I Like You So Much, You'll Know It (JoThony)

1.2K 77 31
                                    

I like your eyes, you look away

When you pretend not to care

I like the dimples on the corners

Of the smile that you wear

"Thon!" Panggil Fajar saat melihat Anthony masih berlari mengelilingi lapangan di saat semua orang sudah berhenti berlari dan kini sedang sibuk meluruskan kaki mereka di pinggir lapangan. Anthony berhenti sejenak dan bertanya kepada Fajar.

"Kenapa?" Tanya Anthony yang sibuk menyeka keringatnya.

"Udahan kali. Istirahat dulu sini." Jawab Fajar yang dijawab dengan gelengan oleh Anthony.

"Bentar lagi." Kata Anthony yang kembali melanjutkan larinya tanpa memperdulikan tanggapan dari Fajar karena jawabannya.

Anthony menghela nafasnya sejenak saat dia menyadari, seseorang yang tidak memperhatikannya sejak mereka mulai berlari bersama. Seseorang yang menjadi teman sekamarnya sejak beberapa tahun yang lalu.

Seorang pria tampan yang usianya satu tahun lebih muda darinya. Seorang pria yang memiliki lesung pipit saat dia sedang tersenyum. Seorang pria yang mampu menembus pertahanan Anthony hanya karena perhatian-perhatian kecil yang diberikan pria itu kepadanya.

Dia adalah Jonatan Christie, pria tampan yang sudah mencuri hati Anthony dua tahun yang lalu setelah hatinya dipatahkan begitu saja oleh seseorang. Dan kemudian pria itu datang, menawarkan bantuan untuk menyembuhkan lukanya yang diterima dengan senang hati oleh Anthony. Tanpa Anthony tahu kalau setelah lukanya sembuh, hatinya kembali dicuri oleh orang yang menyembuhkan lukanya itu.

Anthony memasang kembali earphone yang sempat dia lepas ke telinganya. Tujuannya bukan untuk menghindar dari teriakan-teriakan temannya di pinggir lapangan. Tapi untuk menemaninya berlari beberapa putaran lagi dan untuk mengalihkan pikirannya dari pria yang sudah mencuri hatinya.

"Ony!" Panggil Kevin yang membuat Anthony menghentikan larinya. "Istirahat dulu. Nanti sore lanjut lagi kalo mau lari. Ini udah mulai terik mataharinya nanti kalo lo sakit gimana?" Anthony memang sudah mulai merasa lelah jadi mau tidak mau dia menuruti kata-kata Kevin.

Dia berjalan ke arah botol minumnya yang berada di dekat Fajar, membuatnya harus melewati Jonatan yang duduk di sebelah Fajar. Anthony sempat meliriknya sejenak tetapi pria itu justru sibuk dengan ponselnya membuat Anthony menghela nafasnya dan menggelengkan kepalanya sebelum dia meminum habis minumannya.

"Kenapa lo?" Tanya Fajar yang tidak sengaja melihat Anthony menggelengkan kepalanya.

"Kenapa apanya?" Tanya Anthony sambil mengibas-ngibaskan bajunya.

"Buka aja itu baju kalo emang gerah." Kata Fajar tidak menjawab pertanyaan Anthony tadi.

"Engga enak ah." Sahut Anthony asal.

"Ya elah, kaya sama siapa aja." Kata Kevin.

"Engga ada yang nafsu juga kali lihat lo." Celetuk Fajar yang mengundang tawa dari teman-temannya yang mendengarnya dan juga lemparan botol kosong dari Anthony.

"Atau jangan-jangan lo ada naksir sama salah satu dari kita ya makanya malu?" Kevin dan mulutnya memang selalu bisa membuat Anthony tidak bisa berkata apa-apa.

Anthony hanya menatap tajam kepada Kevin saat semua teman-temannya kini meledeknya dengan berbagai macam ejekan. Sedangkan Kevin hanya tertawa melihat wajah kesal sahabat manisnya yang terlihat sangat imut.

"Mana ada. Percaya aja sih lo pada sama omongannya si tengil." Celetuk Anthony pada akhirnya karena kesal dengan ledekan temannya.

"Tapi nih ya, menurut gue. Orang yang punya potensi untuk ditaksir sama Onik itu si Jojo." Sang pemilik nama menoleh kepada Fajar dan menaikkan sebelah alisnya, seolah bertanya maksud dari ucapannya.

Love Song StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang