-PART 28 (revisi)-

74.3K 3.3K 335
                                    

Nayara kini tengah berada di halte menunggu jemputan. Namun, 30 menit ia telah menunggu tidak ada tanda-tanda mobil daddy-nya akan datang.

Brum..brum...

Suara deru motor mengejutkan Nayata dari lamunannya.  Dari kejauhan terlihat seorang lelaki yang sedang mengendarai sepeda motor ninja tengah menghampirinya.

"Belum pulang?" tanya lelaki itu.

Nayara tidak menjawabnya, ia kembali memfokuskan pandangannya pada ponselnya. Lelaki itu menghela napasnya, menakhlukkan Nayara kembali memang tidak lah mudah.

"Pulang yuk sama gue!" ajak Devan.

Ya. Lelaki itu ialah Devan. Ia melihat Nayara di halte sendirian tadi, jadi ia memutuskan untuk menghampirinya. Tidak baik juga jika Nayara sendirian menunggu di sana, apalagi ini sudah sore menjelang malam.

"Gue dijemput." ucap Nayara datar.

"Mana?" tanya Devan.

"Bentar lagi nyampek." balas Nayara.

"Ya udah gue tungguin sampe jemputan lo dateng" ucap Devan.

"Gak usa. Pulang aja sana!" ucap Nayara ketus.

"Nggak mau. Bahaya lho kalo cewek nunggu sendirian, apalagi ini udah sore." ucap Devan

Nayara menghela napasnya kasar. Devan tetaplas seorang Devan, si keras kepala dan pemaksa. Seorang yang sangat menyebalkan.

"Terserah."

Tak lama kemudian ponsel Nayara berbunyi, ia membuka ponselnya dan ternyata terdapat pesan dari daddy-nya yang membuat Nayara benar-benar kesal.

My daddy❤
Nay, maaf. Daddy gk bisa jemput kamu, mobil daddy tadi mogok dan sekarang lagi di bengkel. Kamu pulang naik angkot atau pesen taxi online aja ya!

Nayara
Iya dad! Gk papa Nayara pulang sendiri aja.

Nayara menghela napasnya kesal. Kenapa harus disaat seperti ini? Angkot tidak mungkin lewat jika sudah sore seperti ini dan jika pesan taxi online juga mana bisa? Kuota Nayara hanya bisa di buat untuk chat saja. Sungguh ini sangat menyebalkan bagi Nayara.

"Nay, pulang yuk! Udah sore nih," ajak Devan.

Nayara melirik Devan sekilas, lalu kembali memfokuskan pandangan pada ponselnya itu. Nayara sedang berfikir bagaimana caranya agar ia bisa pulang.

"Pulang bareng Devan? Gak banget deh. tapi, kalo nggak sama Devan sama siapa lagi? Masa iya gue harus nunggu disini sampe pagi? Gak mungkin lah. Kiara juga pasti butuh gue. Haduh, buruk banget nasib gue hari ini." Batin Nayara.

"Nggak usah kebanyakan mikir. Ayo gue anter. Gue nggak bakal ngapa-ngapain drh, janji. Ntar kalau lo di sinin lo diculik gimana? Mau lo?" ucap Devan.

Nayara menghela napasnya pasrah "kalo kek gini mah gk ada cara lain. Mending gue bareng aja dah, dari pada gak pulang." batin Nayara.

"Ya udah."

"Ya udah apa?"

"Ya udah gue pulang sama lo."

"Nah gitu dong. Naik!" titah Devan.

Nayara pun menaiki motor Devan dengan bantuan Devan, karena motor Devan itu motor sport. Nayara sedikit kesulitan saat menaikinya.

BABY KIARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang