Candle Light Dinner

4.8K 613 127
                                    

Setelah sekian lama akhirnya aku kembali ke rumah sakit. Bukan, aku sedang tidak sakit. Tapi tujuanku kemari adalah bertemu dengan Appa ku. Atau haruskah kusebut Direktur Kang? Kang Sonsaengnim? Apapun itu, tujuanku hanya bertemu beliau yang terhormat ini. Sejujurnya aku sangat jarang kemari setelah berkeluarga- maksudku, setelah tinggal bersama Joohyun. Selain karena pekerjaan, aku juga malas pergi. Dan juga aku tidak suka melihat orang-orang sakit. Aku lebih memilih bertemu Appa di rumah daripada disini.

Berjalan ke front office, aku mulai bertanya kepada salah satu perawat tentang Appaku.

"Jeogi, apa Kang Woohyuk Sonsaengnim tengah berada di ruangannya?"

"Direktur Kang?" tanya perawat itu dengan mengerutkan kening.

"Ne, Direktur Kang."

"Apakah anda memiliki janji temu dengan beliau?"

"I- Itu.." Aku mulai menggaruk belakang kepalaku, bingung harus menjawab dengan apa.

Orang-orang disini semuanya sudah berbeda dibanding terakhir kali aku datang kemari. Haruskah aku bilang kalau aku puteri Direktur Kang? Apa perawat ini akan percaya?

"Dia puteri Direktur Kang, Jiwoo-ssi."

Tubuhku berbalik, guna melihat orang yang barusan berbicara.

"Hwang Sonsaengnim." kata perawat bernama Jiwoo itu, sedikit terkejut.

Cih, SinB ternyata. Gadis itu melempar senyum yang hampir mirip smirk itu kepadaku.

"Long time no see, Kang."

"Hwang Sonsaengnim? Apa kau sudah resmi menjadi dokter disini? Oh, dan panggil aku unnie, terimakasih."

SinB mengibaskan tangannya di depan wajahnya. "Kang lebih terdengar bagus di telinga. Dan yeah, aku resmi menjadi dokter disini sejak dua tahun yang lalu."

Aku mengangguk. Dulunya SinB adalah anak magang disini. Aku mengenalnya ketika gadis ini membantuku mengobati luka tusuk di tanganku akibat bermain-main dengan peralatan bedah Appaku. Sebut aku bodoh, aku tidak akan marah, karena itu memang fakta.

"Cool. Apa kau punya waktu? Mungkin kita bisa membicarakan hal yang tertinggal beberapa tahun ini selama tidak bertemu."

SinB mengangkat bahunya. "Itu bukan ide yang buruk. Kopi?"

"Joha."

Kami berdua lalu mulai berjalan menuju vending machine terdekat dan membeli dua kaleng kopi sebelum duduk di kursi tunggu lobby.

"Jadi, apa kau masih bersama Nona Goddess-nim itu?" SinB bertanya seraya menyesap kopinya.

"Tentu saja. Kau pikir aku sebodoh itu melepasnya pergi?"

"Uh, sayang sekali. Kalau kalian putus, aku bisa mendekati Irene-ssi dengan leluasa."

Aku memutar bola mata malas mendengar ucapannya.

"Lalu bagaimana denganmu? Apa kau masih bersama gadis lugu itu?"

Benar, SinB memang sepertiku. Dia biseksual. Oleh karena itulah kami berdua cepat sekali akrab meskipun menghabiskan sedikit waktu untuk mengenal satu sama lain.

SinB menggeleng. "Kami sudah putus."

Monolidku membulat. "Sungguh? Heol, kalian terlihat seperti pasangan yang sudah siap membina rumah tangga. Ini mengejutkan."

SinB tersenyum lemah. "Aku tahu."

Kemudian alisku terangkat satu ketika mengingat ucapan SinB sebelumnya. "Hey, apa karena itu kau menanyakan hubunganku dengan Irene? Kau ingin mendekatinya kalau kami putus, begitu?"

24/7 [KSG X BJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang