[S2 VIII] Living Together

4.3K 589 56
                                    

Selesai mengoles lotion, Seulgi bergabung bersama isterinya di ranjang. Dia menjatuhkan tubuhnya disana dengan kasar, menimbulkan suara gedebug. Tangannya yang bebas meraih pinggang Irene untuk ia peluk. Sedang gadis yang bersangkutan masih sibuk dengan gadget di tangannya. Seulgi mengerutkan kening.

"Kau sedang apa?"

"Membaca fanfiction."

"What?!"

Irene seakan tidak terganggu dengan suara melengking Seulgi akibat rasa keterkejutannya. Dia sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari layar iPad. Seulgi buru-buru bangkit, menyamakan posisinya menjadi duduk seperti Irene.

"Pairing siapa yang kau baca?" tanyanya penasaran. Kepala Seulgi ia majukan guna melihat lebih jelas layar iPad.

"Couple favorit Red Velvet." balas Irene singkat.

"Oh aku tahu. Si leader dan main dancer. Momen mereka memang cukup jarang, tetapi sekali memiliki momen, satu dunia heboh."

Irene tertawa pelan mendengar perkataan isterinya. Dia meletakkan iPadnya kesamping sebelum akhirnya menjatuhkan pandangan kepada Seulgi.

"Kau benar. Aku lupa kalau kau ini fangirl garis keras mereka. Jadi katakan padaku, siapa biasmu di Red Velvet?"

Seulgi mengusap dagunya, tanda berpikir.

"Aku suka mereka semua. Tetapi jika harus memilih, tentu saja main dancernya!" umum Seulgi bangga.

"Dimana-mana leader mereka yang terbaik!" cerca Irene.

"No no no. Kau tidak lihat dia saat menari? Sungguh asdfghjkl. My gay ass is shaking. Dia adalah role modelku."

"Tetap saja leader mereka yang paling cantik. Dia juga ke-ibuan. Aku suka dia, dia role modelku!"

"Main dancer yang terbaik!"

"Leader yang terbaik!"

"Main dancer!"

"Leader!"

"Main dancer!"

"Leader!"

"Main dancer!"

"Leader!"

"Bae Joohyun!"

"Kang Seulgi!"

"I hate you!"

"I hate you, too!"

Keduanya menatap satu sama lain dengan tatapan membunuh. Tidak ada yang berniat mengakhiri kontes saling pandang tersebut. Namun setelah beberapa saat berlalu, Seulgi pada akhirnya menyerah.

"Oke, kau menang. Lagipula aku juga shipper mereka berdua. Kita okay sekarang?"

Sudut bibir Irene terangkat keatas membentuk seringai.

"Tidak sebelum kau menciumku."

Tanpa berpikir lebih lama, Seulgi merapatkan jarak mereka berdua sebelum akhirnya menyatukan bibir mereka. Irene tersenyum manis disela ciuman lalu mengalungkan tangan di leher Seulgi.

Dan dengan itu, keduanya berbaikan.

Sesederhana itu memang.

Ciuman mereka tidak berhenti disana. Seulgi menarik pinggang Irene dan membuatnya duduk di pangkuan. Tangannya kemudian menelusup masuk kedalam piyama Irene tanpa melepas pagutan. Meraba dan sedikit mencubit.

24/7 [KSG X BJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang