Sudah 1 minggu ini Nayara tidak sekolah. Ia selalu saja mengatakan jika dirinya tengah tisak enak badan. Nayara tak bohong, faktanya memanglah begitu. Wajahnya yang selalu pucat, kepalanya yang sering pusing dan selalu muntah dipagi hari, sudah cukup membuat semua orang percaya. Tapi, Nayara tahu ini bukan sakit tapi suatu hal yang biasa dialami saat seseorang sedang hamil.
Nayara selalu menolak saat keluarganya memintanya untuk ke dokter. Nayara takut kehamilannya bisa ketahuan jika ia pergi ke dokter, karena itu lah Nayara selalu menolak untuk pergi ke dokter.
Hari ini untungnya, Nayara merasa ia mulai membaik. Nayara juga sudah memutuskan untuk masuk sekolah hari ini. Walaupun kekhawatiran Nayara selalu ada, tapi bagaimanapun ia tetaplah harus sekolah. Ia memang masih tidak siap bertemu dengan Devan, maupun teman-temannya. Tapi, Nayara akan memikirkan itu semua nanti, yang terpenting adalah Nayara bisa menjalankan tugasnya dengan baik dulu. Nayara akan berusaha sebaik mungkin agar tak ada yang curiga.
Nayara berdiri menatap dirinya di pantulan cermin. Ia beralih menatap perut datarnya yang kini sudah terisi kehidupan lain di dalamnya. Matanya mulai berkaca-kaca mengingat bagaimana kehidupan lain itu bisa berada dirahimnya.
Dengan tangan yang dingin, Nayara mencoba meletakkan tangannya di atas perut ratanya, "Maaf. Mama harus sekbunyiin kamu dari semua orang untuk saat ini."
*****
Nayara menghela napasnya saai ia turun dari mobil. Perasaannya begitu cemas, ia takut dan belum siap untuk menerima semua ini. Menyembunyikan fakta sebesar ini bukan lah sesuatu yang mudah untuk dilakukan.
Nayara berjalan menuju kelasnya dengan santai, berusaha agar tetap tenang. Semua tatapan mengarah padanya sepanjang koridor, mungkin karena sudah 1 minggu ini Nayara tidak masuk sekolah.
Nayara sangat risih dengan itu, tapi ia berusaha tetap tenang dan santai. Saat ia masuk kelasnya, teman-temannya langsung menghujaninya begitu banyak pertanyaan.
"Oh, gosh! Nayara lo kemana aja sih?" celetuk Keysha tiba-tiba.
Nayara yang baru saja duduk ditempatnya itu pun terlonjak kaget
"Key, lo ngagetin. Kenapa?"
"Ya ampun, Nay. lo kemana aja sih? Seminggu nggak masuk, kita kangen loh." ucap Gisel.
"Pake nggak ada kabar lagi," sahut Aurel.
"Gue sakit." jawab Nayara singkat.
"Hah? Lo Sakit? Kok nggak ngasih tau kita?" ucap Bella
"Wah, parah! Kok lo nggak ngasih tau kita sih? Kalo aja lo kasih tau, kan kita bisa jenguk lo," ucap Gisel kesal.
"HP lo juga nggak aktif lagi, lo buat kita khawatir, Nay." tambah Aurel.
"Kan gue udah kirim surat,"
"Ya iya sih. Tapi tetep aja kita masih belum puas kalau lo nya sendiri nggak ngasih kabar." ucap Bella
"Iya deh iya, gue minta ma-" ucapan Nayara tiba-tiba terhenti saat rasa mual mulai datang.
Nayara segera beranjak dari duduknya dan berlari ke kamar mandi, saat tiba dikamar mandi Nayara langsung memuntahkan isi perutnnya.
Semua yang ada di kamar mandi menatap bingung pada Nayara. Pasalnya, ini masih pagi tapi Nayara sudah mual. Nayara menatap dirinya depan kaca watafel, wajahnya sangat pucat sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY KIARA (TERBIT)
Genç Kurgu(TELAH TERSEDIA DI SHOPEE) Ia hancur, bahkan sangat hancur, saat mahkota yang telah ia jaga selama 16 tahun direbut paksa darinya. Dan, yang paling membuatnya hancur ialah, saat ia mengetahui bahwa ada kehidupan lain dalam dirinya. Lalu apa yang aka...