Sayonara

5K 624 172
                                    

Perasaan ini lagi.

Perasaan tidak rela melepas Seulgi pergi walau hanya delapan hari. Tapi apa boleh buat, ini adalah kewajiban Seulgi. Meski aku kekasihnya, aku tidak memiliki hak untuk melarangnya pergi hanya karena keinginanku.

"Hey, melamunkan apa?" Seulgi bertanya. Menutup buku yang tengah ia baca sebelum bergerak menyelipkan tangannya di pinggangku untuk ia peluk. Dagunya ia letakkan di bahuku.

"Tidak ada, Seul."

"Geojitmal. Anak SD saja tahu wajahmu menyiratkan kalau kau tengah memikirkan sesuatu."

Aku tersenyum simpul. Kemudian memiringkan tubuh menghadap Seulgi, membuat gadis itu terpaksa melepaskan dagunya di bahuku.

"Aku hanya merindukanmu."

Kedua alis pemilik senyum sabit di hadapanku menaut. "Tapi aku disini. Lihat!"

Aku pun mengangguk. "Aku tahu, sayang. Hanya saja, memikirkan keberangkatanmu ke Jerman besok membuatku menjadi rindu."

Seulgi memajukan wajahnya, mengecup bibirku kilas. "Aku tidak akan lama disana. Atau perlukah meminta Wendy membatalkan jadwalku saja? Biar gadis itu yang menggantikanku nanti."

Dengan cepat, kugelengkan kepalaku sebagai balasan.

"Jika semua kau limpahkan ke Wendy, kau tidak akan pernah bisa belajar bertanggungjawab, Kang. No, kau harus berangkat besok. Aku akan menunggumu disini."

Seulgi mendesah pelan. "Arrasseo, Hyun,"

"Tapi mendengarmu memanggil Kang, aku jadi teringat SinB." Seulgi terkekeh kecil.

"SinB?" tanyaku dengan mengernyit, tak paham siapa yang tengah ia bicarakan.

Siapa SinB? Kenapa wajah gadis sipit ini berubah cerah? Apa dia selingkuhannya Seulgi? Wanita simpanannya? Huh, ini tidak bisa dibiarkan!

"Kau tidak ingat dengannya, sayang?"

Keningku makin mengernyit bingung. Apakah aku mengenalnya?

Seulgi melebarkan matanya, sejurus dengan memandangku intens. "Kau sungguh tidak ingat siapa SinB?"

Perlahan, aku menggelengkan kepalaku. Apa SinB SinB ini orang penting? Saudaranya Seulgi? Teman Seulgi?

"Dia dokter magang di rumah sakit Appa yang pernah mengobati luka tusukku dulu, Hyun."

Kedua bola mataku membulat, begitu juga dengan mulutku yang terbuka. Sekarang aku ingat, dia si intern tampan dan imut itu. Pertama kali melihatnya, aku hampir saja menjadi fans nya. Gadis itu mengingatkanku pada main dancer GFRIEND yang kusukai.

"Kau ingat sekarang?" tanya Seulgi dan dibalas anggukan olehku.

"Geezz, kita berdua baru menginjak kepala tiga, kenapa kau bisa sepelupa itu, hm?"

Kutunjukkan cengiranku pada Seulgi. Mian, pekerjaan kantor yang hektik membuatku lupa segalanya. Beruntung aku tidak melupakan fakta kalau Kang Seulgi adalah pacarku.

"Memangnya ada apa dengan SinB-ssi sampai kau teringat padanya?"

"Waktu aku ke rumah sakit Appa, aku tidak sengaja bertemu dengannya kemarin. Gadis itu rupanya sudah resmi menjadi seorang dokter. Penampilannya juga semakin dewasa."

"Benarkah? Tapi... ada perlu apa kau menemui Appa di rumah sakit?" tanyaku heran.

Setahuku, Seulgi sudah jarang pergi ke rumah sakit Appa Kang. Jika dia ingin bertemu, maka pilihannya hanya di rumah atau di restoran yang keduanya sepakati. Aneh melihat gadis monolid ini pergi kesana.

24/7 [KSG X BJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang