Gadis berambut kecokelatan menyeret kakinya malas menuju kelasnya. Namun sebelum itu, seseorangㅡtidakㅡtiga orang menghalangi jalannya dengan wajah sombong luarbiasa. Dia menarik napas dalam dan membuangnya dengan kasar. Harapannya di hari ini hanyalah pergi ke sekolah, belajar dengan tenang, lalu pulang tanpa harus berurusan dengan QueenBee atau perundung sekolah.
Tetapi sepertinya, harapannya tersebut harus ia telan mentah-mentah. Dia tahu dengan baik, seseorang sepertinya tidaklah bisa menikmati sekolah dengan tenang seperti kebanyakan siswa. Dia tahu itu, namun dia masih terus berharap bahwa semua ini akan berakhir suatu saat nanti.
"Membolos selama seminggu. Kau sudah menyerah bersekolah, huh?" ucap salah satu dari tiga gadis di depannya.
Gadis berambut kecokelatan, atau dikenal dengan nama Kim Yeri mendengus. "Mengesankan. Aku tidak menyangka kalian begitu memperhatikanku hingga tahu seminggu ini aku tidak sekolah. Oh, tentu saja kalian tahu. Kalian sendiri yang membuatku absen."
Gadis yang tadi berbicara mengernyitkan kening. Tidak mengerti dengan apa yang tengah dibicarakan Yeri.
"Apa maksudmu?"
"Tidak usah berpura-pura tidak tahu, Joy. Itu memuakkan."
Kening gadis yang dipanggil Joy makin mengernyit. Dia sungguh tidak mengerti apa maksud ucapan Kim Yeri. Tetapi kemudian dia melihat sudut mata Yeri yang lebam dan juga beberapa bagian wajahnya yang terluka. Apa itu ada kaitannya dengan apa yang Yeri bicarakan?
Tapi, apa? Kenapa wajah gadis itu babak belur?
Dia sungguh tidak memiliki clue apapun.
"Aku benar-benar tidak ingin meladeni kalian hari ini. Banyak hal penting yang harus kulakukan dibanding berurusan dengan kalian, terutama kau, Joy. Tolong, minggir dari hadapanku."
Satu teman Joy hendak meraih kerah Yeri, namun Joy segera menahannya.
"Hentikan, Hayoung."
"Tapi, Joy. Dia bertindak kurang ajar. Dia pikir dia siapa berbicara seperti itu kepada ratu sekolah?"
Joy melirik temannya sekilas sebelum mengarahkan pandangan kepada Yeri yang masih menunjukkan wajah dingin.
"Aku juga malas berurusan dengannya hari ini. Kita pergi saja."
"Park Joy!"
Joy tidak memedulikan protesan temannya dan berjalan menjauh dari Yeri. Dua teman Joy mengerang. Mereka menatap tajam Yeri sebelum menyusul bos mereka.
Setelah tiga orang itu pergi, Yeri menghela napasnya kasar. Dia menggeleng kecil sebelum kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas. Yeri mencoba melupakan apa yang sebelumnya terjadi. Yang harus dia fokuskan sekarang hanyalah belajar, lalu pulang ke rumah, merawat neneknya.
***
Irene duduk sendirian di pantry kantor ditemani secangkir kopi yang sebelumnya ia buat. Dia mencoba untuk tetap terjaga sebelum kembali melanjutkan pekerjaan. Dibawah embusan napasnya, Irene mengutuk Kang Seulgi karena semalam mengajaknya menonton film horor. Alhasil, Irene tidak bisa tertidur sepanjang malam. Bayangan-bayangan hantu dan suara-suara mengerikan terus menguasai otaknya meski film telah berakhir. Namun dengan santainya, isterinya justru jatuh tertidur dengan cepat, meninggalkannya sendirian. Seperti film horor yang barusan mereka tonton bukanlah apa-apa.
Irene mencoba membangunkan Seulgi, tapi usahanya sia-sia karena gadis Kang tidak terganggu sama sekali. Seulgi tidur seperti orang mati. Pada akhirnya Irene terus terjaga dengan menyembunyikan diri dibalik selimut dan memeluk isterinya. Dia baru bisa tertidur ketika jam menunjukan pukul 03.00 pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
24/7 [KSG X BJH] ✔
Fanfiction[BOOK 1] [FINISHED] Just seulrene living together as a girlfriend Start : 2019, June 27 End : 2019, November 21 [BOOK 2] [FINISHED] Their story still goes on Start : 2019, December 11 End : 2020, May 04