I could never let you go
Couldn't run away if I tried
Cause even when I'm all alone
You still got a hold on my mind
Seorang pria manis mengerang kesal saat mendengar suara berisik dari ponselnya. Dia baru saja memejamkan matanya tetapi suara berisik dari ponselnya yang menandakan adanya panggilan masuk sudah mengganggu tidurnya. Pria itu mengulurkan tangannya ke arah nakas untuk mengambil ponselnya tanpa mau membuka matanya atau pun keluar dari selimutnya.
"Iya Ma?" Sapanya tanpa sadar dengan suara khas bangun tidur. Orang yang menelfonnya menahan tawanya mendengar sahutan dari pria manis itu.
"Pagi Ony." Pria manis itu terdiam, dia membuka matanya lalu menatap layar ponselnya dan menemukan nama 'Pilot Kerdus' di sana.
"Jojoooo! Lo ngeselin banget sih, pagi-pagi gini udah nelfon ih." Teriak pria manis itu yang mengundang tawa dari pria yang dia panggil Jojo itu.
"Ini udah siang Ony, pagi dari mananya sih?" tanya Jojo atau lebih tepatnya Jonatan.
"Masih pagi Jo, gue baru aja tidur asal lo tahu ya. Astaga." Sahut pria manis yang memiliki nama Anthony.
"Pagi apanya sih Ny? Ini udah jam sembilan loh. Coba sekarang lo lihat jam." Anthony menurutinya, dia melihat ke arah jam yang ada di kamar dan mengedipkan matanya berkali-kali. Jonatan benar kalau sekarang sudah jam sembilan pagi, padahal dia merasa baru saja memejamkan matanya. Anthony menghela nafasnya dan merubah posisi tidurnya menjadi terlentang.
"Emang lo tidur jam berapa tadi?" tanya Jonatan.
"Gue baru bisa tidur jam empat." Keluh Anthony sambil menutup setengah wajahnya dengan tangan kirinya.
"Balik jam berapa emangnya?"
"Gue udah balik dari jam satu sih sebenernya cuman baru bisa tidur jam empat." Terdengar gumaman dari Jonatan. "Lo udah sampe?" tanya Anthony yang tidak suka kalau pembicaraan mereka berhenti.
"Udah, ini lagi nungguin penumpang pada turun."
"Berarti belum doa nih?"
"Belum sayang, kan tadi udah gue bilang kalo gue lagi nungguin penumpang yang lagi pada turun. Melek dulu hey." Anthony terdiam sebentar lalu tertawa.
"Oh iya ya?"
"Kan, nanya lagi dia. Bangun gih, cuci muka atau langsung mandi aja sekalian."
"Males Jojo." Sahut Anthony dengan nada manjanya.
"Emang engga ada jadwal?"
"Ada sih, tapi nanti jam satu. Jadi masih bisa tidur dulu sebentar lagi." Keduanya kembali terdiam, tapi keheningan yang terjadi cukup membuat mereka nyaman. "Di sana jam berapa Jo?"
"Um, jam 3 pagi."
"Amsterdam ya?" Jonatan kembali bergumam.
"Kenapa?"
"Engga apa-apa." Jawab Anthony yang memainkan selimutnya. "Kapan lo pulang?"
"Gue masih ada tujuh kali penerbangan lagi nih sebelum off panjang. Kenapa? Kangen ya?" ledek Jonatan kepada sahabat manisnya itu.
"Iya nih, gue kangen sama lo." Jawab Anthony membuat Jonatan terdiam. Tidak biasanya Anthony akan menjawab seperti itu, biasanya jika Jonatan menggodanya seperti tadi Anthony akan membalasnya dengan kata-kata kasar. Tapi kali ini berbeda dan itu membuat perasaan Jonatan sedikit berbunga.