-PART 62 (revisi)-

38.3K 2K 91
                                    

Holaaa, how are u guys? Aku kembali, ada yang nungguin? Maafin aku karena udah ngilang ya? Hehe.

Sebelum kalian baca part kali ini, aku mau bilang, jangan lupa untuk VOTE nya! Kasih aku semangat biar lebih lebih lebih semangat update untuk kalian semua, oke?

*****

Bang Farrel
Gue udah di depan rumah lo

Nayara
Oke

Setelah mendapatkan pesan dari Farrel, Nayara pun mengambil tas nya dan turun ke bawah.

"Bang,"

"Eh, udah? Kiara mana? Nggak lo ajak juga?" tanya Farrel.

"Kiara ngga gue ajak, udah malem. Kasian kalau ikut,"

"Tapi, emang gapapa kalo lo tinggal?"

"Gapapa, lagian dia juga udah tidur kok."

"Oh gitu, yaudah deh. Ayo berangkat!"

"Yuk!"

Tanpa basa-basi lagi, keduanya berjalan memasuki mobil dan berangkat menuju tempat yang Devan katakan pada Nayara sebelumnya.

*****

Setelah perjalanan 15 menit, akhirnya mereka berdua pun sampai pada tempat yang dituju. Selama di perjalanan tadi, suasananya sangat hening. Keduanya sama-sama tak ada yang bicara.

Sebenarnya, Farrel ingin mengajak Nayara mengobrol sedikit, tapi melihat Nayara yang terfokus pada lamunannya itu membuatnya mengurungkan niatnya.

"Nay,"

Nayara masih terdiam, ia masih belum sadar jika telah sampai. Farrel yang menyadari Nayara tak merespon ucapannya pun menepuk pundak Nayara pelan.

"Nay,"

Nayara tersentak, "Hah? Iya?"

"Udah sampe, Nay."

"Oh, udah sampe ya? Maaf, gue ngelamun hehe."

Farrel menghela napasnya berat, "Gapapa, ayo turun!"

*****

Nayara menghela napasnya sejenak, mencoba menenangkan dirinya yang tengah cemas sekarang. Setelah merasa sediki tenang, Nayara pun melangkahkan kakinya turun dari mobil.

Setelah turun dari mobil, tatapannya langsung tertuju pada kafe didepannya yang terlihat remang itu.

Ketika fokusnya tertuju pada kafe didepannya itu, Farrel tiba-tiba menutup mata Nayara menggunakan sebuah kain. Perlakuan Farrel itu seketika membuat Nayara tersentak kaget.

"Bang,"

"Ssstt! Tenang, jangan takut! lo ga bakal kenapa-napa kok." ucap Farrel menenangkan, ia paham Nayara sedari tadi tengah cemas.

"Iya, t-tapi kenapa harus pake ditutup gini?" tanyanya bingung.

"Ntar juga tau,"

BABY KIARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang