Warning : part ini tidak aman untuk hati anda, percayalah. Jadi jika kalian tetap ingin membaca part ini, kencangkan sabuk pengaman kalian dan pastikan kalian tetap pada bangku kalian hingga akhir part ini. Terima kasih dan selamat membaca."I'm sorry Jo." Kata Anthony ketika melihat Jonatan sedang sibuk memasukkan barang-barangnya ke dalam koper, bersiap untuk kembali ke Jakarta esok hari. Jonatan menghentikan gerakannya dan menoleh ke arah pria manis yang sedari tadi hanya diam sambil terus membantu dirinya untuk melipati baju miliknya agar bisa muat masuk ke dalam koper.
"Sorry untuk apa?" Tanya Jonatan bingung. Anthony tidak langsung menjawab, dia menggigit bibir bawahnya dan kembali sibuk melipat baju Jonatan yang masih ada di hadapannya tanpa mau menjawab pertanyaan Jonatan. Jonatan menghela nafasnya, dia sebenarnya mengerti apa yang dimaksud oleh Anthony, hanya saja ini kan bukan kesalahannya kenapa juga Anthony harus meminta maaf? Jonatan beranjak dari tempatnya untuk menghampiri kekasih manisnya itu. Anthony mendongakkan kepalanya begitu melihat Jonatan sudah berdiri di hadapannya dengan kedua tangan terjulur kepadanya dan menatap bingung kepada Jonatan.
"Emang bajunya udah semua kamu masukin? Aku belum selesai loh ini." Kata Anthony melihat ke tumpukan baju Jonatan yang masih belum selesai dia lipat. Jonatan tersenyum lalu menggeleng. Dia menunduk, meraih kedua tangan Anthony lalu membimbing Anthony agar berdiri.
"Kenapa?" Tanya Anthony bingung setelah dia berdiri di hadapan Jonatan.
"Love you." Ucap Jonatan membuat Anthony tersipu. Dia memang sering mendengar Jonatan mengatakan hal itu kepadanya, tapi jika dia mendengar secara mendadak seperti ini tentu saja membuat Anthony merasa salah tingkah.
"A, apaan sih Jo. Mendadak banget." Kata Anthony membuang pandangannya dari Jonatan, dia salah tingkah. Jonatan tertawa pelan, dirinya benar-benar heran kenapa kekasihnya ini masih saja suka salah tingkah jika dia mengucapkan kata cinta secara mendadak seperti tadi. Jonatan maju satu langkah, membuat ujung kaki mereka saling menyentuh.
"I love you Anthony." Ucap Jonatan lagi yang mau tak mau membuat Anthony kembali memandang Jonatan dan menyunggingkan senyumnya.
"I love you too Jonatan." Jawab Anthony. Jonatan tersenyum senang, dia merengkuh tubuh Anthony ke dalam pelukannya.
"Jangan berpikir ini salah kamu. Aku harus pulang lebih dulu emang semuanya karna salah aku, aku yang kurang maksimal untuk menjalani pertandingan." Bisik Jonatan sembari mengusap punggung Anthony. Anthony menggigit bibir bawahnya dan mengangguk.
"Bilang sama aku, ada apa?" Tanya Jonatan yang mengerti kalau ada hal yang mengganggu pikiran kekasihnya itu. Anthony mengeratkan pelukannya pada pinggang Jonatan lalu menggeleng.
"Sayang kamu." Bisik Anthony, berusaha sekuat mungkin agar tidak menangis. Jonatan menghela nafasnya, kekasihnya sedang dalam keadaan yang tidak baik dan ini akan berdampak buruk juga untuk pertandingannya besok. Jonatan harus melakukan sesuatu.
"Kalo sayang Jojo, bilang dong sama Jojo kamu kenapa." Rayu Jonatan, Anthony kembali menggeleng dan semakin mengeratkan pelukannya. Jonatan terdiam, hanya ada satu cara agar pria mungilnya ini mau jujur kepadanya. Dengan gerakan cepat, Jonatan mengangkat tubuh Anthony dan kemudian mendudukkan tubuhnya di tempat tidur Anthony, yang bersih dari barang-barang, dengan Anthony berada dalam pangkuannya.
"Kenapa sayang?" Tanya Jonatan. Anthony menarik nafas panjang lalu menghembuskannya, dia mengangkat kepalanya dan menatap Jonatan yang sedang tersenyum kepadanya. "Kenapa?" Tanya Jonatan lagi.
"Janji Jojo engga marah ya kalo Ony cerita?" Jonatan menahan tawanya begitu mengetahui kalau kekasihnya sudah masuk ke dalam mode manja, dan itu artinya ini adalah hal yang sangat serius untuknya.