Eoryeosseo naega ireol jureun mollasseo
(Aku masih muda, aku tak menyangka)
Dangyeonhan geora geuttaen saenggakhaesseosseo
(Akan seperti ini jadinya, jadi aku biarkan saja)
Soljikhi na ajigeun batneun sarangi piryohan gabwa
(Jujur saja, aku membutuhkan cinta yang belum aku dapatkan)
Hollo nameun shigani
(Semakin lama aku ditinggalkan sendiri)
Geuttaega geuripgi neomu bogo shipgo geurae
(Aku rindu hari-hari itu, aku sangat merindukanmu)
Anthony menghela nafasnya lelah ketika mengingat percakapan dirinya dengan Jonatan dua minggu yang lalu. Sebuah percakapan dimana Jonatan meminta ia untuk pergi meninggalkan dirinya, sebuah percakapan yang memiliki arti kalau Jonatan ingin mengakhiri hubungan mereka berdua. Sebuah percakapan yang meminta Anthony untuk melupakan hubungannya dengan Jonatan hanya karena sebuah salah paham.
Hari ini adalah hari terakhir hari liburnya dan besok dia sudah harus kembali ke asrama dan memulai rutinitasnya untuk membela negara tercintanya, yang itu artinya dia harus kembali bertemu dengan sosok yang masih memegang hatinya hingga saat ini. Anthony kembali menghela nafasnya dan hanya memandang dengan diam pemandangan di luar dari balkon kamarnya.
"Nik." Panggil sebuah suara yang sangat Anthony kenal dengan lembut. Anthony membalikkan badannya dan tersenyum kepada mamanya. "Udah selesai beres-beresnya?" tanyanya. Anthony mengangguk.
"Udah Ma. Kenapa? Mama mau dianterin kemana?" tanya Anthony yang sudah hafal kebiasaan mamanya jika menghampirinya, biasanya ia akan meminta Anthony untuk mengantarnya kemana pun dia ingin pergi kalau Anthony sedang kembali ke rumah. Padahal ada saudaranya yang lain tapi entah kenapa, ini menjadi suatu kewajiban bagi Anthony dan mamanya jika dirinya sedang berada di rumah, dan Anthony tidak pernah merasa keberatan akan hal itu.
Anthony justru merasa senang bisa mengantarkan mamanya kemana pun, karena itu artinya dia jadi punya banyak waktu lebih untuk berduaan dengan mamanya, hanya berdua. Mamanya tersenyum dan menggeleng, dia mengusap kepala Anthony dan memperhatikan wajah Anthony yang terlihat sangat lelah, bukan fisiknya tapi hatinya dan dia tahu apa penyebabnya.
"Masih belum baikkan sama Jojo?" tanyanya. Anthony tersenyum tipis dan menggeleng. Mama Anthony tahu tentang hubungan Anthony dan Jonatan, seperti keluarga Jonatan yang sudah mengetahui hubungan Anthony dengan Jonatan dan memberi restu, begitu juga dengan keluarga Anthony.
Mereka menerima dengan sangat terbuka hubungan keduanya, bagi mereka asalkan Anthony bahagia itu sudah cukup untuk mereka. Dan mengenai hal ini Jonatan tidak tahu sama sekali, karena Anthony ingin memberi kejutan bagi Jonatan saat malam natal kemarin sebenarnya. Tapi sayang, Jonatan sudah terlanjur salah paham dan memutuskan untuk tidak mau mendengarkan penjelasannya.
Kehadiran Mitzi saat makan malam bersama dengan keluarganya di malam natal saat itu membuat hubungan Anthony dan Jonatan menjadi renggang. Jonatan yang melihat bagaimana keluarga Anthony sangat menyukai kehadiran Mitzi di sana membuat Jonatan salah paham. Padahal kenyataannya kehadiran gadis itu di sana karena dia ingin memberi selamat secara langsung kepada Jonatan tapi ternyata Jonatan salah mengartikan semuanya.
Mitzi tahu akan salah paham antara Jonatan dan Anthony, dia bahkan bersedia untuk menjelaskannya langsung kepada Jonatan tetapi Anthony menolaknya. Karena menurut Anthony, jika Jonatan sudah menyerah akan hubungan mereka untuk apa Anthony tetap mempertahankannya. Dan gadis itu hanya bisa pasrah dan meminta maaf berulang kali kepada Anthony.