PASTIKAN KALIAN TEKAN TOMBOL VOTE SETELAH MEMBACA!
~HAPPY READING~
Saat ini Nayara tengah berada di kantin bersama Devan. Sebenarnya Nayara malas untuk ke kantin, tapi Devan yang merengek padanya untuk ditemani ke kantin membuatnya menuruti permintaan Devan itu. Rasanya risih jika Devan terus saja merengek seperti anak kecil, jadi lebih baik ia menuruti kemauan lelaki itu.Nayara bingung dengan sikap Devan akhir-akhir ini, lelaku itu bersikap sangat manja padanya. Nayara tak lagi menemukan sikap Devan yang dingin dan cuek saat lelaki itu bersamanya, Devan sangat manja seperti anak kecil. Devan memang benar-benar telah berubah.
Meskipun begitu, Nayara belum memutuskan untuk menerima Devan sebagai pasangannya walau lelaki itu sudah mengungkapkan perasaannya padanya berkali-kali. Nayara masih merasa ragu.
Usaha Devan pun tak pernah berhenti, ia selalu berusaha untuk kembali mendapatkan hati Nayara, karena ia tahu dan yakin jika Nayara masih mencintainya, tapi mungkin karena kesalahannya dulu Nayara menjadi enggan untuk mengakuinya, atau mungkin Nayara belum menyadari jika ia masih mencintai Devan? Entahlah.
"Nay, kamu gak makan?" tanya Devan.
"Gak."
"Kenapa? Ntar kamu sakit loh,"
"Ga laper."
"Ya udah kalo kamu gak makan, aku juga gak mau makan." rajuk Devan.
Nayara menghela napasnya jengah, Devan merajuk seperti anak kecil sekarang.
"Dev, jangan kayak anak kecil! Lo kalo mau makan, sana pesen!"
"Kamu gak makan, aku juga gak makan pokoknya." kukuh Devan.
"Dev,"
Ucapan Nayara terhenti ketika ia mengarahkan pandangannya pada Devan, lelaki itu tengah menatapnya sambil cemberut.
"Kamu makan juga ya, please!" rengek Devan dengan poppy eyes nya.
Nayara menghela napasnya untuk mengontrol dirinya, kenapa Devan harus menatapnya seperti itu? Devan terlihat sangat imut, membuat Nayara ingin tersenyum. Tapi, Nayara tetaplah Nayara yang rasa gengsinya bisa dikatakan cukup tinggi dan itu membuatnya harus susah payah menahan senyumannya.
"Ya-yaudah terserah!"
"Yey, Ara baik deh! Tunggu ya Deva mau pesenin Ara dulu," ucap Devan yang segera beranjak untuk memesankan Nayara makanan.
Sikap Devan yang seperti itu bukan hanya membuat Nayara terkejut, namun seluruh isi kantin juga. Lelaki yang dikenal dengan sikap dingin dan kejamnya itu mendadak menjadi sosok yang sangat cerewet, manja, dan begitu hangat. Tentu saja semua terkejut bukan?
"Itu tadi...Alvaro kan?" tanya Raka yang duduk tak jauh dari tempat Devan dan Nayara.
"Gue nggak yakin. Dia kerasukan apaan, anjir?" ucap
"Kerasukan cintanya Nayara," sahut Reyhan. (Masih inget Reyhan kan? Itu loh murid baru sekaligus temen Devan pas diasrama dulu, inget kan?)
"Mana ada cinta bisa ngerasukin orang?"
"Ada, tuh buktinya!" ucap Farrel.
"Iya sih, ya tap-"
"Udah diem, lo jomblo!"
****
"Nay,"
"Hm?"
"Nanti malem, jalan yuk!" ajak Devan.
"Nggak bisa."
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY KIARA (TERBIT)
Teen Fiction(TELAH TERSEDIA DI SHOPEE) Ia hancur, bahkan sangat hancur, saat mahkota yang telah ia jaga selama 16 tahun direbut paksa darinya. Dan, yang paling membuatnya hancur ialah, saat ia mengetahui bahwa ada kehidupan lain dalam dirinya. Lalu apa yang aka...