Yuhuuu....
UPDATE LAGI! UPDATE LAGI!
GIMANA? SENENG GAK?KEMARIN DIGANTUNGIN GIMANA RASANYA?
HEHE YA MAAF, SENGAJA.
OKE KARENA AKU BAIK, AKU UPDATE LAGI. NAH, KARENA AKU BAIK JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN COMMENT, MASA UDAH PART SEGINI MASIH BANYAK AJA YANG SIDERS?
YOK BUDAYAKAN VOMMENT!
Happy Reading!
Hancur! Itulah yang dirasakan Nayara sekarang, ia ingin bercerita untuk sedikit mengurangi bebannya, tapi pada siapa ia harus bercerita? Sahabatnya? Keluarganya? Atau siapa? Nayara merasa mereka bukan menenangkannya namun membuatnya semakin down.
Nayara tak mengerti ada apa dengan orang-orang hari ini, kenapa mereka semua bersikap aneh? Apakah semua ini hanya tipuan? Tapi, apakah pantas jika hal seperti ini dibuat sebagai bahan bercanda? Sesuatu yang membangkitkan trauma dan rasa sakit masa lalu apakah pantas jika dibuat sebagai bahan candaan atau tipuan? Nayara rasa itu tidak pantas sama sekali.
Devan yang mengatakan jika ia hanya menjebak Nayara untuk melanjutkan aksi balas dendamnya ditambah para sahabatnya yang bersikap tidak biasa kepadanya, semua itu sangat menyakitinya.
Karena itulah Nayara berkali-kali menolak Devan saat Devan mengaku sangat menyesal pada Nayara, buktinya sekarang Devan kembali menyakitinya.
Dan Nayara merasa begitu bodoh atas semua ini, kenapa ia menerima Devan kembali? Kenapa dengan mudahnya ia percaya pada lelaki itu?
Seharusnya, ia tak percaya begitu saja pada lelaki yang telah merusaknya itu. Sekarang yang ia pikirkan adalah putrinya, putrinya Kiara itu sudah terlanjur dekat dengan Devan bahkan tak bisa lepas dari lelaki itu, lalu bagaimana jika semuanya seperti ini? Nayara tentu saja tidak rela jika putrinya diambil oleh Devan, bukan?
Namun, Nayara juga tak akan rela jika Kiara hidup tanpa ayah. Nayara tak rela jika melihat putrinya itu terus-terusan merengek memanggil Devan karena merindukannya.
Ini semua sangat membingungkan, dalam posisinya saat ini ia dilanda kebingungan. Ia seorang Ibu, bagaimanapun anaknya adalah yang utama. Namun, ia juga seorang gadis biasa yang hancur karena disakiti oleh laki-laki brengsek yang menjadi alasan kehidupannya berubah seperti ini.
Nayara sama sekali tak masalah jika Devan menyakitinya, tapi bagaimana dengan putrinya? Nayara menerima Devan bukan sepenuhnya karena keinginannya, namun demi putrinya.
Jika sudah seperti ini, apa yang harus ia lakukan?
*****
"Kak, lo yakin rencana kita kali ini bakal berhasil?"
"Iya, pasti berhasil."
"Kalo dia marah nanti gimana? Kalo dia bener-bener benci gue gimana?"
"Gak tenang aja, Nayara itu pemaaf, ga mungkin kali dia bener-bener benci lo."
"Apa ini gak keterlaluan kak? Lo tau kan ini hal yang sensitif buat dia?"
"Iya, gue tau. Tenang aja, pasti bakal berhasil. Ya mungkin dai bakal marah, tapi ga mungkin lama kok."
"Tapi...,"
"Ck, bawel amat sih!"
"Kak,"
"Tenang-tenang, aman kok!"
"Yaudah."
Pip
*****
Nayara menghela napasnya, ia lelah sangat lelah. Bukan lelah karena kegiatan fisik, namun ia lelah dengan hidupnya. Berapa banyak lagi beban berat yang harus ia tanggung?
Mereka semua tak tahu, betapa lelahnya Nayara akan ini semua. Mereka semua tak tahu, betapa beratnya Nayara melawan trauma akan kejadian di masa lalu, salah satunya tentang kejadian itu.
Dan saat ini, Devan membuat rasa trauma yang ia punya bertambah besar. Nayara mati-matian melawan rasa takut dari trauma yang ia miliki tersebut hanya untuk menerima Devan kembali dan untuk putrinya.
Setiap melihat Devan, ingatan tentang kejadian itu kembali membayanginya. Rasa takut dari trauma itu setiap hari semakin membuatnya lemah, namun tak pernah sekalipun Nayara memperlihatkannya.
Ia berjuang mati-matian menyembunyikan itu semua, namun apa yang ia dapat dari perjuangannya? Pengkhianatan untuk kesekian kalinya.
Nayara masih tak menyangka, ia masih sangat terkejut akan perkataan Devan yang sama sekali tak memikirkannya.
Nayara melihat dirinya di depan kaca, melihat dirinya sendiri ia metasa sangat bodoh. Bagaimana bisa ia dikhianati untuk kedua kalinya?
"Bodoh, Nay! Lu bodoh! Bodoh banget! Kenapa coba lu bisa sebodoh ini, hah?" ucapnya pada dirinya sendiri.
Nayara mengacak rambutnya kasar, ia merasa sangat kacau sekarang. Sepertinya ia harus mengambil keputusan untuk pergi sementara dari Jakarta, dia butuh ketenangan.
MAAF-MAAF, KEMARIN KELUPAAN UPDATE:(
GUYS, KENAPA AKU UPDATE NYA DIKIT? KARENA 2 PART LAGI TAMAT, SEBENERNYA BISA AKU TUNTASIN 1 PART LANGSUNG, TAPI MASA TIBA-TIBA LANGSUNG TAMAT SIH? NTAR KALIAN KAGET LAGI, MAKANYA AKU BAGI JADI 3 PART TERAKHIR HEHE.
UDAH SIAP UNTUK BERPISAH DARI CERITA INI?
AKU MAU TANYA DONG, SELAMA KALIAN BACA CERITA INI APA YANG KALIAN RASAIN GUYS? COMMENT YA!
MINTA VOMMENTNYA DONG, MASA UDAH TINGGAL 2 PART MASIH ADA AJA YANG SIDERS SIH? SEDIH TAU👉👈
YOK VOTE SAMA COMMENT NYA YOK! VOTE DOANG JUGA GAPAPA, VOTE ITU GRATIS LOH GUYS, GA MAKAN WAKTU JUGA KAN? GA SAMPE SEMENIT LOH, YOK VOMMENT YOK!
VOTE SAMA COMMENT ITU BERARTI DAN PENTING BANGET LOH BUAT PARA AUTHOR, JADI BUDAYAKAN VOMMENT!
FOLLOW IG AUTHOR
@naylaakhan_OKE SEKIAN DULU DARI AUTHOR
SEE U NEXT PART GUYS
SALAM AUTHOR❤
![](https://img.wattpad.com/cover/192498155-288-k725134.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY KIARA (TERBIT)
Teen Fiction(TELAH TERSEDIA DI SHOPEE) Ia hancur, bahkan sangat hancur, saat mahkota yang telah ia jaga selama 16 tahun direbut paksa darinya. Dan, yang paling membuatnya hancur ialah, saat ia mengetahui bahwa ada kehidupan lain dalam dirinya. Lalu apa yang aka...