Belum genap 48 jam aku berpisah dengan Seulgi, tapi rasanya sudah seperti berbulan-bulan saja. Aku tidak bisa terus-terusan menghubungi Seulgi karena perbedaan waktu kami yang sampai delapan jam. Aku takut mengganggu pekerjaannya. Tapi jika tidak seperti itu, rasa rinduku tidak dapat tersalurkan :(
Bagaimana ini, apa aku terlihat seperti pacar yang terlalu over kepada pasangannya?
Karena tengah larut dengan pikiranku sendiri, aku sampai tidak sadar bahwa bel apartemen terus-terusan berbunyi. Segera kusingkirkan selimut yang menutupi separuh tubuhku kemudian berjalan keluar melihat intercom.
Dahiku mengernyit saat melihat seorang pria, atau bisa kukatakan temanku berada di layar intercom. Tidak memerlukan waktu lama untukku membuka pintu. Taemin berdiri tegap sambil menunjukkan senyumannya.
"Hey, tumben sekali kau kemari. Ada apa?" tanyaku sembari mempersilakan pria itu untuk masuk kedalam apartemenku dan Seulgi.
"Kau ingin aku menjawab jujur atau bohong?" pria itu balik bertanya.
Satu alisku terangkat. "Bohong." ucapku kemudian tanpa berpikir panjang.
Taemin mengangguk. "Aku kemari karena merindukanmu, Irene. Bahkan terakhir kali kita bertemu saat aku memberimu tumpangan ke kantor beberapa bulan yang lalu."
"Lalu alasan jujurnya?"
Taemin terdiam sejenak sebelum memberikan cengiran lebarnya padaku.
"Seulgi yang memintaku datang agar kau tidak kesepian. Taeyeon nuna juga sebentar lagi kemari. Dia tengah menelepon seseorang dibawah."
Aku mendesah perlahan. Apa Seulgi pikir aku anak kecil hingga harus ditemani seperti ini? Haruskah dia melakukan hal sejauh itu? Aku baik-baik saja sendirian anyway.
"Hey, ada apa dengan ekspresimu? Apa kau tidak suka kalau kami kemari?"
Aku menggeleng dengan cepat. "Tidak, bukan begitu."
"Heol, aku merasa tersakiti sekarang."
Kedua bola mataku memutar malas. Dari dulu sampai sekarang Taemin selalu saja berlebihan. Lalu aku mendengar bunyi bel lagi. Sepertinya itu Taeyeon unnie.
"Joohyun!" pekik Taeyeon unnie begitu aku membukakan pintu. Gadis itu memelukku erat. Aku tidak tahu apa yang membuatnya se-semangat ini.
"Unnie, ada apa?"
"Hanya, senang melihatmu kembali." ucapnya setelah melepas pelukan kami.
"Tidak perlu berbohong, unnie. Aku tahu kalian kemari karena Seulgi yang meminta."
Taeyeon unnie lalu melirik Taemin, seolah menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa aku bisa tahu alasan kedatangan mereka. Kira-kira seperti itu yang kulihat dari tatapan Taeyeon unnie. Tapi si jangkung hanya membalas dengan mengangkat bahunya.
"Kopi atau teh?" tanyaku pada mereka berdua sebelum berjalan menuju pantry.
"Susu." "Cola." ucap keduanya berbarengan.
Langkahku terhenti kemudian menarik napas kasar. Apa barusan aku menyebut dua minuman itu? Geez, merepotkan, tapi untung saja kami memiliki persediaan minuman tersebut di lemari pendingin. Kalau tidak, ya mereka harus keluar membeli sendiri. Segampang itu.
"Ini minumannya Tuan dan Nyonya." kataku seraya menyerahkan satu susu pisang dan juga sebotol cola dihadapan mereka.
"Gomawo." "Thanks."
Kepalaku menggeleng pelan sebelum bergabung dengan mereka duduk di sofa.
"Jadi apa yang akan kalian lakukan disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
24/7 [KSG X BJH] ✔
Fanfiction[BOOK 1] [FINISHED] Just seulrene living together as a girlfriend Start : 2019, June 27 End : 2019, November 21 [BOOK 2] [FINISHED] Their story still goes on Start : 2019, December 11 End : 2020, May 04