[S2 IV] Save Amanda

4.5K 563 63
                                    

Kediaman Kang di pagi hari terlihat tenang. Kedua insan manusia penghuni rumah tersebut masih bergelung nyaman di ranjang. Selimut berwarna putih menutupi tubuh telanjang mereka bekas kegiatan panas semalam. Dengan sangat perlahan, Irene membuka matanya ketika mendengar bunyi perut seseorang. Dia memiringkan kepalanya dan melihat Seulgi masih tertidur lelap disamping. Kekehan kecil keluar saat dia mendengar perut Seulgi kembali berbunyi untuk yang kedua kali. Isterinya pasti merasa lapar karena semalam dia hanya memakan ramyun sedikit sebelum tiba-tiba gadis itu merasa horny. Irene menggeleng pelan sebelum bangkit dari ranjang. Melenggang masuk ke kamar mandi lalu membersihkan diri.

Selesai dengan urusannya, Irene melirik isterinya yang masih enggan membuka mata. Selimut yang tadinya menutup sampai bahu kini melorot, menampilkan tubuh atas Seulgi tanpa balutan kain apapun. Irene mendesah kemudian bergerak membangunkan Seulgi.

"Seul, bangun." ucap Irene seraya menepuk pipi Seulgi.

"Nghh.." Seulgi menggumam sebelum membalikkan tubuh membelakangi Irene dan menarik selimut keatas.

"Seulgi bangun, ini sudah siang."

"Biarkan aku tidur beberapa menit lagi." balasnya dengan suara serak.

Irene menghela napasnya. "Baik. Tapi ketika aku kembali lagi kesini, kau sudah harus bangun."

Seulgi hanya mengangguk kecil, masih dengan menutup mata dan menyamankan diri di ranjang.

Menatap untuk yang terakhir kalinya, Irene lalu berdiri dan keluar dari kamar mereka. Menyiapkan sarapan sekaligus makan siang.

Irene mulai menyibukkan diri di dapur. Membuat sundubu jjigae sepertinya tak masalah. Dia tidak ingin membuat sesuatu yang terlalu rumit. Karena lihat saja tadi, perut Seulgi sudah keroncongan seperti itu. Lagipula Irene juga sama, dia sangat lapar.

Mengambil beberapa bahan dari lemari pendingin, Nyonya Kang menaruhnya di meja counter. Dia lalu memotong bawang putih dan bawang bombay untuk ia tumis bersama cabai bubuk. Sambil menunggu tumisan, Irene menata daging sapi, kimchi, udang, dan tentu saja potongan tahu kedalam clay pot. Tak lupa dia membuat kaldu menggunakan bahan instan dan dicampurkan dengan kecap asin. Begitu tumisan bawang siap, Irene menuangkannya kedalam kuah kaldu untuk kemudian dia masukan kedalam clay pot dimana isian sup berada.

Irene memanaskan oven. Sambil menunggu oven panas, gadis itu merebus beberapa sayuran untuk banchan. Dia juga akan membuat jeon karena isterinya sangat suka dengan yang namanya gorengan.

Setelah oven panas, Irene segera meletakkan clay pot berisi sundubu jjigae yang belum matang kedalamnya. Dia lalu mengatur waktu di oven.

Selagi menunggu sundubu jjigae nya matang, Irene mulai memanaskan minyak untuk menggoreng adonan jeon yang sudah ia siapkan. Sementara Irene melakukan aktivitas memasaknya, Seulgi mulai membuka mata karena ponselnya berdering. Gadis Kang mendesah pelan sebelum meraih ponsel merk apel tergigit keluaran terbaru dan menjawab panggilan tanpa terganggu melirik nama yang terpampang di layar.

"Yeoboseyo." ucapnya dengan suara pelan dan serak. Seulgi makin mengeratkan selimut karena merasakan udara dingin menyergap kulitnya. Bukan dari AC, melainkan karena saat ini adalah musim dingin. Terlebih dengan kondisi tubuhnya yang telanjang.

"Boss-nim, maaf mengganggu waktumu, tapi kami hanya ingin menanyakan apa keputusan mengambil proyek gaming sudah final? Pihak game kembali ke studio saat ini."

Kening Seulgi mengernyit dalam. Dia menjauhkan ponsel untuk melihat tanggal.

"Ini akhir pekan. Apa yang kau lakukan di studio? Dan kenapa mereka kesana?" Bukannya menjawab, Seulgi justru balik bertanya.

24/7 [KSG X BJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang