So don't go away, say what you say
But say that you'll stay
Forever and a day in the time of my life
'Cause I need more time, yes, I need more time
Just to make things right-------
"usia kandungan nya menginjak 4 minggu tapi maaf... kami tidak bisa menyelamatkan janinnya Buk.."
"kami tidak bisa menyelamatkan janinnya.."
... janinnya.."
Syifa mengelus perutnya mengingat ucapan dokter semalam. ia masih tidak percaya,dirahimnya tumbuh janin lagi tanpa ia ketahui ,Syifa kebobolan disaat usia Thaya masih jauh dari angka 1 tahun. bagaimana bisa Syifa tidak memperhatikan ini?
bahkan ini terjadi saat ia jauh dari suaminya dan jauh dari keluarganya.
"maafin Ibu sayang,Ibu nggabisa jaga kamu.." air mata Syifa membanjiri pipinya, saat ini ia hanya bisa terbaring lemah diranjang rumah sakit
"semoga kamu tenang disana nak,jangan marah sama Ibu yaa.." ucapnya lagi, Syifa meremas perutnya
disaat seperti ini,ia harus kehilangan calon buah hatinya bersama Rizky. bahkan tanpa Syifa sadari.
**
"don't be sad Ibu.. i love you so much.." Bidzar memeluk tubuh Syifa erat, ia menangis dipelukan Syifa yang tengah tertidur
"mbak,kenapa daddy ga pulang pulang? kenapa daddy ngga mau angkat telpon abang? Ibu sakitt,kasian Ibu.." Ucap Abi dengan terisak
"mbak Nuy.. daddy kok ngga pulang sih? daddy ngga nyusul ke Bali, abang kangen daddy.. abang mau daddy.." Isaknya lagi, kini Abi beralih memeluk mbak Nuy
"abang soleh,do'ain biar daddy cepet selesai kerjanya,Ibu juga biar cepet sembuh.. abang jangan nangis lhaa.,nanti klo Ibu liat pasti makin sedih"
"iyaa.. mbak Nuy bener,mending sekarang abang ngaji ya? nih disini disamping Ibu,mumpung Bibi sama Kabay lagi bobok, "
Bidzar mengangguk dan menyeka air matanya..
****
"mbaak, kok Ibu diem aja? abang dicuekin" Abi berjalan lesu menghampiri mbak Rani yang sedang memperhatikan Kabay bermain
Mbak Rani menoleh dan tersenyum, Abi duduk dipangkuannya, "lha iya ta? Ibunya capek kali bang,kan baru pulang dari rumah sakit,jadi butuh istirahat" Mbak Nii mengusap kepala Abi dengan sayang
"abang liat tadi Ibu nangis sambil pegang perut,Ibu sakit perut mbak? atau laper?" tanya Abidzar pelan
mbak Nii tercekat saat Abi menanyakan hal itu,tentu saja,Ibu nya masih dirundung duka karna kehilangan calon anaknya,calon adik untuk Abi, tapi Mbak Nii tidak kuasa jika harus memberi tahukan tentang ini pada Abidzar, " iyaa mungkin Ibu sakit perut bang, ngga kuat jadi nangis.. Eh abang temenin kabay aja sana yaa tuhliat main sama Uncle Agas gih?"
namun respon Abidzar hanya diam dan menggeleng, Abi menyandarkan kepalanya pada bahu Mba Nii, "Abang mau telpon daddy,abang rindu,Ibu juga mungkin rindu daddy mbaak.." lirihnya
mbak Ni mengelus lembut punggung Abidzar,sakit sekali rasanya. "telpon daddy mbaak.." gumamnya sekali lagi
"papapaaa baaaahh!" suara celotehan Bibi terdengar, Ya dia bangun ternyata dan tengah digendong oleh mba Nuy ,ikut bergabung bersama
"lhaa ini anak lanang kenapa E? hm?" tanya mbak Nuy, tangan Thaya menarik-narik baju Abi
Abi menoleh dan beralih pada mbak Nuy,karna ternyata Thaya ingin bersama mba Nii . Abi mengalungkan tangannya pada leher mbak Nuy dan memeluknya erat
KAMU SEDANG MEMBACA
Cut' Nazar's Family!
Short StoryAWAS BAPER! BACA CERITA INI BISA MENYEBABKAN : *KEJANG-KEJANG *SENYUM-SENYUM SENDIRI *KZL *EMOSI *NGE HALU TINGKAT NEGARA *KETAGIHAN! * DAN GILAAAA ENJOY! 🙏🏻❤