My baby, sweet baby
I see you smilling when I close my eyes
Cause I miss you, I need you right now
Jam baru menunjukkan pukul delapan malam tetapi seorang pria yang memiliki paras manis sudah menyamankan diri dalam selimut tebalnya dan kini sedang menatap ke arah langit-langit kamarnya yang tertempel stiker bulan dan bintang yang akan menyala jika dalam keadaan gelap. Anthony, nama pria manis itu, memejamkan matanya untuk mengalihkan pikirannya yang sedang gelisah. Anthony selalu seperti itu jika di luar sedang hujan, untuk Anthony hujan saat malam hari selalu mampu membawanya kepada kenangan buruknya di masa lalu.
Seperti saat ini, ketika Anthony memejamkan matanya dia selalu dapat membayangkan satu sosok dengan senyum manisnya dan juga dimple favoritnya yang akan selalu hadir di wajah pria tampan itu. Anthony merindukan pria itu, iya pria yang selalu hadir dalam pikiran Anthony ketika dirinya menutup matanya. Pria yang selalu mampu menghipnotis dirinya dengan dimple yang selalu hadir saat pria itu tersenyum. Pria yang saat ini sangat dibutuhkannya karena selalu mampu menenangkan Anthony dengan pelukannya saat hujan turun di malam hari.
*****
"Tadaima" mo roku ni ienakute gomen ne
(Maaf aku hampir saja tidak mengucapkan "Aku pulang")
Never knew I'd make you feel lonely
Kuchiguse no "tsukareta" boku wa iisugi dane
(Dan ku mengatakan kalimat favorit "Aku lelah" terlalu sering, kan?)
Kaeri wo matsu hou ga tsurai no ni
(Walaupun lebih menyakitkan bagi yang menungguku pulang)
"Kamu belum tidur Ny?" Tanya Jonatan saat menemukan pria mungil kesayangannya yang duduk di sofa ruang tamu sedang menunggunya. Pria mungil itu menoleh ke arah Jonatan yang baru saja tiba dengan seyum manisnya.
"Kamu udah pulang Jo? Kok aku ngga tahu?" Tanya Anthony yang sama sekali tidak menyadari kehadiran Jonatan di sana karena terlalu sibuk dengan acara televisi di hadapannya atau lamunannya, entahlah hanya pria manis itu yang tahu jawabannya.
Jonatan tersenyum lalu menghampiri pria manis itu dan duduk di sampingnya.
"Kamu kenapa belum tidur?" Tanya Jonatan mengusap pelan kepala Anthony. Anthony yang merasa terbuai dengan usapan Jonatan merapatkan duduknya untuk menyandarkan kepalanya pada dada Jonatan dan memejamkan matanya. Melihat tingkah manis kekasihnya itu Jonatan mendekap Anthony dan mencium puncak kepala Anthony dengan sayang. "Kamu kenapa belum tidur sayang?" Tanya Jonatan lagi masih menunggu jawaban dari kekasihnya."Nungguin kamu pulang kan." Jonatan mengernyitkan dahinya.
"Kok nungguin aku pulang? Aku kan udah bilang bakalan pulang malam, kenapa masih nungguin aku sih?"
"Di luar hujan deras Jo." Lirih Anthony yang semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Jonatan. Jonatan menghela nafasnya dan tersenyum, dia sangat hafal dengan kebiasaan kekasihnya yang selalu merasa gelisah jika hujan turun di malam hari. Bahkan kekasihnya itu tidak akan bisa tertidur jika Jonatan tidak memeluknya sepanjang malam bila hujan sedang turun, jadi kali ini dia mengerti kenapa Anthony lebih memilih menunggunya pulang dengan menonton tv dari pada membenamkan dirinya dalam selimut dan kembali teringat dengan kenangan kelamnya di masa lalu.