-PART 14 (revisi)-

69.4K 3.6K 223
                                    

Nayara tengah bersiap untuk pergi ke sekolah, sebenarnya hari ini adalah hari libur tapi karena sekolah tengah menagadakan suatu acara, karena itu para murid diwajibkan untuk hadir. Dari informasi yang Nayara dapat, Keysha mengatakan bahwa hari ini sekolah mengadakan acara pentas seni untuk merayakan ulang tahun sekolah.

"Key, gue udah siap. Ayok berangkat!" ucap Nayara.

"Nggak sarapan dulu? Masih jam delapan loh, acaranya kan jam 9." tanya Keysha

"Nggak deh, nanti aja. Nanti perut gue nanti mual lagi," tolak Nayara.

"Ya udah deh, gue bawain makanan ya?Udah bawa vitaminnya kan?"

"Iya. Udah kok."

****

"Key,"

"Iya?"

"Gisel, Aurel, sama Bella masih marah ya sama gue?"

"Kok lo mikirnya gitu sih?"

"Ya gimana lagi? kelakuan mereka tuh udah buktiin kalo mereka emang marah sama gue, mereka pasti gk mau temenan lagi sama gue." ucap Nayara dengan raut wajah yang sedih.

"Nggak gitu, Nay. Gue yakin mereka nggak mungkin kayak gitu, mungkin mereka cuman kecewa aja. Nanti, pasti mereka baik lagi kok."

"Lo yakin?"

"Yakin. Nggak usah dibahas lagi. Mending ke kelas,"

****

Sekarang sudah waktunya acara akan dilaksanakan. Semua siswa dan siswi telah berkumpul di dalam ruangan yang telah disediakan, begitu juga Nayara. tapi entah kenapa sedari tadi peraaan Nayara tidak enak.

Nayara merasa tidak tenang, tangannya terasa sangat dingin sekarang. Ia tidak tahu kenapa tapi ia benar-benar cemas sekarang.

"Nay, lo kenapa sih?"

"Nggak tau."

"Tenang aja elah. Ga ada apa-apa. Paling cuman perasaan lo aja,"

"Hm, mungkin."

Nayara menghela napasnya meyakinkan dirinya bahwa semuanya baik-baik saja. Tatapannya terarah kepada keluarganya diujung sana, ia tahu kenapa mereka datang, Ayah Devan pasti meminta mereka hadir karena acara ini wajib didatanngi wali murid dan pasti karena bisnis keduanya.

"Halo, semua! dari pada berlama-lama mari kita mulai acaranya," ucap Doni yang berperan sebagai MC.

Acara demi acara sudah terlewati, kini waktunya penampilan drama dari kelompok teater yang kebetulan terdapat Gisel dan Aurel yang juga ikut dalam pementasannya.

Nayara tersenyum saat drama itu akan dimulai. Ia menjadi saangat tidak sabar untuk melihat penampilan Gisel dan Aurel di panggung itu.

Drama pun dimulai, "Dimana, Nayara?" ucap laki-laki yang berperan sebagai polisi itu.


Mendengar nama Nayara, Nayara sedikit terkejut. Nayara? Kenapa nama yang dipakai adalah namanya? Itulah yang Nayara pikirkan sekarang, tapi Nayara tetap berpikir positif, mungkin saja itu hanya lah sebuah kebetulan.

BABY KIARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang