Warning : selain mau kasih tahu cerita ini lebih dari 5k words, cerita ini bakalan sedikit membosankan (mungkin) karena terlalu banyak gulanya. Sebelumnya, maafkan dengan sifat Anthony yang aku buat di sini, karena ini semua demi kepentingan cerita.
Your hand fits in mine
Like it's made just for me
But bear this in mind
It was meant to be
Jonatan tak mampu menahan senyumnya saat melihat semua foto yang dia ambil bersama dengan Anthony saat mereka berdua menghabiskan waktu liburan di taman bermain hari ini. Bukan tanpa alasan keduanya memilih pergi ke taman bermain untuk mengisi waktu liburan mereka, itu karena Anthony yang sejak satu minggu yang lalu selalu saja merengek untuk pergi ke taman bermain ketika mereka libur. Padahal Anthony tahu kalau umur mereka sudah terlalu banyak untuk menghabiskan waktu di sana, tetapi memang dasar Anthony yang keras kepala, dia selalu punya seribu satu cara untuk membujuk Jonatan mengikuti kemauannya. Dan pada akhirnya Jonatan pun menyetujui ajakannya.
Tapi Jonatan bahagia saat melihat senyum Anthony yang tidak pernah pudar selama mereka berada di taman bermain. Meski Anthony beberapa kali mengerjai Jonatan dengan mengajak bermain wahana yang ekstrem tapi Jonatan suka dengan perhatian yang dia dapat dari Anthony setelahnya. Anthony akan menyuruh Jonatan untuk duduk di sebuah bangku lalu dia pergi membeli minuman untuk Jonatan dan kemudian Anthony akan memanjakan Jonatan beberapa saat sebelum dirinya kembali ditarik menuju wahana ekstrem lainnya. Hal yang sangat jarang Anthony lakukan jika mereka sedang berada di tempat umum. Bukan, bukan karena mereka takut dipandang aneh tapi karena memang komitmen keduanya untuk tidak menunjukkan kemesraan mereka jika berada di tempat umum.
"Jangan kaya anak abg yang baru pacaran deh Jo, yang maunya pamer ke semua orang kalo kita itu pacaran." Itu adalah kalimat andalan Anthony setiap kali Jonatan hendak merangkulnya saat duduk berdampingan di tempat umum atau mencoba untuk merangkul pinggangnya setiap mereka berjalan bersisian.
Bahkan hanya berpegangan tangan saat mereka berjalan di tengah keramaian Anthony akan langsung melepas pegangan tangan Jonatan dan menatap galak ke arahnya sambil mengatakan, "Apaan sih pegang-pegang. Udah kaya mau nyebrang jalan aja pegangan tangan terus."
Jika Anthony sudah berbicara seperti itu, maka Jonatan hanya bisa diam tidak mau menambah ocehan lainnya dari Anthony di sepanjang jalan nanti. Tapi tenang saja, akan ada saatnya Anthony menggandeng tangan Jonatan terlebih dahulu atau memeluk lengan Jonatan saat berjalan. Jadi Jonatan tidak akan mengambil pusing sama sekali jika saat mereka jalan bersama keduanya terlihat seperti sepasang sahabat.
"Kamu lagi lihatin apa?" tanya Anthony yang baru saja keluar dari kamar mandi. Jonatan menoleh ke arahnya dan tersenyum, memanggil Anthony untuk menghampirinya yang sedang bersandar di tempat tidur. Anthony menurut, dia melempar handuk yang dia gunakan tadi dengan asal ke atas sofa lalu melemparkan dirinya ke atas tempat tidur, dan masuk kedalam pelukan Jonatan.
"Lagi lihatin foto cewek-cewek cantik ya?" selidiknya sembari menyamankan dirinya dalam dekapan Jonatan.
"Enak aja, ngapain aku lihatin cewek-cewek cantik kalo aku udah punya kamu yang lebih sempurna dari mereka semua." Jawab Jonatan yang langsung mendapat cubitan dari Anthony pada tangannya.
"Gombalnya coba tolong dikurangin dong. Nanti engga mempan lagi loh buat menggaet cewek-cewek di luar sana."
"Bagus dong kalo engga mempan buat mereka semua, yang penting mah gombalan aku mempan buat menggaet seorang Anthony." Kata Jonatan lagi sembari mengecup puncak kepala Anthony. Dapat Jonatan lihat Anthony mendengus karena jawaban Jonatan tetapi tidak bisa dibohongi jika ada guratan merah di wajah Anthony.