sakit?" tanya Keysha khawatir
Nayara tidak menjawab. Ia hanya memegangi perutnya. Ia menatap para sahabatnya dengan senyuman yang tidak bisa diartikan.
"Lo kenapa sih?" Tanya Gisel bingung
"Biasa, dia nendang." ucap Nayara
"Wih, Yang bener?"
"Iya."
"Tuh kannn! dia ikutan kesel tuh sama kalian," ucap Bella dengan PDnya.
"Ngaco lu!"
*****
Saat ini Devan sedang berada di rooftop, Di mana pun ia berada, rooftop lah yang akan menjadi tempat favoritnya. Devan tengah duduk termenung, ia sedang memikirkan tentang Nayara sekarang. Apakah Nayara baik-baik saja? Dan Bagaimana keadaan bayinya sekarang?
Selama di asrama Devan menjadi sangat pendiam. Ia menjadi seseorang yang sangat dingin. Banyak yang menginginkannya di sini? tapi karena sikap dingin yang melekat pada diri Devan, mereka mengurungkan niatnya.
"Sampai kapan lo kek gini terus?" tanya Reyhan. Reyhan adalah teman Devan di asramanya. Ia adalah orang pertama yang bisa membuat Devan sadar akan kesalahannya.
"Ngapain kesini?"
"Ck! Ya nyariin lo lah. Kelas udah mau mulai, ayo turun!" ajak Reyhan.
"Males."
Reyhan menghela napasnya, Devan memang keras kepala, ia harus membujuknya terlebih fahulu agar lelaki dingin itu bisa menuruti ucapannya.
"Kali ini pelajarannya Bu Siska loh. Dia kan killer banget, Var. Lo nggak takut apa?"
"Bodo amat." balas Devan.
"Lo mah gitu mulu. Sekali-kali kek kalo gue ngomong tuh dengerin." ucap Reyhan
"Ini didengerin." balas Devan.
"Maksud gue tuh bukan gitu DEVAN ALVARO RADITYA. Maksud gue tuh turutin kek sekali-kali omongan gue. Terys kalau jawab tuh jangan singkat-singkat gitu." ucap Reyhan dengan menekankan nama lengkap Devan
"Hm."
"Udah, ayo turun! Katanya lo mau berubah. Anak ganteng anak baik, nurut Kakak dong."
"Najis."
"Ck, ayo turun!" Reyhan pun menarik Devan secara paksa untuk turun bersamanya.
Hai hai haiiiiiii! Yuhuuuu up lagi setelah sekian lamaaaa. Ada yang nungguin atau mungkin kangen? Gk ya? Yaudah hehe! Author mau minta maaf soalnya telat up, tolong dimaafin ya! Kemarin tuh author lagi sibuk banget terus jadi kacau semua deh, sebenernya pengen cepet up cuman pikirannya lagi nge-blank gara-gara sibuk hehe. Wajarlah kelas 9 jadi pasti sibuk. Maaf partnya kalo kurang panjang! Mau lanjut gk? VOMMENT DULU YAAA!!!
Salam Author💞
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY KIARA (TERBIT)
Roman pour Adolescents(TELAH TERSEDIA DI SHOPEE) Ia hancur, bahkan sangat hancur, saat mahkota yang telah ia jaga selama 16 tahun direbut paksa darinya. Dan, yang paling membuatnya hancur ialah, saat ia mengetahui bahwa ada kehidupan lain dalam dirinya. Lalu apa yang aka...