1.Ten

289 16 4
                                    

🔊 Cigarettes After Sex - Apocalypse 

.

.

"Dimana dia?" Tanyanya sendiri. Ian pun memasuki kamar El tak lupa ponsel yang sedari masuk tadi masih menempel ditelinganya.

Drtt.Drtt.Drtt

Ian merasakan bunyi getaran dan dirinya melihat ponsel putih itu diatas meja yang dipenuhi buku-buku tertata rapi.

"Astaga! Kenapa ponselnya bisa tertinggal begini?!" Guman Ian kesal, tak lama dirinya segera pergi dari apartement El dan meninggalkan ponsel milik El. Tentu saja ia tidak bawa, siapa tau El pulang dan mencari ponselnya, sungguh cerdas pikiran Ian saat ini. 

.

.

.

I Found a Love 

Perjalanan tanpa suara, ya, mereka masing-masing tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun semenjak keluar dari motel di pinggir kota. Bahkan suara nafas mereka hanya mereka sendiri yang bisa mendengar. 

Setelah Bryan datang pada pagi harinya, tak lupa dua tas yang bermerk Chanel untuk diserahkan ke Sean dan wanitanya, ya semenjak itu Bryan sedikit merasa jika dua orang dibelakangnya ada something, maybe. Siapa yang tau, Dua orang berlawanan jenis tidur satu kamar tanpa melakukan apapun? Hell, ini Amerika bung. Dia sungguh sangat mengerti bosnya itu. 

Sean dan El pun juga merasakannya, setelah bangun dari tidur, mereka hanya saling menatap tanpa ucapan seperti 'hei selamat pagi, bagaimana tidurmu, kita melakukan hal yang luar biasa malam tadi.' tak ada.

Kecanggungan mereka pun patah setelah ketukan dari Bryan yang datang membawa pakaian mereka, itu pesan dari Sean. Dan setelah itu mereka hanya diam hingga keluar dari motel tersebut, dan tentu saja seprei putih bekas bercak darah milik El Sean bawa sesaat ia berputar kembali dengan alibi jika ada yang tertinggal. 

Bahkan sebelum masuk mobil pun, Sean mengatakan jika ia membeli kamar yang dia tempati kemarin malam, hanya kamar, tolong garis bawahi. Pihak motel sebenarnya keberatan tapi uang yang disodorkan Sean sungguh menggiurkan, uang menjawab semua. 

Akhirnya pihak motel pun setuju, dan hanya ada satu syarat dari Sean yaitu kamar itu tidak boleh ada yang menempati. Dan tentu saja pihak motel setuju dengan syarat mereka akan membersihkan kamar tersebut tanpa ada yang memakai, sungguh syarat dari pihak motel itu sangat tidak berguna, tentu saja mereka harus membersihkan, setiap hari meski dirinya tidak akan berkunjung. 

"Bos" Bryan menyadarkan dua anak manusia yang sedari tadi terdiam di kursi belakang. 

"Ekhmm... Terima kasih" Ucap El pelan sebelum keluar dari mobil. 

"El!" Cegah Sean.

"Ya?"

"Hati-hati" 'Bodoh kau Sean!'

"Ehm... Okey, kau juga" Senyum kecil El terukir diwajahnya sebelum keluar dari mobil Sean dan berjalan menuju apartementnya.

Setelah beberapa menit berdiam, akhirnya mobil Sean berjalan setelah interuksi dari dirinya.

Ceklek

I found a Love (Update!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang