Duduk di kursi kerja kantor, pandangan fokus kedepan layar komputer, kedua jari sibuk menekan keyboard.
Mataku terpejam saat mendengar bunyi tembakan, disusul dengan ambruknya tokoh yang kumainkan.
"YAISH!" teriakku kesal.
Tidak lama setelahnya, Chanyeol datang keruanganku. Wajahnya penuh dengan ekspresi mengejek. Dan itu sangat menggangguku.
"Sayang sekali, aku menang lagi, bos." ujarnya dengan senyum miring.
Mendesah kasar kemudian meraih mouse. "Kita main satu babak lagi."
Alih-alih menjawab, Chanyeol justru tertawa. Kedua alisku mengernyit. Apa ucapanku ada yang lucu?
"Lain kali saja, bos. Aku harus bekerja."
"Ini perintah, Chanyeol-ssi." balasku serius.
Chanyeol mendekat ke arahku. Kedua tangannya ia sandarkan di meja kerja. Sedangkan matanya menatapku intens.
"Maaf aku menolak, sajangnim. Pekerjaanku lebih penting daripada game,"
Chanyeol lalu berdiri tegak kembali.
"Dan aku mengatakan ini sebagai temanmu, Seul. Berhenti bermalas-malasan dan kerjakan pekerjaanmu!"
"Kau tidak asik, Chanyeol-ah."
Chanyeol memutar bola matanya.
"Aku pergi, bos."
Pria bertubuh tinggi tersebut benar-benar pergi, meninggalkanku yang masih tidak terima mendapat kekalahan dalam game, telak lebih tepatnya. Meski sedih, aku tidak bisa berbuat banyak karena yang diucapkan Chanyeol ada benarnya.
Argh, tapi aku malas. Wendy selalu mengerjakan pekerjaanku dengan baik. Jadi aku tidak perlu repot-repot bekerja.
Sebelum benar-benar pergi, Chanyeol berbalik menatapku.
"Oh ya, bos. Artis kita datang, kau tidak ingin menyapa?"
"Huh? Bukannya hari ini bukan jadwal rekaman mereka?"
Kulihat Chanyeol menghela napas pelan. Sebenarnya ada apa? Yang kukatakan benar kan. Ini adalah hari Senin, dan jadwal rekaman untuk artis dubbing kami adalah hari Kamis atau Jum'at.
"Aku heran kenapa kau bisa jadi CEO, Seul,"
"Mereka datang untuk membahas acara fanmeeting pekan depan. Kau tahu kan kalau animasi kita sangat populer akhir-akhir ini. Masyarakat ingin melihat pengisi suara dibalik acara mingguan kita secara langsung."
Aku mengangguk-anggukan kepala paham. Hey, tapi kenapa aku tidak tahu tentang hal ini? Apa mereka melakukan sesuatu tanpa persetujuanku? Haha, apa gunanya sebagai bos kalau seperti ini. Saat ingin menanyakannya pada Chanyeol, pria itu sudah menghilang ditelan pintu. Aku mendesah kasar. Rasanya menjadi CEO yang tak dianggap itu sakit hiks.
Tak ingin bersedih lebih lama, aku berdiri dan keluar dari ruanganku menemui artis dubbing kami. Tidak sulit menemukan mereka karena hanya ada satu ruang meeting disini. Aku belum berencana pindah ke gedung yang lebih besar dalam waktu dekat. Meski kecil, aku sangat mencintai studioku ini. Tempat ini memberikan terlalu banyak kenangan. Aku mendirikannya benar-benar dari nol. Dari hanya memiliki satu karyawan yaitu sahabatku Wendy, sampai memiliki kurang lebih dua puluh orang sekarang. Dari mulai membuat animasi kecil-kecilan sampai memiliki acara yang tayang rutin sendiri tiap minggu, bahkan beberapa kali berkolaborasi dengan rumah produksi film terkenal, seperti yang digarap beberapa waktu kemarin. Dan juga prestasi terbesar yang pernah studioku capai adalah berkontribusi dalam pembuatan tokoh film dari studio animasi terkenal di Amerika. Waktu itu aku benar-benar tidak menyangka. Rasanya seperti mimpi. Kami semua sangat bahagia dan juga bangga. Hal itu tidak akan pernah kulupakan dalam hidupku.
KAMU SEDANG MEMBACA
24/7 [KSG X BJH] ✔
Fanfiction[BOOK 1] [FINISHED] Just seulrene living together as a girlfriend Start : 2019, June 27 End : 2019, November 21 [BOOK 2] [FINISHED] Their story still goes on Start : 2019, December 11 End : 2020, May 04