[S2 XII] Where Are You? [M]

8.3K 591 50
                                    

"Aaang~"

Tubuh Irene meliuk karena Seulgi menggelitiki perutnya. Melihat isterinya menderita menahan kegelian membuat Seulgi tertawa evil. Irene berkali-kali menampar tangan nista Seulgi, berharap wanita itu menghentikan permainan kekanakkannya.

"Kau pantas menerima ini, sayang. Karena telah memberiku kopi beracun." ujar Seulgi sambil menindih tubuh mungil sang isteri dan terus menggelitiki bagian sensitifnya.

Irene memberontak, namun sekeras apapun usahanya, dia tetap kalah dengan tenaga Seulgi yang cukup kuat. Dan Seulgi juga tidak terlihat terganggu dengan segala pukulan dan tendangannya. Membuat wanita bermarga Bae kesulitan terlepas dari sang isteri.

"Miaaan~ Aaaang~ Stop it, Seul. Hiiing~" Wanita dibawah kungkungan Seulgi menggeliat seperti cacing kepanasan.

Beberapa saat kemudian, Seulgi menghentikan serangannya setelah dirasa cukup. Dia lalu bangkit dari tubuh Irene menjadi duduk sempurna. Nyonya Kang terengah, mengambil napas sebanyak yang ia bisa. Rambut dan pakaiannya sungguh berantakan. Mata bulatnya kemudian menatap tajam Kang Seulgi yang tengah menunjukan seringai kemenangan.

"Rasakan!" ejek Seulgi pada sang isteri.

Sebelum acara gelitik-menggelitik terjadi, Irene lagi-lagi mengerjai Seulgi dengan memberikan kopi yang dicampur tiga sendok garam. Bagaimana Seulgi tidak kesal? Maka dari itu, wanita bermonolid menarik paksa sang isteri kedalam kamar dan menjatuhi hukuman dengan menggelitikinya. Seulgi merasa puas telah menyalurkan balas dendamnya sekarang.

"Tidak perlu menggelitiku juga! Kau tahu aku sangat sensitif." Irene mengerucutkan bibirnya. Wajah merah padam karena menahan geli dan tawa.

"You start the fire, kelinci nakal. Kalau kau tidak memberiku kopi itu, aku juga tidak akan melakukan ini."

"Terserah!"

Irene membuang wajahnya kearah lain, asal tidak melihat isterinya. Sedangkan Seulgi menggeleng kepala heran. Yang memulai ini semua adalah Irene, tetapi saat dia membalas perbuatan wanita itu, Irene justru merajuk, kesal, dan marah.

Dasar wanita.

Merasa isterinya masih kesal, terlihat dari posisi wanita itu yang kini berubah membelakanginya, Seulgi menghela napas kasar.

Beginilah jika dua manusia dengan sifat kekanakkan menikah.

"Hyun,"

Tidak ada jawaban.

"Joohyun,"

Masih tidak ada jawaban.

"Yeobo,"

Hening.

"Mrs. Kang."

Karena tak kunjung menjawab, Seulgi menarik tangan Irene agar wanita itu menghadapnya.

"Isterimu memanggilmu, Irene." ucapnya dengan suara tegas dan dalam.

Nah.

Irene.

Seulgi memanggilnya Irene.

Itu berarti sang CEO sudah mencapai batas kesabarannya.

Irene menelan salivanya berat. Monolid Seulgi kini menatapnya tajam. Wanita itu sedang tidak bermain-main.

Memutar otak mencari ide agar isterinya tidak meluapkan emosi, Irene buru-buru bangkit. Kemudian mendudukan pantat di pangkuan Seulgi dengan menempatkan kedua tangan di bahu sang isteri. Irene memasang wajah bersalahnya.

"Mianhae, chagiya~" ucapnya menggunakan aegyo. Dia tahu dia salah karena telah mengerjainya, jadi anggap saja itu sebagai penebus rasa bersalah. Seulgi lalu memejamkan matanya.

24/7 [KSG X BJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang