Six

485 25 2
                                    

Playlist : One Direction - Gotta Be You


Directioners manaa?😂🙌

Don't forget "🌟" and Comment!
Typo bertebaran dimana-mana😁
THANK YOU❤

"

Apa kau tidak mendengar 'Black Room'? kau pasti tau ruangan apa itu" Theo berkata datar dan menyesapkan kembali Tequila yang berada ditangannya.

"Oh Gosh! Berkatilah orang itu" Ucap Ian berdramatis, setelahnya mereka bertiga tertawa akan kekonyolan Ian.

.
.
.

I Found a Love



Seorang pria turun dari mobil mewahnya. Dia berjalan santai menuju rumah gelap yang berlokasikan ditengah hutan. Para lelaki yang mengetahui Capo dei capi mereka datang pun segera menunduk.

Pria itu masih berjalan santai sesekali siulan keluar dari mulutnya. Dia berhenti sejenak menatap pintu besar berwarna hitam yang dijaga ketat oleh para laki-laki.

Salah satu laki-laki membukakan pintu itu untuknya dan ia langsung berjalan masuk.

Seorang laki-laki duduk terikat dengan wajah lebam dan darah disekitar tubuhnya. Laki-laki itu sesekali menutup matanya demi menahan rasa perih ditubuhnya.

Dua orang mengangkat meja yang sebelumnya berada disisi ruangan itu. Meja itu berisi jenis-jenis pistol, pisau, dan berbagai alat menyeramkan.

Pria itu menjentikan jarinya dan tak lama kemudian seorang laki-laki membawa kursi dan diletakannya didepan laki-laki menyedihkan itu. "Kau terlihat mengenaskan dude!"

"A..ampuni s..aya tuan" Sesekali meringis akibat rasa perih dan luka di wajah dan tubuhnya.

Pria itupun tertawa kencang dan mengerikan. "Kau meminta ampun setelah membuatku rugi?!" Ucapnya menahan emosi.

"Baiklah, aku mempunyai pilihan" Jeda sebentar dari mulut pria tersebut. "Pilih aku lepaskan tetapi aku siksa terlebih dahulu atau... Mati ditanganku hari ini" Bisik kalimat terakhir dari pria tersebut. "Aku rekomendasikan pilihan terakhir ada baik untuk dirimu"

Semua orang diruangan diam dan menatap datar kepada laki-laki yang terkejut atas pilihan tadi.

"A..aku ingin.. lepas" lirih suara itu membuat semua orang menyeringai menatap gemas laki-laki tersebut.

'Pilihan yang bodoh! Sama saja aku mengantarkan diriku sendiri keneraka!' Umpat laki-laki mengenaskan itu di dalam hati.

"Wah! Hebat-hebat" Seru pria itu dengan bertepuk tangannya. Tanpa aba-aba pria itu mengambil pisau dan langsung menancapkan dipaha laki-laki mengenaskan tersebut.

"Akhhhh!" Suara jeritan mengisi ruangan berwarna hitam tersebut. Pria itu langsung memutarkan pisau yang menancap dipahanya. Jeritan keluar lagi dari mulutnya hingga tak sadar setetes air keluar dari matanya.

"Itulah jika kau berani bermain-main dengan Sean Addison" Yap! pria itu ada Sean. Sisi kejamnya hanya terlihat kepada para musuhnya.

I found a Love (Update!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang