5. Two

51 3 1
                                    

🎶 James Bay - Us

I Found a Love

✨✨✨

United State America

"Sudah?"

"Sebentar lagi" Ucap El yang masih duduk di toilet.

"Aku bantu?"

"Tidak. Lebih baik kau tetap berbalik seperti itu Sean" Ungkap El kepada Sean yang menatap tembok membelakangi El.

Saat ini keduanya sedang berada di kamar mandi rumah sakit. Sebenarnya El ingin sendiri di kamar mandi ini tetapi tingkat kekhawatiran Sean yang berlebihan membuat dirinya terjebak disini padahal El hanya ingin buang air kecil sekaligus membersihkan wajahnya.

Hampir dua minggu El disini, akhirnya siang ini El sudah diijinkan pulang. Sebelumnya Sean protes kenapa cepat sekali dirinya pulang tentu saja El sudah sehat dan harus selalu check up untuk kesehatan dirinya dan jantung.

Terjadi perdebatan antara Sean dan El yang membuat Justin dan beberapa dokter mengundurkan diri. Tentu saja El menang, karena itu harapan El saat ini yaitu keluar dari rumah sakit.

El berdiri dan berjalan menuju wastafel disamping tubuh Sean.

"Seharusnya aku membantumu"

"Dan melecehkanku?" Tanya El sarkas.

"Tentu saja tidak, aku dan kawanku bisa menjaga diri El" Protes Sean kesal.

"Benarkah? Lalu beberapa malam ini tanganmu selalu bersandar di dadaku bahkan terkadang kau memerasnya"

Sean yang merasa tertangkap basah menatap dirinya ke cermin dengan salah tingkah. "Aku hanya mengecek jantungmu saja"

"Jantung berada dikiri dan tidurmu pun selalu disisi kiriku" Kesal El.

Jujur saja, meski Sean sudah berusaha kuat menahan semua hal yang berada di tubuh El tetapi dia sangat tidak bisa. Kawannya selalu berontak jika ia memeluk El di tidurnya apalagi dia beberapa kali meletakkan kepalanya didada El. Sean memang mencuri kesempatan tapi dia tidak akan keblabasan atau El yang memintanya sendiri.

'Demi kesehatan El' Mantranya jika ia memeluk atau membantu El berpakaian dan itu sedikit berguna, hanya sedikit.

Sean mengangkat tubuh El yang duduk di samping wastafel. "Aku merindukanmu"

Kedua tangan El melingkar di leher Sean. "Kita bertemu setiap harinya Sean"

"Kau tau maksudku" Bisik Sean dengan mengusap punggung El secara sensual.

Tak lama Sean melahap bibir El. El sedikit terkejut tetapi dia membalas lumatan Sean dan menutup matanya. Tangan Sean berkeliaran dari pinggul ke paha lalu kedada El dengan sedikit remasan.

Jujur saja, setelah El sadar porsi makan El bertambah membuat tubuhnya berisi ditempat yang seharusnya. Dada dan pinggulnya membesar. Apalagi El tidak pernah menggunakan bra karena sangat menganggu di area perbannya di atas payudaranya.

El mendorong tubuh Sean dan mengambil nafasnya cepat.

"Aku baru saja hidup Sean!" Pekik El membuat Sean tertawa kecil.

"Aku akan mengambil jatah cuti, kau ingin kemana?" Tanya Sean.

Kedua alis El mengerut heran. "Bukankah selama ini kau cuti menemaniku disini?"

"Tidak, aku masih menjalankan perusahan lewat email dan Theo tetapi setelah kau pulang, aku akan fokus kepadamu"

"Aku sedikit kasihan kepada Theo, pasti sahabatnya yang satu ini sangat membebani kehidupannya" Ungkap El dengan mengusap wajah Sean.

I found a Love (Update!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang