On Rainy Nights [M]

12.8K 966 92
                                    

Sudah tiga hari ini aku dan Irene saling mengabaikan. Semua berawal disaat aku mengetahui siapa pelaku yang melukai Amanda lewat CCTV. Jika kalian penasaran siapa itu Amanda, dia adalah mobil bmw i8 kuning kesayanganku. Aku tidak percaya kekasihku melakukan perbuatan tercela kepadanya. Amandaku sampai harus dirawat beberapa hari karena baretan yang cukup fatal akibat ulah Joohyun.

Saat ditanya mengapa dia melakukan hal tersebut, jawabannya membuatku tidak habis pikir. Gadis nakal tersebut melakukannya karena cemburu setelah aku mengiyakan ajakan aktris Krystal Jung makan malam lewat pesan.

Sungguh kekanakkan, bukan?

Hubungan kami berdua sudah tidak seharusnya mengalami fase seperti itu lagi. Joohyun harusnya bisa bersikap lebih dewasa. Aku dan Krystal hanya makan malam biasa, tidak lebih. Lagipula kami tidak hanya berdua, melainkan bersama beberapa pemeran dan kru film.

Aku memahami jika Joohyun merasa cemburu, namun tidak saat dia melampiaskannya kepada Amanda yang tidak bersalah. Kalau saja dia membicarakannya baik-baik denganku, mungkin kami tidak akan berakhir seperti ini.

Tapi sudahlah, semua telah terjadi. Aku hanya bisa mendoakan kesembuhan Amandaku yang malang.

Hari semakin petang, dan sudah waktunya jam kerja berakhir. Aku melihat rekan-rekan kerjaku yang mulai membereskan peralatannya sebelum pamit kepadaku. Mereka keluar satu persatu, menyisakanku bersama Wendy sebagai makhluk terakhir yang menghuni kantor. Gadis Canadian yang juga sahabatku mendekat.

"Kau tidak pulang?" tanyanya.

"Nanti saja. Aku belum ingin pulang."

"Kalau begitu, ingin minum bersama?"

Tidak buruk. Aku jadi tidak perlu pulang cepat dan melihat nenek sihir yang telah melukai Amanda di apartemen.

"Call! Kau yang traktir."

Wendy mendelik mendengar ucapanku. Dia hendak membuka mulut, mungkin ingin protes.

"Arrasseo. Dasar bos pelit."

Aku tertawa lebar. Tanganku meraih bahu Wendy dan mengalungkannya, kemudian menggiringnya keluar dari kantor.





























"Bagaimana hubunganmu dengan Irene?"

Wendy bertanya seraya menuangkan soju ke gelasku.

"Aku yang harusnya bertanya, Wan. Bagaimana hubunganmu dengan Chanyeol?"

Si bule Canada menyemburkan soju ke arahku. Aku berteriak marah karena ulahnya. Yaish, baju mahalku bagaimana ini.

"SON SEUNGWAN!"

"Pertanyaanmu konyol, Kang. Aku tidak menyukainya dan kami tidak ada hubungan apa-apa. Sudah berapa kali aku mengatakannya!"

"Whoho santai, bung. Jangan terlalu membencinya, bisa-bisa kau justru jatuh cinta padanya."

"NEVER!" seru Wendy dan meminum sojunya sekali shot.

Nice, kawan!

Aku menggeleng pelan sambil terkekeh. Meraih gelas berisi soju kemudian meminumnya. Rasanya sungguh nikmat. Setidaknya bisa menghilangkan rasa kesalku pada Joohyun, meski hanya sebentar.

"Seul,"

"Hm?"

"Aku hanya ingin memanggilmu."

Kedua bola mataku memutar malas. Sepertinya gadis itu mulai mabuk. Tidak ada obrolan lagi yang terjadi diantara kami. Kami berdua sibuk dengan pikiran dan minuman masing-masing.

24/7 [KSG X BJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang