Seven

442 25 1
                                    

Playlist : Selena Gomez - Hands to Myself

Don't forget '🌟' and comment!
Typokuu masih bertebaran😁 Maaf😁
Happy Reading❤


"Aku Ian" ucapnya. Entah dia sangat gugup sekali kali ini. Ian masih binggung harus memulai percakapan dari mana.

"Aku... Kakakmu"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suasana hiruk-piruk kota tidak mengganggu kedua insan yang saat ini bertatap beda arti. Laki-laki yang menatap penuh kerinduan sedangkan wanita yang menatap binggung.

'Tuhan! Takdir apa yang sedang kau mainkan?'

"Aku pergi" El pun beranjak dari duduknya sebelum ia berdiam lama menatap laki-laki yang mengaku kakaknya.

Ian pun segera beranjak dan menahan El untuk pergi. "Oke. Aku tau kau pasti tidak mengerti dan membutuhkan banyak penjelasan. Bisakah kau duduk? Aku akan menjawab semua pertanyaan yang berada diotakmu. Oke?"

El pun hanya mengangguk saja dan kembali duduk dengan diikuti Ian duduk kembali ketempatnya. El masih terdiam. Ia masih binggung apa yang harus dipertanyakan.

"Ibumu.. Maksudku ibu kita pergi saat aku masih kecil" Ian pun memulai berbicara karena El tak kunjung bertanya. Keterdiaman El pun membuat Ian keringat dingin.

"Dulu sewaktu aku umur 2 tahun ibu dan ayah bercerai. Saat bercerai ibu tidak tau jika ia mengandung dirimu" Jeda Ian dan menatap El yang saat ini menatap dirinya. "Aku tau kau ingin bertanya. Katakan saja, aku akan menjawab sebisaku".

"Kenapa ayah dan ibu bercerai?" El bersuara setelah lama berdiam.

"Ayah berselingkuh" Jawaban itu bagai tamparan keras bagi El. Bahkan Ian tidak sudi menyebutnya dengan embel-embel ayah.

'Jadi ini yang membuat ibu menangis setiap aku bertanya dimana ayah'

El yang mengingat setiap kali ia bertanya kemana seorang ayahnya dan membuat ibunya menangis sendiri setiap malam pun mengetahuinya. Tak terasa air mata El jatuh setelah mengingat perjuangan ibunya yang membesarkan seorang diri.

"Aku tau kau pasti sangat marah dan kecewa, bahkan aku ingin membunuh laki-laki yang disebut ayah itu. Aku bahkan iri kepadamu karena kau dirawat oleh tangan ibu yang begitu lembut dan hatinya yang hangat, sedangkan aku? Aku harus menahan rasa sakit setiap laki-laki itu menendangku, mecaciku bahkan aku harus melihat setiap malamyang selalu membawa perempuan berbeda tiap harinya" Ucap lebar Ian.

Ian mendongakan kepala menahan air matanya yang hampir jatuh. Ian kecil harus menahan rasa sakit akibat perbuatan ayahnya baik secara fisik maupun psikis. Sampai Ian remaja ia lebih sering keluar daripada setiap malamnya ia melihat perempuan yang dibawa ayahnya.

El pun merasa sakit akibat perbuatan ayahnya kepada saudaranya. Ia pun memajukan badanya dan memegam erat tangan Ian.

"Kalau kau benar adalah saudaraku, Kau adalah manusia paling kuat yang aku kenal" Ucap El memberi semangat. Ian pun beranjak dan menarik El berdiri dan langsung memeluk erat tubuh El.

"Akhirnya aku menemukanmu princess" Ucap Ian dengan terharu. Ia sangat berterimakasih jika ia masih memiliki keluarga.

"Aku mempunyai keluarga. Thanks God!" Ucap lirih El. Entah ia harus berekspersi apa. Marah, Senang, Sedih, Bahagia menjadi satu.

Tanpa mereka tau, sejak El beranjak dari duduknya sebelum bercengkrama kembali dengan Ian ada seseorang laki-laki yang saat ini didalam mobil menatap mereka yang sedang berpelukan.

I found a Love (Update!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang