-PART 3 (revisi)-

78.4K 3.6K 72
                                    

Nayara pulang dengan keadaan resah. Jujur saja, ia merasa bingung atas ucapan Devan disekolah tadi, permainan? apa yang akan dimainkan Devan dengannya? Yang pasti bukan permainan yang akan menguntungkan untuknya bukan?

"Assalamualaikum, Nayara pulang!"

"Waalaikumsalam," jawab Mommy Nayara.

Setelah mengucapkan salam, Nayara langsung masuk tanpa memperdulikan Mommy nya. Ia langsung memasuki kamarnya dan menghempaskan dirinya ke kasur dengan kasar.

Nayara menghela napasnya, "Capek banget gue hari ini,"

Tok!
Tok!
Tok!

"Nay, kamu kenapa? Kok langsung masuk kamar? Biasanya nggak kayak gitu," tanya sang Ibu dari luar kamar.

"Nothing, Mom. I'm okay. Nayara cuman capek aja kok." jawab Nayara dari dalam kamar dengan sedikit berteriak.

"Oh yaudah kalau gitu. Kamu mandi, terus turun buat makan." titahnya.

Nayara mengiyakan ucapan mommy nya, lalu beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu, sesuai titah sang Ibu, Nayara pun turun untuk makan bersama keluarganya.

*****

Pagi harinya, Nayara berangkat sekolah dengan malas. Ucapan Devan kemarin yang membuatnya sangat resah dan cemas semalaman sungguh membuatnya malas. Ia sangat paham bagaimana sikap Devan dulu, tapi bedanya dulu Devan tidak sekejam itu. Devan hanya akan memggertak orang yang mengganggu hidupnya dan sedikit memberi pelajaran pada mereka, namun itu pun bukan sesuatu yang parah.

Nayara memasuki kelasnya dengan lesu dan langsung disambut dengan teman- temannya yang sudah sangat khawatir atas kejadian kemarin. Nayara tak memperdulikan itu, ia terus berjalan sampai ke bangkunya lalu mendudukkan dirinya dan menelungkupkan kepalanya diatas meja.

"Nay, lo kemarin diapain sama Varo?"

"Lo nggak papa kan, Nay?"

"Lo disakitin sama Alvaro kah?"

"Bilang dong, Nay!"

"Nay, jawab!

"Sst...diem! Kalo tanya tuh satu-satu napa, gimana gue bisa jawab kalo kangsung kayak gitu coba?" ucap Nayara yang merasa kesal dengen pertanyaan berunyun dari teman-temannya itu.

"Ya kan kita khawatir, Nay. Walaupun lo itu temen baru kita, tapi kita udah anggap lo sebagai sahabat kita juga." ucap Aurel dengan kekehannya.

"Iya-iya gue tau kalian khawatir,"

"Ya udah, jadi?"

"Oke, gue jawab. Yang pertama, gue nggak diapa-apain sama Deva-"

"Deva?"

"Em, ma-maksud gue Alvaro, kan nama depan Alvaro itu Devan kan? Iya, Devan. Jadi ya kalau misal gue panggil dia pake nama depannya nggak papa ya kan?"

"Em, ya nggak papa sih. Tapi, jangan panggil kayak gitu depan Alvaro ya? Dia pasti nggak suka kalau ada yang ubah namanya. yaudah lanjut!" Ucap keysha

"Yang kedua, seperti yang kalian lihat sekarang, gue nggak papa. Yang ketiga, gue nggak disakitin ataupun dikasarin sama dia. Paham?"

BABY KIARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang