Irene is Calling

5.1K 658 97
                                    

Irene lekas dibawa ke rumah sakit oleh Taeyeon ketika gadis itu tiba-tiba pingsan. Dia juga sudah mendengar kabar tersebut. Kabar jika pesawat yang ditumpangi Seulgi mengalami kecelakaan dan terjatuh di lautan Kaspia. Taeyeon maupun Sooyeon sama-sama terkejut, namun tidak sampai tak sadarkan diri seperti Irene. Jujur saja, baik Taeyeon ataupun Sooyeon masih belum bisa memercayai kabar mengejutkan itu secara bulat-bulat. Terlalu mendadak, keduanya berharap hal tersebut hanyalah mimpi buruk. Dan ketika mereka membuka mata, semuanya kembali normal. Namun sekali lagi fakta mengatakan sebaliknya. Mereka tidak bermimpi, ini nyata.

Sooyeon bahkan sampai menangis. Dibalik sifat keras dan tak acuhnya terhadap Seulgi, gadis itu sangatlah menyayanginya seperti adiknya sendiri. Hatinya berdenyut pilu terlebih saat melihat Irene yang harus terbaring di ranjang rumah sakit karena shock. Sooyeon mengerti rasanya di posisi Irene.

Taeyeon, gadis itu mencoba tegar demi kedua orang yang ia sayangi. Dia tidak ingin menangis di hadapan mereka meski rasanya sangat sulit. Taeyeon harus kuat agar bisa menenangkan Sooyeon ataupun Irene setelah gadis itu siuman.

Seulgi bukan hanya juniornya waktu kuliah, namun juga teman, dongsaeng, dan juga keluarganya. Taeyeon amat menyayangi gadis monolid. Mendengar berita duka tersebut rasanya bagaikan tersambar petir. Hatinya hancur berkeping-keping. Dia belum siap, Taeyeon tidak siap jika harus kehilangan Seulgi.

"Taeyeon-ah, dimana Joohyun, nak?"

Taeyeon yang sedang duduk sambil menenangkan Sooyeon di kursi tunggu menoleh, melihat seorang pria paruh baya sedikit berlari kearahnya. Gadis mungil tersebut berdiri, membuat Sooyeon melepaskan kepalanya yang tengah bersandar di bahu kekasihnya.

"Ahjussi, Irene di dalam. Masih belum sadarkan diri."

Pria paruh baya yang dipanggil Ahjussi oleh Taeyeon melirik sebuah ruangan disampingnya melalui kaca kecil di pintu. Embusan napas berat disertai tatapan sayu ia tujukan kepada Irene yang tengah terbaring lemah di ranjang. Beberapa detik pria paruh baya itu memandang Irene sebelum akhirnya mengembalikan atensi kepada Taeyeon.

"Hubungi ahjussi kalau Joohyun sudah sadar. Ahjussi ingin ke bandara untuk mencari informasi tentang Seulgi."

Taeyeon bisa melihat bekas airmata di wajah ahjussi ketika berbicara. Dia tahu beliau pasti habis menangis setelah mendengar kabar yang tak diharapkan terjadi tersebut. Tentu saja, orangtua mana yang tidak menangis ketika mengetahui pesawat yang ditumpangi anaknya mengalami kecelakaan? Apalagi Seulgi adalah puteri satu-satunya ahjussi Kang. Taeyeon ingin sekali mengatakan sesuatu untuk menghibur Ayah Seulgi, namun pria itu menyunggingkan senyum kecilnya pada Taeyeon. Mengisyaratkannya bahwa dia baik-baik saja dan tidak perlu merasa cemas. Taeyeon tahu itu semua adalah kebohongan.

"Ahjussi.." lirih Taeyeon. Lidahnya tiba-tiba terasa kelu. Tangisan yang sejak tadi ia tahan akhirnya menggenang di pelupuk matanya. Taeyeon mengenal ahjussi Kang sudah cukup lama, dan bisa dikatakan ahjussi Kang sudah seperti Ayah kedua baginya. Melihatnya mencoba tersenyum di saat sulit seperti ini membuat pertahanannya runtuh.

Ahjussi Kang masih tersenyum. Senyum yang jelas menyiratkan luka. Perlahan airmata Taeyeon mulai menetes. Dengan segera gadis itu mengusap airmatanya secara kasar. Tidak, dia tidak boleh menangis sekarang. Tidak di hadapan ahjussi, ataupun kekasihnya. 

"Tolong jaga Joohyun, Taeyeon-ah. Ahjussi pergi dulu." ucapnya seraya menepuk bahu Taeyeon.

Mengangguk kecil, Taeyeon membiarkan ahjussi Kang pergi meski baru saja tiba. Namun tidak lama kemudian, Taeyeon memutuskan untuk menemani beliau. Ahjussi Kang masih dalam kondisi bersedih, dan sebaiknya Taeyeon ikut ke bandara agar tak terjadi hal yang tak diinginkan.

24/7 [KSG X BJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang