[S2 II] Seulrene's Daily Life

5.4K 595 64
                                    

Wendy terkejut ketika mendapati Seulgi telah duduk rapi di ruangannya. Jam masih menunjukan pukul enam lebih lima belas menit pagi, dan bahkan studio masih kosong, belum ada satu karyawan pun yang datang. Ini adalah kali pertamanya melihat Seulgi datang lebih awal dari jam kerja karena biasanya dia selalu datang terlambat. Jadi, tentu saja hal itu membuatnya terkejut dan heran.

"Bos?" panggil Wendy setelah memasuki ruangan Seulgi. Gadis itu terlihat sibuk dengan laptopnya.

"Oh, kau sudah datang?" Seulgi bertanya seraya melepas kacamatanya.

Wendy mengangguk pelan, tiba-tiba merasa tidak tahu harus melakukan atau berbicara apa. Meskipun Seulgi adalah sahabatnya, namun keduanya saat ini berada di tempat kerja. Wendy masih mengerti batasan meskipun terkadang gadis itu bersikap kurangajar pada bosnya sendiri ketika tingkah Seulgi membuatnya sakit kepala.

"Kebetulan kau ada disini. Kudengar dari Nayoung ada salah satu stasiun televisi yang membutuhkan bantuan kita membuat animasi untuk mengisi slot jam tayang anak-anak?"

Wendy mengernyit, mencoba mengingat, kemudian mengangguk. "Ya. Tapi kupikir kau tidak membuat animasi anak-anak? Jadi aku masih belum mengiyakan permintaan mereka."

Seulgi mengayunkan tangannya kedepan. "Ehey, kau ini bicara apa? Kita tidak boleh terlalu pemilih dalam pekerjaan. Bukankah itu kesempatan bagus? Akan ada dua stasiun tv yang menggunakan jasa kita. Siapa tahu kedepannya makin banyak yang tertarik?"

"Lantas kau ingin menerimanya?" Wendy bertanya.

"Tentu saja, Seungwan. Tolong persiapkan jadwal meeting dengan stasiun televisi yang bersangkutan."

Wendy menatap bosnya untuk yang terakhir kali sebelum mengangguk paham. "Baik, sajangnim. Akan kukerjakan sekarang."

Gadis Son menunduk tanda hormat kemudian melangkah keluar dari ruangan Seulgi. Ketika dia sampai di ruangannya sendiri, kening Wendy mengernyit dalam. Sebenarnya apa yang menghantam kepala Seulgi? Kenapa gadis itu berubah menjadi manusia normal lagi padahal kemarin masih bertingkah kekanakkan? Wendy menggeleng, tak ingin berpikir terlalu jauh. Lebih baik dia melakukan apa yang barusan diperintahkan bosnya.














































Keheranan Wendy akan tingkah bosnya berlanjut di siang hari. Seulgi tiba-tiba membantu tim kreatif merencanakan ide untuk episode animasi mereka minggu depan. Gadis itu bahkan terlihat aktif dalam menyuarakan pendapat. Sungguh pemandangan yang amat sangat jarang terjadi. Karena ketahuilah, selama bertahun-tahun Wendy bekerja padanya, kegiatan Seulgi di studio hanyalah berdiam diri di ruangannya sambil bermain games. Bekerja pun hanya jika Wendy yang menyuruhnya. Tidak pernah sekalipun Seulgi berinisiatif sendiri. Setengah dari dalam diri Wendy merasa lega kalau benar Seulgi berubah, namun setengah lagi ia selipkan rasa was-was. Bagaimana kalau kejadian kemarin terulang lagi? Sehari bersikap dewasa dan hari kemudian bersikap kekanakkan? Wendy curiga sahabatnya itu menderita gangguan bipolar.

"Hey, kau sedang apa?"

Wendy tersentak mendengar suara bariton tersebut. Gadis Son menoleh dan melihat kekasihnya berdiri disampingnya dengan membawa dua buah kopi.

"Tidak ada." balas Wendy singkat, namun pandangannya kembali mengarah kepada Seulgi dan tim kreatif yang berada di ruang meeting.

"Kau terkejut kan karena bos kita tiba-tiba ikut membantu tim kreatif?" Chanyeol bertanya.

Wendy melirik pria jangkung itu sekilas sebelum mengangguk. "Bukankah itu aneh?"

"Aneh, tentu saja. Aku juga terkejut melihatnya. Biasanya bos-nim menyuruhku bermain game bersama, tapi akhir-akhir ini sudah jarang. Tapi baguslah, aku jadi tidak perlu menumpuk pekerjaan lagi karena menemaninya bermain." Chanyeol mengangkat bahu. Pria itu lalu menoleh, sedikit menunduk untuk melihat Wendy.

24/7 [KSG X BJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang