JUDUL SEBELUMNYA BAD BOY TRILLIONAIRE
Pindah Akun! Akun sebelunmnya @indriiapp
WARNING!!!⚠
Eleanor Lauren Bruce
'Ketika kau sendirian, aku akan menjadi bayangmu
Sean Ackerley Addison
'Sejak aku bertemu denganmu, tidak ada orang lain yang layak di...
Dirinya segera berlari menuju kamar El. Hal pertama yang dia temukan adalah, pintu itu sudah rusak. Selanjutnya ruangan tengah bahkan sudah hancur berantakan, banyak barang berjatuhan dan pecah. Hal paling menakutkan bagi Sean adalah, dirinya melihat darah didekat pecahan kaca, bahkan itu terlalu banyak.
Sean benci jika El terluka, bahkan sampai berdarah, dirinya sangat benci.
"Kami menemukan lokasi Thomas sebelumnya, saat kami mengetahui jika lokasinya berada di apartemen Nona El kami segera kemari, tetapi saat kami kemari, Thomas telah tiada bahkan dia.. membawa Nona El"
Sean memejamkan matanya, dirinya mengontrol sisi iblisnya agar tidak berontak. Sean hancur jika El tidak disampingnya, Sean takut jika dirinya kehilangan El, dan Sean benci jika El terluka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Found a Love
✨✨✨
El merasakan sakit sekujur tubuhnya, tangannya kebas. Perlahan dirinya membuka matanya, dan apakah dia harus terkejut? Tentu saja. Ruangan sempit gelap. Dan merasa panas oleh mesin- Tunggu! Dirinya mencium aroma besi dan kakinya merasa menendang sebuah benda keras.
El mencoba melihat keadaanya, Sialan! Benar dugaannya. Ini bagasi mobil! Uncle Thomas gila. Thomas sungguh gila!
Beberapa menit setelah Sean mengakhiri panggilan, dirinya berjalan menuju dapur karena tenggorokannya sangat kering. Meski dirinya tinggal Bersama Sean, apartemennya selalu ia isi dan bersih. Karena tempat ini adalah milik El sepenuhnya, dan semua berawal dari apartemen ini.
Suara ketukan membuat El yang sedang minum berhenti. Dia menuju pintu dan wajah Thomaslah yang muncul. Sungguh dirinya sudah teriak bahkan melempar apapun semua barang didekatkan, tak segan Thomas menarik, menjambak rambutnya, menampar tetapi tentu saja kekuataannya tidak sebesar Thomas. Bahkan kakinya terkena pecahan kaca yang ia lempar.
Entah bagaimana dirinya bisa berada di bagasi mobil, yang ia ingat adalah dirinya di pukul keras pada bagian leher belakangnya dan matanya tertutup begitu saja.
Tak terasa mata El berair, ia ingin bebas seperti dulu, bahkan dia bersyukur dulu Thomas di penjara karenanya. Tanganya terikat, dan dirinya sangat tidak tau tujuan mobil ini akan kemana.
El merasa sesuatu barang pipih di kantong belakang celananya. Itu ponselnya! Dengan berbagai cara dirinya mengambil ponselnya di kantong belakang celananya. Tangannya terasa sakit akibat ikatan yang kencang, entah berapa lama ponsel itu sudah berada ditangannya.
Dengan ayunan sedikit dari tangannya, ponsel itu terjatuh didepan badannya, lalu ia menggiring ponselnya dengan lututnya. Waktunya berfikir bagaimana dirinya bisa memakai ponsel itu!
El menghela nafasnya, lalu dia menekan ikatan ditangannya dan mendorongnya. Dia harus bisa menahan rasa sakit yang tak seberapa dengan penaykitnya. Tak lama kemudian, ikatan itu terlepas membuat kedua pergelangan tangan El memerah. Bergantian, dirinya membuka ikatan di kakinya, dan segera mengambil ponselnya.