JUDUL SEBELUMNYA BAD BOY TRILLIONAIRE
Pindah Akun! Akun sebelunmnya @indriiapp
WARNING!!!⚠
Eleanor Lauren Bruce
'Ketika kau sendirian, aku akan menjadi bayangmu
Sean Ackerley Addison
'Sejak aku bertemu denganmu, tidak ada orang lain yang layak di...
Dengan sedikit lumatan, Sean melepaskannya meski tak rela dan mengusapkan jempolnya di bibir El.
"Kau harus tau, aku menyukaimu, sangat. Aku benci jika harus berjauhan denganmu, aku benci jika seseorang menghalangi jalanku ke arahmu, dan aku sangat benci jika pria lain menyentuhmu, meski itu saudaramu sendiri" Bisik Sean
Oh Tuhan! Tampar aku sekarang!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Found a Love
✨✨✨
Manhattan, New York City
Hirup piruk di lingkungan Columbia University sangatlah padat. Tak banyak mereka memakai pakaian yang menjadi lambang Columbia, tak banyak pula mereka memakai pakaian yang menurutnya indah.
"Eleanor!" Seseorang berteriak kepadanya, membuat dirinya berhenti melangkah.
"Hei" El tersenyum senang, kedua sahabatnya, Jessica dan Anna datang. "Kalian datang?"
"Tentu saja, aku berusaha mendapatkan jatah liburku hari ini supaya bisa melihatmu berpidato di podium dan mengumumkan jika kau wisuda!" Cecer Anna dengan bangga. Jessica yang berada disampingnya tertawa kecil.
Ya, hari ini hari wisudanya. Dan hari ini pula ia diutus untuk menjadi pembicara ucap perpisahan yang dipertontonkan entah berapa orang yang pasti El sangatlah gelisah.
"Kau jangan mengucapkan seperti itu! Sungguh badanku sejak semalam sangatlah gelisah!" Kesal El membuat Jessica dan Anna tertawa.
"Kau sendiri?" Tanya Jessica. Anggukan El menjadi jawabnya.
Sebenarnya Ian ingin menemaninya, dan mungkin bisa El akan memperkenalkan Ian kepada kedua sahabatnya. Tetapi karena rekan kerja Ian yang berasal dari Italia berkunjung di New York membuat Ian harus menemuinya. Ian juga berkata mungkin hanya sebentar lalu akan datang di acara wisudanya, semoga.
"C'mon, acara sebentar lagi akan dimulai" Ajak El. Mereka bertiga masuk dan El lebih dulu berpisah karena bangku khusus para wisuda berada di depan.
"Siapa dia?"
"Oh bukankah dia!"
"Dia datang!"
Banyak bisikan yang lebih dominan adalah bisikan wanita, mungkin sedikit teriakan. El yang sedari tadi menunduk karena masih membaca naskah pidatonya mengangkat kepalanya dan mencari apa yang membuat para wanita di gedung yang berkapasitas seribu orang ini tercengang.
