-PART 18 (revisi)-

68.7K 3.2K 62
                                    

Mata Nayara membelak mendengar ucapan Devan. Devan benar-benar ingin mengugurkan kandungannya?Bagaimana bisa Devan ingin menggugurkan kandungan Nayara yang juga darah dagingnya sendiri?

Bukankah janin yang dikandung Nayara juga anak Devan? Tapi kenapa Devan tidak punya hati sampai ingin membunuh calon anaknya sendiri? Apakah lelaki itu benar-benar sudah tidak punya hati nurani lagi?

"Gila lo ya?!"

Devan terkekekeh sinis "Iya gue gila, kenapa? Lo nggak terima?" ucap Devan santai.

"Gue bener-bener nggak nyangka ya. Dev, anak yang gue kandung ini darah daging lo juga dan lo pengen bunuh dia? Otak lo di mana hah?! Bisa mikir nggak sih lo?! Mana Deva yang gue kenal dulu hah? Kembaliin dia sama gue. Jangan jadi seorang seakan lo adalah iblis bagi gue, Dev! Lo itu kenapa sih?! Kalau gue punya salah ya busa diomongin baik-baik, nggak gini caranya." Bentak Nayara dengan emosi yang menggebu

"Gue nggak peduli." ucap Devan acuh.

"Dev, gue mohon jangan lakuin ini. Lo boleh lakuin apa pun, yapi jangan lakuin ini. Gue mohon." ucap Nayara.

Devan hanya menanggapinya dengan senyuman miringnya dan Nayara menggeleng tanda agar Devan tidak menggugurkan kandungannya. Tapi Devan tidak peduli, lelaki itu mencengkram perut Nayara dengan kuat.

"Akhhh... Dev, ja-jangan gini. Dev perut gue sa-kit. Dev le-pa-sin. Gue mo-hon." rintih Nayara saat mulai merasakan rasa sakit pada perutnya.

Devan tidak memperdulikan rintihan Nayara dan memperkuat cengkramannya tapi tiba-tiba,

Brak

Tiba-tiba pintu gudang terbuka secara paksa memperlihatkan para sahabat Devan yang menatap Devan dengan tatapan terkejut.

Sontak saja Devan dan Nayara melihat ke arah pintu dan sama terkejutnya, Nayara terkejut tapi keadaannya sudah lemah sekarang.

"Astaga! Lo gila, Dev! Lo apain cewek itu,hah?!" ucap Raka dengan nada tinggi.

Devan hanya menatap datar pada sahabatnya itu. Ia melepaskan cengkramannya pada perut Nayara dan mendekati Raka yang menatap Devan dengan tatapan amarah.

Bugh!

Raka langsung menonjok pipi kanan Devan dengan keras sampai sudut bibir Devan mengeluarkan darah.

"Maksud lo apa hah?" Ucap Devan emosi.

"Lo gila ya? Lo mau apain Nayara? Mau gugurin kandungan dia? Al, sadar! Yang mau lo gugurin itu calon anak lo juga, Benih lo juga, bego!" ucap Raka dengan emosi yang menggebu. Raka memang humoris taoi sekalinya ia marah, ia tak kalah seramnya dengn Devan.

"Apa peduli lo?"

Raka tidak memperdulikan ucapan Devan dan kembali menonjok Devan.

Bugh!
Bugh!
Bugh!

Akhirnya terjadilah adu jotos antara Devan dan Raka. Ersya dan Krish yang berada di belakang Raka pun tidak timggal diam, mereka berdua segera memisahkan Raka dan Devan.

"Woy, Udah! Raka, udah. Jangan berantem sekarang. Yang terpenting sekarang itu Nayara dan kandungannya. Urus dia nanti aja, Nayara lebih penting sekarang." ucap Ersya menenangkan.

Farrel yang melihat Nayara sudah terduduk lemas sambil memegangi perutnya itu langsung menghampiri Nayara.

"Nayara, lo kenapa? Apa yang sakit? tanya Farrel panik.

"Bawa gue ke rumah sakit sekarang!" ucap Nayara

"Gue telfon Keysha dulu ya?" ucap Farrel.

"Na-nanti aja, gu-gue udah nggak kuat." ucap Nayara menahan sakit.

BABY KIARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang