[S2 XIV] I Feel Home

4.1K 555 82
                                    

Irene membuka lembar demi lembar buku yang baru saja dicetak. Mencari cela yang mungkin saja terlewat. Wanita itu menurunkan kacamata nya begitu selesai dengan pekerjaannya. Kepala terangkat, Irene melihat Solar yang juga melakukan hal yang sama seperti dirinya.

"Bagaimana?"

"Kupikir semua aman," Solar menoleh kearah rekan kerja nya yang lain.

"Bagaimana dengan kalian?"

Mereka tidak menjawab pertanyaan Solar, melainkan kompak mengangkat tangan membentuk tanda 'oke'.

"Baiklah. Buku ini sudah bisa dipasarkan kalau begitu. Kirimkan ke bagian pengemasan." titah Solar.

Wanita beranak satu itu memang sudah seperti pemimpin kedua setelah bos mereka, Bogum. Solar sudah bekerja di perusahaan penerbit tersebut lebih lama daripada mereka semua.

"Yokay, bos-nim." seru Hwasa.

Solar melirik Irene yang kini mulai berdiri dari duduknya.

"Kau ingin pergi ke D&F Corp sekarang?"

Irene mengangguk. "Harusnya Key. Tapi kau tahu sendiri dia sakit."

"Ingin kutemani?"

"Kau mengatakan itu karena ingin lari dari pekerjaanmu, bukan?" Irene memicing, membuat Solar tertawa garing.

"Tahu saja."

Wanita yang telah menyandang marga Kang menghela napas pelan.

"Dilarang mangkir, atau kuadukan Bogum kau."

"Mentang-mentang bos kita adalah temanmu, seenaknya saja mengadu."

Irene mengangkat bahu acuh. "Sudahlah. Bereskan pekerjaanmu. Aku pergi dulu. Bye Solar sayang~"

Solar mendecih, namun wanita beristeri itu telah pergi menjauh meninggalkannya bersama ribuan buku dan beberapa karyawan disana.

Irene melajukan BMW hitam hadiah dari isterinya keluar kantor. Hari ini dia akan pergi ke sebuah perusahaan besar bernama D&F Corp. Perusahaan yang bergerak di bidang Food & Beverage. Tempat kerja Irene berencana membuat buku tentang kesuksesan beberapa pebisnis di Korea. Oleh karena itu, Irene diminta untuk mewawancarai CEO dari perusahaan tersebut. Bukan hanya Irene saja, namun beberapa karyawan lain juga melakukan hal yang sama kepada para eksekutif bisnis lain yang bersedia.

Sampai di perusahaan tersebut, Irene memarkirkan mobil di parkiran khusus untuk tamu. Dia keluar dari mobil dan melihat gedung besar di hadapannya.

"Wow, yang punya perusahaan ini kujamin kaya-raya! Lebih kaya berkali-lipat dari isteriku." gumam wanita itu.

Dia menggeleng, menepuk pipinya sendiri dengan pelan sebelum berjalan memasuki gedung raksasa tersebut.

"Permisi, saya Irene Bae dari Level Up Publisher, bermaksud ingin mewawancarai Daepyo-nim." Irene menunjukkan kartu staff nya kepada receptionist di lobby.

"Apa anda sudah membuat janji temu?"

"Ya, sudah. Bisa anda cek di jadwal Daepyo-nim."

"Ne, tunggu sebentar."

Receptionist tersebut berkutat dengan layar laptopnya, kemudian mengangguk ketika melihat nama perusahaan yang barusan disebut Irene berada di jadwal bos mereka.

"Baik. Silakan ikut saya."

Irene mengikuti receptionist tersebut menuju lift. Kemudian naik ke lantai 17. Irene memundurkan tubuhnya kebelakang dan menggenggam erat pegangan di lift. Wanita itu menelan ludahnya sambil terpejam. Tahu sendiri Irene takut ketinggian. Detik demi detik yang seperti selamanya berlalu. Dia dan sang receptionist akhirnya sampai di lantai yang dituju. Irene menghela napas lega setelah keluar darisana. Baru beberapa detik, namun Irene sudah seperti naik bus dalam perjalanan jauh saja, mabuk kendaraan.

24/7 [KSG X BJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang