part 87 ~

3.2K 371 38
                                    

yang lebih sakit sekarang bagi Syifa adalah saat Rizky akhirnya tau bahwa satu calon buah hatinya tidak bisa terselamatkan. Entah siapa yang harus disalahkan saat ini,tapi Syifa berusaha menenangkan Rizky mungkin ini salah satu teguran untuk mereka,dan ini juga bukan Rezeki nya.

"kalo aja aku ngga buat kesalahan mungkin semua ini ngga akan terjadi ,mungkin anak kita bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat dirahim kamu,.."

"kak, udah! ini bukan kesalahan siapapun, Allah lebih sayang dia,kita harus ikhlas ,Insyaallah pasti Allah ganti .."

"ya tapi ini semua karna aku Syifa,ini semua karna aku gabisa jadi suami yang baik dan bertanggung jawab buat kamu sampai akhirnya kamu berjuang sendirian,sampai akhirnya Allah ambil lagi titipanNya" ucap Rizky penuh sesal

"penyesalan memang selalu datang diakhir kak,dan itu ga akan bisa ngerubah semuanya,."

"aku bener-bener gatau diri ya Syif, buat kesalahan seenaknya tanpa peduli perasaan kamu dan anak-anak,ngulang kesalahan yang sama dan cuma bisa modal maaf sama janji ,sampai akhirnya Allah hukum aku dengan mengambil calon buah hati kita,dan lagi lagi aku buat kamu menderita karna hal itu.." ucap Rizky dengan tatapan kosong, air matanya juga dengan bebas nya turun membasahi pipi Rizky

Syifa tidak percaya akan semenyakitkn ini bagi Rizky,belum lama pulang dari rumah sakit,hari ini keadaan Rizky sudah tidak baik lagi. Rizky bahkan tak tidur semalaman setelah tau kalau Syifa mengalami keguguran,dan selepas shalat subuh tadi Rizky mengeluh pusing pada Syifa. wajahnya bahkan pucat dan mata Rizky juga sayu suhu tubuh Rizkypun hangat.

Rizky terus merenungi kesalahannya,ia tak henti-henti nya meminta ampun dan memohon maaf atas kelalaian dan kebodohan nya.

"life must go on kak,be grateful . apa yang kita punya bisa Allah ambil kapan aja,tapi ga gini cara kita bersedih,masih ada Bidzar,ada Rania,ada Athaya yang kita punya.. " ucap Syifa saat sedang mengompres dahi Rizky

Rizky diam,matanya memang terpejam tapi ia tidak tidur. Rizky mendengar apa yang Syifa bicarakan

"Bidzar sedih liat Daddy nya sakit lagi,sembuh dong kak .. jangan kaya gini,,kamu masih punya aku,aku juga butuh suport kamu kak, .." satu bulir air mata Syifa jatuh mengenai tangan Rizky

Rizky membuka matanya perlahan,ia melirik Syifa yang sedang menunduk,mata Syifa juga berair lebih banyak lagi.  Tangan Rizky bergerak menyentuh dagu Syifa lalu diangkatnya perlahan dan Syifa merasakan tangan Rizky yang hangat menyentuh kulitnya.

"don't be sad ,don't crying Ibu .."  ucap Rizky seraya mengusap air mata Syifa dengan Ibu jarinya

Syifa menyunggingkan senyumnya dan memeluk Rizky. Syifa menumpahkan tangisnya di dada bidang Rizky

"aku tau kamu sedih,tapi ngga harus berlebihan kaya gini.." lirih Syifa dalam isak nya

"maaf.. " Rizky mengecup puncak kepala Syifa,dan mengelus kepala nya

Syifa melepas pelukannya,dan menghapus air matanya sendiri dengan sedikit kasar, "aku capek denger kata maaf dari kamu kak, " ketusnya

Rizky kaget mendengar apa yang Syifa ucapkan,Rizky berusaha untuk duduk, "aku harus apa? cuma kata maaf yang bisa aku lontarkan" ucap Rizky

Syifa menatap Rizky dan menangkup wajahnya, "bangkit kak,jangan kaya gini. dengan kakak terpuruk terus kaya gini ngga akan bisa buat dia kembali ,ada yang harus kamu perhatikan selain dia yang udah pergi,yang ada dirumah ini. mereka juga butuh perhatian kamu, Abidzar,Rania,Athaya, mereka sedih tau daddy nya sakit lagi,mereka rindu Daddy nya yang suka usil,mereka rindu main sama kamu kak... " ucap Syifa dengan tegas, Syifa ingin Rizky paham. hidupnya bukan hanya tentang menangisi yang telah tiada,tapi juga men-Syukuri yang masih ada.

Cut' Nazar's Family! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang